Pamanku Kesalahanku

Aku Membakar, Bukan Membunuh



Aku Membakar, Bukan Membunuh

0Sui Yuanyuan menggelengkan kepala, "Aku… aku tidak ingin membunuh orang, aku hanya ingin membakarnya, aku tidak berniat membunuh orang…."     
0

Zhou Mingye menggebrak meja, "Kamu sengaja membakar. Kalau bukan untuk membunuh seseorang, lalu apa tujuanmu melakukan itu? Kamu jangan bicara bodoh denganku, ya!"      

"Bahkan jika kamu bodoh, kamu juga tetap bisa tahu bahwa api yang besar bisa memanggang seseorang, kan? Jelas-jelas kamu tahu di dalam restoran ada banyak orang, kamu malah menyalakan api. Kalau bukan mau membunuh orang, lalu untuk apa?" Tambahnya.     

Sui Yuanyuan menangis. Ia ketakutan hingga air di dalam gelas kertas menyembur semua.      

Ia pun menangis tersedu-sedu, "Sejak dulu, aku tidak pernah melihat uang yang banyak, apalagi, apalagi… bukankah semua bilang bahwa Han Yangyang mencampurkan narkoba ke makanannya, sehingga masakannya seenak itu."      

"Kalau tidak, bagaimana bisa aku tidak tahu dia punya keahlian memasak sebagus itu selama aku bekerja 3 tahun dengannya? Dia… Dia sebenarnya juga jahat, banyak orang yang ingin membunuhnya, aku ini hanya… hanya…" Lanjutnya.     

Mendengar ucapan yang masih bertele-tele itu, Zhou Mingye menatap marah hingga wajahnya mengerut jelek. Ia langsung membentaknya, "Diam kamu. Awalnya aku mengira kamu mau mengaku karena sadar akan kesalahanmu, tetapi aku tidak menyangka, sampai sekarang kamu masih tidak mau memperbaiki diri!"     

"Jika Bos Han mencampurkan narkoba ke masakannya, untuk apa kami polisi membebaskannya? Semua yang dia lakukan tidak pantas bagi kami untuk menangkapnya sebagai penjahat."      

"Baiklah, andai dia benar-benar melakukannya, kamu pun juga tidak pantas membunuhnya demi menegakkan keadilan. Atas dasar apa kamu mengatur hidup dan mati seseorang?"     

"Terus terang saja, ini semua karena kamu menyimpan dendam, serakah akan uang, dan tenggelam dalam keegoisanmu sendiri..."     

Sui Yuanyuan menangis sejadi-jadinya, "Huhuhu… aku tidak melakukannya, aku tidak melakukannya…."     

Di mulut memang bilang tidak. Namun perihal punya dendam atau tidak, hanya dia sendiri yang tahu.      

Setelah diusir oleh Mo Yangyang, hatinya terus saja memperbesar rasa dendam padanya.      

Terutama mengetahui bisnis restoran Mo Yangyang semakin lama semakin baik, bahkan sampai pindah ke tempat baru. Kecemburuan ini tidak hentinya menekan hatinya.      

Di belakang, ia memberitahu orang-orang bahwa Mo Yangyang itu genit, yang mengandalkan kecantikannya untuk menggoda pelanggan di restoran.      

Ia juga bilang bahwa Mo Yangyang mengajak lelaki masuk ke dapur belakang dan melakukan sesuatu yang tidak bermoral. Ia membicarakan hal-hal jelek soal Mo Yangyang, mengarang cerita seakan-akan Mo Yangyang itu jelek, seolah-olah dirinya menyaksikannya dengan mata kepala sendiri.      

Zhou Mingye menusuknya, "Kamu pikir kami tidak tahu? Kami sudah menyelidiki semuanya. Setelah kamu diusir, kamu menyebarkan desas-desus dan memfitnah Han Yangyang. Itu menunjukkan bahwa kamu selalu membenci Boss Han di hatimu."     

Sui Yuanyuan gemetar seolah-olah tidak sanggup lagi menahannya.      

"Aku… aku hanya… hanya…."     

Ia ingin menyangkal, tetapi dirinya tidak bisa memikirkan satupun alasan yang bagus untuk menyangkal.      

Pada saat ini, petugas polisi angkat bicara, "Sui Yuanyuan, motif kejahatanmu sudah sangat jelas, yaitu untuk balas dendam. Di persidangan nanti, kamu akan dihukum berdasarkan bukti yang ada. Saat ini kamu tidak punya jalan keluar lain, selain mengaku sejujur-jujurnya dan memperbaiki diri, jika kamu tetap bersikap seperti ini di persidangan nanti, hakim akan melihat bahwa kau tidak memiliki penyesalan atas perilaku kejahatanmu dan akan dihukum berat."     

Sui Yuanyuan tentu merasa cemas dan berkata, "Aku sudah menyesal, aku akan berubah, aku sudah menyesal, aku tidak akan serakah pada uang 100.000 yuan itu, aku menyesal…."     

Zhou Mingye bertanya dengan wajah suram, "Kamu masih menyimpan nomor kontak orang itu? Uang 100.000 yuan juga sudah diberikan kepadamu?"     

Sui Yuanyuan menggelengkan kepala, "Nomor teleponnya… sudah kuhapus. Uang yang diberikan padaku berupa tunai. Dia bilang, uang itu diletakkan di tong sampah toilet mall. Dia juga memberitahu jam untukku pergi ke sana. Setelah aku pergi ke sana sesuai jam yang ditentukan, aku benar-benar… akan mengambil uang di dalam tong sampah itu."     

Zhou Mingye bertanya lagi, "Sekarang mana uangnya?"     

…..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.