Pamanku Kesalahanku

Menyimpan Dendam



Menyimpan Dendam

0Zhou Mingye dan petugas polisi saling memandang. Ada senyum jelas di mata masing-masing.     
0

Menangani orang semacam ini tidak perlu interogasi terlalu lama. Cukup dengan menyerang mentalitasnya saja.      

Petugas polisi memandang Sui Yuanyuan, kemudian ke Zhou Mingye, "Itu...."     

Sui Yuanyuan menangis, "Aku punya bukti baru. Aku bukan dalangnya, bukan aku dalangnya…."     

Ekspresi tidak tertahankan muncul di wajah petugas polisi itu, lalu dirinya membantu Sui Yuanyuan memohon, "Kapten Zhou, lihat... bagaimana kalau beri dia kesempatan lagi? Dia masih terlalu muda, baru berusia 22 tahun. Jika dia dihukum berdasarkan bukti yang ada, hukuman 15 tahun penjara bisa menghabiskan banyak usianya…."     

Sui Yuanyuan menangis dan berkata, "Ya… ya, polisi juga bilang begitu, jadi kumohon pada kalian, beri aku satu kali kesempatan lagi, kumohon pada kalian."     

Zhou Mingye tidak terlihat berminat. Ia memegang sampah dan tidak juga kembali duduk.     

Zhou Mingye menghela nafas, "Aku ingin tahu langkah yang kamu lakukan. Kalau kamu memberitahuku lebih awal, apakah akan seperti ini? Sekarang, aku bisa memberimu kesempatan, tetapi... bukti yang kamu berikan harus memiliki bobot, jika tidak, kita tidak bisa menuliskan bahwa kamu punya niat untuk berubah lebih baik di catatan interogasi."     

Setelah Zhou Mingye selesai berbicara, ia berkata, "Aku mau membuang sampah ini dulu. Kamu bisa memikirkan dulu baik-baik yang harus dikatakan. Aku akan memberimu kesempatan lagi nanti, tetapi soal kamu bisa ditangkap atau tidak, itu tergantung padamu."     

Setelah Zhou Mingye meninggalkan ruang interogasi, petugas polisi berkata kepada Sui Yuanyuan, "Sui Yuanyuan, kamu dengar sendiri, kan? Kamu akan punya kesempatan. Kamu bisa memilih, mau mengaku dengan baik atau menyembunyikan sesuatu lagi sehingga kamu dapat hukuman penjara. Kapten Zhou kami tidak akan mengubah kata-kata yang sudah diucapkan."     

Sui Yuanyuan berkata, "Aku pasti akan mengatakan semuanya. Aku akan menjelaskan semuanya, dan aku tidak akan berani menyembunyikan apapun lagi."     

Ketika Zhou Mingye kembali, ia berkata kepada petugas polisi, "Tuangkan segelas air untuknya terlebih dahulu."     

Petugas polisi bangkit lalu menuangkan segelas air panas untuk Sui Yuanyuan.     

Zhou Mingye juga meminta petugas polisi untuk menyiapkan transkrip.     

"Katakan."     

Sui Yuanyuan memegang gelas kertas sekali pakai. Tangannya gemetar terus-terusan. Ruang interogasi tidak dingin, tetapi ia tidak hentinya gemetaran saat ini. Dengan tergagap dirinya menjelaskan, "Saat… saat aku diusir oleh Mo Yangyang, aku benar-benar dendam padanya. Waktu itu, ada seseorang yang menghubungiku, menyuruhku melakukan sesuatu untuknya. Dia juga bilang… akan memberiku banyak uang…."     

Zhou Mingye bertanya, "Apa saja yang kalian lakukan? Siapa orang itu? Katakan yang jelas."     

Sui Yuanyuan menggelengkan kepala, "Aku tidak terlalu tahu latar belakangnya, aku bahkan tidak bisa membedakan dirinya laki-laki atau perempuan dari suaranya. Apalagi, suaranya juga telah disamarkan."      

"Dia hanya memberitahuku dan menyuruhku…menyuruhku mencampurkan racun di masakan Mo Yangyang. Dia ingin Mo Yangyang dianggap berbuat jahat oleh pelanggan yang keracunan…." Tambahnya.     

Setelah terdiam sejenak, Sui Yuanyuan lanjut mengatakan, "Hanya saja, aku tidak melakukannya... karena, aku… aku tidak pernah menemukan kesempatan, dan orang itu juga tidak mencariku lagi, jadi aku tidak jadi melakukannya."     

Setelah Sui Yuanyuan selesai berbicara, kekuatan di tangannya meningkat, hingga gelas kertas sekali pakai berubah bentuk akibat genggamannya.     

Zhou Mingye maupun petugas polisi tidak mendesaknya, tetapi menunggunya untuk melanjutkan.     

Setelah beberapa saat, Sui Yuanyuan meneruskan pengakuannya, "Sampai... beberapa hari yang lalu, dia tiba-tiba datang kepadaku lagi. Kali ini dia memberiku 100.000 yuan dan menyuruhku membakar restorannya pada pukul 3:50 malam itu. Selain yang kukatakan ini, aku sungguh tidak tahu apa-apa lagi."     

Wajah Zhou Mingye suram, tatapan matanya dingin.     

"Hanya demi 100.000 yuan, kamu berani membakar dan membunuh orang... Apakah kamu tahu bahwa kebakaran itu menyebabkan seseorang hampir mati? 100.000 yuan... hanya 100.000...."     

Zhou Mingye menggertakkan gigi. Matanya menyemburkan api emosi.      

Wajah Sui Yuanyuan pucat. Air di dalam gelas kertas pun tumpah akibat tangannya yang bergetar hebat.      

…..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.