Pamanku Kesalahanku

Aku Ingin Dia Mati



Aku Ingin Dia Mati

0Sikap Sui Yuanyuan berbeda dari sebelumnya. Tubuhnya tegang, tanpa sadar dirinya mencondongkan tubuh ke depan. Tangannya mengepal tanpa sadar, ingin bisa mendengar video yang diputar di komputer.      
0

Namun, video rekaman kamera CCTV tidak memperdengarkan suaranya.      

Petugas polisi membuka video-video itu. Setelah memutar tujuh sampai delapan video, dia berhenti, menggigit bakpao, lalu berkata "Sialan, selain kebakaran, juga melakukan ini. Kalau menghitung hukuman dua kejahatan ini sekarang, pasti sangat berat."     

Zhou Mingye mengangguk, "Betul…."     

Petugas polisi lanjut mengangkat kepala untuk menatap Sui Yuanyuan, kemudian melirik usia Sui Yuanyuan dalam transkrip interogasi.     

Ia menggelengkan kepala dengan wajah kasihan, "Ck... baru berusia 22 tahun, sayang sekali…."     

Zhou Mingye memakan sepertiga bakpao dalam satu gigitan, "Bagaimana tidak? Sisa hidupnya tamat."     

Sui Yuanyuan bahkan lebih gugup kali ini.     

Karena dirinya yakin, kedua polisi itu sedang membicarakannya.     

Namun ia bingung. Jelas-jelas dirinya tidak bicara apa-apa, tetapi bagaimana bisa polisi menutup kasus ini tanpa pengakuannya?     

Sebelum ditangkap, seseorang berkata kepada Sui Yuanyuan bahwa rantai pembuktian terpenuhi jika ada ketiga aspek, yaitu bukti fisik, saksi, dan pengakuan tersangka.     

Selama dia tidak berbicara atau mengakuinya, maka rantai pembuktian tidak akan terpenuhi. Lalu akhirnya di persidangan nanti, selama dia didukung oleh pengacara yang dapat diandalkan dan bisa menggigit rantai pembuktian ini sampai putus, hakim bisa membebaskannya karena kurangnya bukti.      

Kalaupun dia tidak bisa dibebaskan dan masih dijatuhi hukuman, hukumannya tidak akan terlalu berat.     

Namun sekarang, bagaimana polisi bisa yakin bahwa hidupnya sudah berakhir? Apa yang mereka ketahui?     

Telapak tangan Sui Yuanyuan berkeringat, tubuhnya yang gugup sedikit gemetar. Kedua tangannya mengepal erat.      

Sejujurnya, ia ingin tahu bukti baru yang didapatkan pihak polisi.     

Dirinya mengira, Zhou Mingye dan petugas polisi akan bicara padanya beberapa patah kata.     

Tetapi ternyata, mereka berdua sepenuhnya mengabaikannya.      

Zhou Mingye dan polisi itu malah makan dengan gembira.     

Petugas polisi berkata, "Hm, kukira kasus ini akan sulit diinvestigasi, tetapi aku tidak menyangka akan semudah ini…."     

Zhou Mingye mengangguk, "Ya, kasus ini sudah selesai, semua orang bisa bernapas lega. Aku akan mentraktir kalian makan malam hari ini."     

Petugas polisi berseru gembira, "Sungguh? Asyik! aku belum makan enak selama satu minggu ini. Setelah makan, aku ingin pulang dan tidur nyenyak."     

Zhou Mingye menjawab, "Boleh, aku akan memberimu libur setengah hari."     

"Kapten Zhou, ini pertama kalinya saya mengetahui bahwa Anda sangat baik hat...."     

Sebelum petugas polisi itu melanjutkan ucapannya, Zhou Mingye langsung memotong, "Kasusnya sudah selesai, kan? Jadi semua orang bisa santai."     

Saat mengetahui bahwa kedua polisi tidak membicarakan perihal bukti baru itu atas kejadian ini, hal itu membuat Sui Yuanyuan bahkan lebih gugup dan takut.     

Selain itu, kedua polisi ini malah membahas tentang hal-hal bersantai setelah investigasi kasus ditutup!     

Mereka... benar-benar tidak ingin berurusan dengannya lagi.     

Apakah mereka sengaja berbohong padanya? Apakah mereka sedang bersandiwara?     

Namun kelihatannya, mereka tidak seperti sedang bersandiwara....     

Padahal, orang yang menyuruhnya itu jelas-jelas bilang melalui telepon bahwa, selama dirinya tidak mengatakan apa-apa, semuanya akan baik-baik saja.     

Sedangkan dari ruangan lain, Latiao dan Xie Xize masih memperhatikan Sui Yuanyuan.      

Latiao melihat dahi Sui Yuanyuan bersinar karena keringat yang terpantul oleh cahaya lampu yang bersinar di atasnya. Ia berkata dengan nada menghina, "Dia jauh lebih bodoh dari pada yang kukira. Ini tidak tertahankan."     

Setahunya, orang yang membakar restoran di kehidupan sebelumnya bukanlah Sui Yuanyuan.     

Latiao mengira, kebakaran itu tidak akan pernah terjadi lagi di kehidupan ini.      

Namun dirinya tidak menyangka, kebakaran ini tetap terjadi.      

Tampaknya, beberapa hal memang sudah ditakdirkan untuk terjadi. Bahkan jika kamu mengubah beberapa lintasan kejadian, namun titik batas yang diatur oleh takdir masih menunggu di tempat yang tidak kamu ketahui.     

Memikirkan Mo Yangyang yang masih belum bangun, Latiao diam-diam mengepalkan tangan.      

Bahkan jika hukum benar-benar menghukum Sui Yuanyuan lebih dari sepuluh tahun penjara, Latiao tetap ingin dia mati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.