Pamanku Kesalahanku

Dia Mulai Gugup



Dia Mulai Gugup

0Latiao melambaikan tangan, memberi isyarat Zhou Mingye untuk mendekat padanya "Kalau begitu, ketika kamu mengintrogasinya nanti, katakan padanya seperti ini…"     
0

******     

Setelah berdiskusi dengan mereka berdua, Zhou Mingye memasuki ruang interogasi. Latiao dan Xie Xize pun kembali ke ruangan sebelumnya.      

Mereka berdua hanya menonton layar yang merekam ruang interogasi.     

Latiao berkata, "Hukuman untuk kejahatan kebakaran kelihatannya... tidak terlalu berat...."     

Xie Xize mengangguk, "Tidak berat, dan melihat dari situasinya... bahkan jika hukumannya didasarkan pada yang paling berat, itu hanya lebih dari 10 tahun, tetapi kurang dari 15 tahun...."     

Latiao mengeluh, "Tubuh Kak Xiao Chu terbakar sangat parah sehingga dia masih perlu banyak berbaring dan tidak bisa bergerak. Mama koma selama dua hari dan belum bangun, apakah hukumannya seringan itu?"     

Xie Xize menanggapi, "Memang agak ringan."     

Setelah itu, tidak satupun dari mereka berdua yang bersuara lagi, lantaran fokus menonton layar dengan tenang.     

Zhou Mingye membawa satu cup mie instan yang sudah diseduh dengan air panas, lalu menyelinap masuk. Di tangannya juga ada dua sosis siap makan.      

Petugas polisi yang menginterogasi pun menyapanya setelah melihatnya datang, "Kapten Zhou datang…."     

Zhou Mingye langsung menyeruput mie instan itu dan mengunyahnya. Kemudian, ia bertanya, "Dia sudah bicara?"     

Petugas menjawab, "Belum. Dia hanya mencicit tidak jelas, masih bisa bertahan."     

Zhou Mingye berkata, "Tidak apa-apa, itu tidak menghalangi kita untuk tahu faktanya. Tidak masalah jika tidak mengatakan apa-apa, lagi pula buktinya sudah cukup. Tidak masalah juga jika membuat keputusan akhir tanpa pengakuan."     

Kemudian ia berkata kepada dua petugas polisi itu, "Kalian berdua, kalian sudah lama di sini, bikin mie seduh sana."     

Seorang petugas polisi menelan ludahnya dan berkata, "Kalau begitu... aku akan pergi dulu, Kapten Zhou. Aku tidak tahan dengan aroma mie rasa acar kubis milikmu itu…."     

Zhou Mingye melambaikan tangan, "Cepat pergilah."     

Keduanya bangkit dan keluar. Kini di ruang interogasi, hanya ada Zhou Mingye dan Sui Yuanyuan.      

Tidak satupun dari mereka yang bicara. Zhou Mingye merobek bungkus sosis itu, menggigitnya, lalu melahap mie instan dan meneguk kuah mie instan yang sangat lezat itu!     

Pintu ruang interogasi ditutup, sehingga aroma acar kubis secepatnya merebak memenuhi ruangan.      

Makanan semacam mie instan ini, terkadang benar-benar ajaib.     

Aromanya… membuat orang tidak tahan untuk meneteskan air liur seseorang yang menciumnya.     

Ditambah lagi, Zhou Mingye makan dengan sangat bersemangat, jadi di ruangan ini terdengar suara kecapan dan sruputan.      

Sui Yuanyuan yang diam terus menerus semenjak ditangkap, merasa mulutnya mengeluarkan air liur yang tidak terkendali saat mendengar suara itu dan aromanya.      

Ia tidak tahan untuk melirik Zhou Mingye.      

Setelah beberapa saat, salah satu dari dua petugas polisi yang pergi tadi kembali. Mereka membawa mie seduh rasa daging sapi, juga membawa dua buah bakpao.      

"Kapten Zhou, satu bakpao untukmu…."     

Zhou Mingye bertanya-tanya, "Bakpao dari mana?"     

"Kubeli tadi pagi, hampir saja lupa kumakan, terus tadi baru ingat. Ini sudah dingin, tetapi masih enak dimakan, campurkan ke mie-nya."     

Sambil makan, keduanya mengobrol dengan santai, "Kapten Zhou sudah melaporkan soal perempuan ini?"     

Zhou Mingye menjawab, "Sudah. Lalu kita juga punya bukti baru. Setelah makan malam, kita lakukan sesuai prosedur… Dia sudah disetujui untuk ditindaklanjuti, jadi kita bisa menutup kasus ini, lalu mentransfernya ke kejaksaan untuk melakukan proses pengadilan."     

Petugas polisi itu sangat ingin tahu, "Bukti baru, bukti apa?"     

Zhou Mingye mengangkat dagunya ke arah Sui Yuanyuan, "Motif kejahatan perempuan itu sudah ditemukan."     

Petugas polisi itu terkejut, "Kenapa cepat sekali?"     

Zhou Mingye meletakkan garpu di tangannya, lalu menyeka mulutnya secara acak, dan mengeluarkan flashdisk dari sakunya. Ia menancapkannya ke komputer di atas meja, dan membuka file.     

"Nih, semuanya ada di sini, lihatlah sendiri!"     

Polisi itu membuka video, sambil mulutnya penuh dengan bakpao.      

Dan, Sui Yuanyuan menajamkan telinganya saat ini. Ia sudah mulai gugup.     

….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.