Pamanku Kesalahanku

Bajingan, Sampah



Bajingan, Sampah

0Jiang Niancheng benar-benar ingin menyambut Zhou You dengan tamparan yang kencang, dan merobek mulutnya.      
0

Tetapi….     

Untuk menghindari balas dendam gila di masa depan, Jiang Niancheng menahan keinginannya itu. Waktu dulu tinggal bersama Zhou You, cih... pengalaman tinggal satu kamar selama satu tahun bersamanya membuat Jiang Niancheng sangat membencinya. Pada saat yang sama, ia juga mengerti betapa piciknya mata Zhou You dan seberapa seriusnya balas dendam yang dia lakukan.      

Jiang Niancheng menyingkirkan tangan Zhou You, "Zhou You kamu ini sangat menyebalkan. Bagaimana kamu bisa masih hidup? Kenapa kamu tidak mati dipukul orang saja?"     

Jiang Niancheng benar-benar merasa bahwa tidak ada yang tahan dengan sifat menyebalkan Zhou You. Secara logis, ia seharusnya sudah dipukuli orang sampai mati sejak lama.     

Namun nyatanya, pria ini masih hidup dengan keras kepala sampai hari ini. Sungguh... ini misteri umat manusia yang belum terpecahkan.     

Zhou You menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan serius, "Ini menunjukkan bahwa aku punya karakter dan popularitas yang baik… Tuhan tidak rela aku mati, dan memintaku untuk peduli pada manusia."     

Jiang Niancheng hampir tidak muntah, "Mending kamu keluar dari sini aja deh."     

Zhou You menunjukkan kepada Xie Xize, "Lihatlah, setiap kata yang diucapkannya adalah ungkapan cinta untukku!"     

Jiang Niancheng menggaruk kepalanya dengan keras, "Xie Xize, kamu lihat, kan! Kamu sungguh yakin menyuruh orang tidak tahu malu ini untuk merawat istrimu?"     

Kata-kata ini langsung mengejutkan Zhou You, lalu berkata dengan menggebu-gebu, "Xie Kelima, kamu sangat tidak terduga. Aku tidak menyangka, aku sudah lama tidak bertemu denganmu dan ternyata kamu sudah punya istri serta anak…"      

"Hebat sekali. Aku dulu telah salah menilaimu, aku tidak menyangka, kamu membuangku secepat itu, aku sakit hati!" Tambahnya…     

Xie Xize tidak mengubah ekspresi wajahnya dan berkata, "Kurasa kamu ingin kembali ke keluargamu dan menjalani hari-hari sebagai tuan muda yang berharga."     

Namun sedetik berikutnya, Zhou You segera bersikap seolah mengaku kalah, "Jangan, jangan, jangan... Kak, Paman... aku bercanda denganmu. Lihat dirimu! Kenapa kamu menganggapnya serius? Kulihat kamu tampak kesal dan frustasi, makanya aku bercanda supaya merilekskan hatimu!"     

Xie Xize berkata dengan wajah dingin, "Ayo pakai pakaianmu, lalu ikut denganku."     

Zhou You dengan patuh menjawab, "Oke, tidak masalah! Dengan adanya aku, kujamin kakak ipar pasti akan sembuh dari penyakitnya. Lalu, dia akan bisa berkumpul gembira denganmu, berkumpul menjadi tiga anggota keluarga lagi, berkumpul bahagia."     

Ia berbalik dan berlari kembali untuk berpakaian.     

Ini adalah pertama kalinya Jiang Niancheng melihat Zhou You begitu pengecut, padahal dulu dia selalu memanfaatkan orang lain sampai mati.     

Jiang Niancheng merasa aneh, saat melihat Zhou You melolong memohon pada Xie Xize.      

Ia sedikit bingung, pada alasan Zhou You begitu takut pada Xie Xize.     

"Apa yang kamu punya sehingga bisa membuatnya ketakutan padamu? Katakan padaku!"     

Xie Xize meliriknya, "Kalian berdua punya hubungan yang baik, kenapa kamu tidak tanya sendiri padanya?"     

Jiang Niancheng segera mengangkat tangan, "Kalau begitu lupakan saja... Aku tidak punya hubungan dengannya, Xie Xize kamu tidak usah bicara omong kosong…."     

Kemudian, ia melirik Xie Xize, lalu berkata dengan agak marah, "Xie, bukankah aku sudah pernah bilang padamu, tetapi kamu ini masih saja benar-benar tidak memperdulikannya…"      

"Lihatlah orang itu, kelakuan macam apa itu! Dia tidak bisa dibilang sebagai manusia. Dia tidak punya integritas sama sekali. Kenapa kamu tidak berpikir panjang sebelum mencarinya? Kamu juga tidak takut padanya, yang sudah menyakiti anakmu padahal belum merawat istrimu." Lanjutnya.     

Xie Xize langsung membalas ringan, "Latiao tidak akan bisa disakiti."     

Jiang Niancheng tidak menyerah dan berkata, "Bukankah... kamu terlalu percaya? Tidak peduli seberapa pintar Latiao, dia hanya seorang anak kecil... Kamu berani membiarkan anak usia empat tahun berinteraksi dengan bajingan, sampah."      

Xie Xize meliriknya, "Aku yakin karena dia anakku."     

Jiang Niancheng langsung diam tertegun…     

Memangnya kamu bisa merasa sehebat itu saat punya anak?     

…..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.