Pamanku Kesalahanku

Selamanya Adalah Kak Xiao Chu



Selamanya Adalah Kak Xiao Chu

0Selama setengah jam, Xie Xize seperti patung es dan tidak bergerak.     
0

Wang Chu berkomentar, "Di cuaca yang sedingin ini, berjongkok begitu lama, apakah dia bisa menahannya? Aku akan turun menghampirinya."     

Jiang Niancheng dan Wang Chu pun turun bersama-sama.      

Mereka berdua mendatangi Xie Xize. Mereka memanggilnya dua kali, tetapi Xie Xize tidak menjawab.     

Mereka mengulurkan tangan, lalu menggoyang-goyangkannya di depan wajahnya. Anehnya, Xie Xize tidak juga merespon.      

Jiang Niancheng tiba-tiba berkata, "Sial, jangan-jangan dia…."     

Ia sangat takut sehingga dirinya dengan cepat meletakkan tangannya di bawah hidung Xie Xize. Namun sekejap kemudian menghela napas lega, "Syukurlah, aku masih hidup..."     

Berbeda dengan Jiang Niancheng, ia mengulurkan tangan untuk menepuk bahu Xie Xize dua kali secara berturut-turut, "Xie, apa yang kamu lakukan? Kamu berjongkok lama, apakah kamu sembelit?"     

"Hei…. Xie, Xie…. bangunlah, sadarlah…."     

Menyaksikan Xie Xize masih tidak menanggapi, Wang Chu mengambil keberanian untuk mengangkat tangannya, dan menepuk Xie Xize beberapa kali, "Doktor, doktor, bangun, doktor... doktor, ada apa denganmu?"     

Jika dalam situasi normal, Wang Chu tidak akan berani memukul Xie Xize.     

Wang Chu memukulnya sangat keras beberapa kali, dan Xie Xize akhirnya sadar kembali.     

Sudut bibirnya tidak bisa menahan diri untuk tidak naik, "Tidak apa-apa ..."     

Jiang Niancheng pun menanggapi duluan, "Aku tidak percaya padamu. Untuk apa kamu berjongkok selama setengah jam tanpa bergerak sedikitpun?"     

Xie Xize masih menjawab, "Tidak apa-apa...."     

"Tidak apa-apa, tapi kamu tidak juga berdiri?"     

Xie Xize menjawab, "Kakiku kesemutan."     

Ekspresi Jiang Niancheng dan Wang Chu langsung terkejut karena jawaban itu…     

Wang Chu mengulurkan tangan untuk membantu Xie Xize berdiri, lalu menemukan bahwa wajah dan matanya dipenuhi dengan kegembiraan yang tidak terkendali.     

Wang Chu tanpa sadar bertanya, "Doktor... apakah ada sesuatu yang membuatmu sangat gembira? Apakah kamu memenangkan lotre?"     

"Tidak, senyumanmu itu tidak beres. Xie Xize... kamu sedang jatuh cinta? Senyumanmu sangat indah... Cih, ini tidak benar, ini tidak benar. Istrimu sedang terbaring di sana, dan dia belum bangun. Bukankah dia orang yang kamu cintai dengan sangat tulus?"      

"Hash…. Kamu sialan, Xie! Jangan-jangan kamu jatuh cinta kepada wanita lain? Kuberitahu kamu, kalau kamu berani melakukan sesuatu yang tidak tahu malu, aku akan memutuskan hubungan denganmu, aku serius." Tambahnya.     

Jiang Niancheng mengatakannya dengan sangat serius, bahkan bisa dikatakan menakjubkan.      

Ia jarang bersikap serius seperti itu.     

Xie Xize pun menggerakkan kaki yang mati rasa dan membalas, "Kamu tidak akan mengerti jika kuberitahu."     

Jiang Niancheng tidak henti-hentinya memohon, "Katakan sejelas-jelasnya padaku, jangan bicara yang lain. Cinta sejati tidak pernah salah, katakan yang jelas padaku…."     

Xie Xize bertanya, "Kamu adalah seorang laki-laki yang belum punya anak, jadi apa yang kamu tahu?"     

Jiang Niancheng terdiam….     

******     

Di sisi lain, Latiao berdiri di depan tempat tidur Xiao Chu.      

Latiao menunjukkan senyum cerah kepada Xiao Chu, "Kak Xiao Chu, kamu harus segera sembuh. Saat kamu sudah sembuh, ayo bermainlah denganku. Restoran ibuku tidak bisa ramai tanpa keberadaanmu. Jadi, kamu harus segera sembuh, bangun dan kembali bekerja."     

Tubuh Xiao Chu saat ini dipasangi banyak selang. Pemuda ini hampir tidak bisa bergerak kecuali mata dan jarinya.     

Dia baru saja bangun, dan Jiang Niancheng tidak berani melepas alat bantu pernafasannya sekarang. Sebelum berani melepasnya, pemuda ini butuh beberapa hari observasi untuk memastikan dirinya bisa bernapas sendiri.      

Mata Xiao Chu masih cerah. Namun ia tidak bisa berbicara, bahkan tidak bisa menangis kesakitan.     

Matanya menatap lurus ke arah Latiao. Ia ingin mengatakan sesuatu, tetapi dirinya tidak bisa mengatakan apa-apa.     

Latiao dengan lembut memegang tangan Xiao Chu yang sedikit terbakar.     

Ia pun berkata, "Kamu harus patuh dan merawat lukamu dengan baik. Aku akan datang setiap hari untuk mendesakmu minum obat ..."     

Namun tangan Xiao Chu sekejap bergerak...     

Latiao tahu yang ingin Xiao Chu katakan, lalu dirinya berkata "Yang kutemui pertama kali adalah Kak Xiao Chu, dan kamu selamanya tetaplah Kak Xiao Chu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.