Pamanku Kesalahanku

Kurasa Dia Itu Penyihir



Kurasa Dia Itu Penyihir

0Xie Xize memikirkan dengan serius kata-kata Jiang Niancheng.     
0

Setelah memikirkannya dengan cermat, ia berkata, "Aku juga tidak tahu."     

Jiang Niancheng terkejut, "Bagaimana kamu bisa tidak tahu? Apakah kamu telah melakukan sesuatu untuk membuat perempuan itu marah, membuat hatinya putus asa, membuatnya merasa tidak ingin bertemu denganmu lagi…."     

Xie Xize mengerutkan alis, "Kurasa… aku tidak tahu jelas."     

Ia memikirkannya beberapa kali, juga memikirkan berbagai kemungkinan dirinyalah yang jadi penyebab Mo Yangyang seperti ini. Namun setelah berpikir dalam-dalam, ia tidak bisa menemukan alasan yang benar-benar membuat Mo Yangyang berada di titik tidak ingin bertemu dengannya.      

Sejak mereka bertemu di Jinchuan, mulanya ia melakukan sesuatu yang membuatnya marah. Akan tetapi, kemudian kesalahpahaman antara keduanya secara bertahap menghilang. Setelah mengalami beberapa kesulitan, mereka sudah bisa saling percaya.     

Secara logika, harusnya hal yang seperti itu tidak akan menimbulkan situasi semacam ini….     

Apalagi beberapa hari sebelum musibah terjadi, mereka berinteraksi dengan sangat baik. Bisa dibilang itu adalah hari-hari damai mereka, menjadi sebuah keluarga bahagia, sepenuhnya menjadi contoh keluarga bahagia.      

Jadi, dari kehidupan yang baik itu, Xie Xize benar-benar tidak tahu alasan Mo Yangyang tiba-tiba mengalami perubahan besar seperti ini.      

Jiang Niancheng berkata, "Hei... kamu, kenapa kamu seperti ini? Begini tidak tahu, begitu juga tidak tahu, bagaimana kamu bisa jadi suaminya? Bukankah kalian berdua suami-istri yang tidur di ranjang yang sama? Apakah di antara kalian berdua tidak saling percaya?"     

Xie Xize tidak bicara.     

Jiang Niancheng bertepuk tangan, "Atau, apakah ada perempuan yang menguntitmu? Oh… juga mungkin saja ada lelaki lain yang merayunya…"     

Xie Xize akhirnya menjawab dengan kesal, "Tidak ada."     

"Oh, jangan marah, aku hanya asal sebut. Aku sudah mengenalmu selama bertahun-tahun, jadi aku tahu kamu bukan bajingan seperti itu…. Tetapi, kalau kamu tidak tahu akar penyakitnya, bagaimana kamu bisa menyembuhkannya?"     

Setelah Xie Xize terdiam beberapa saat, ia mengeluarkan ponsel untuk menelpon sebuah nomor.      

"Halo, ini aku… datanglah ke Jinchuan sebentar….."     

Jiang Niancheng ingin mendekat untuk mendengarkan ucapan orang di telepon, tetapi Xie Xize malah menendangnya.     

Mau tak mau… dia harus mundur….     

Jiang Niancheng mengerutkan bibirnya, dan berbisik, "Aku tidak dengar, tidak dengar…."     

Mungkin orang yang ditelpon berkata tidak bisa datang, tetapi Xie Xize berkata, "Tidak apa-apa jika kamu tidak datang, berarti aku hanya bisa memberi tahu orang tuamu tentang keberadaanmu."     

"Aku tidak punya waktu untuk menunggumu. Sebelum matahari terbit, kamu harus sudah ada di sini…"     

Setelah bicara, Xie Xize menutup telepon.      

Jiang Niancheng tiba-tiba bertanya dengan rasa ingin tahu, "Siapa yang kamu hubungi?"     

Xie Xize menjawab, "Zhou You."     

Jiang Niancheng mendengus segera setelah mendengar ini.     

"Kamu mau menyuruh dukun itu ke sini? Hey, bagaimana dengan ucapanmu yang bilang bahwa kita ini hanya boleh percaya pada hal ilmiah? Bagaimana dengan ucapanmu yang bilang sains itu yang paling benar? Kamu tidak menampar wajahmu sendiri terlalu cepat, kan?"     

Wajah Xie Xize tampak muram, "Dia belajar psikologi dan filsafat...."     

Jiang Niancheng merentangkan tangannya, "Kurasa dia itu seorang penyihir…. Bukan karena aku belum pernah bertemu dengan orang yang belajar psikolog dan semacamnya, tetapi Raja Zhou You ini, dia sebenarnya… membuatku merasa, dia sungguh… aneh, aneh…."     

Jiang Niancheng mengenal Zhou You. Ketika mereka berdua belajar di luar negeri, mereka telah menjadi teman sekamar selama setengah tahun.     

Ia menjuluki Zhou You, dengan sebutan Raja Zhou You.     

Zhou You adalah satu-satunya anak laki-laki Keluarga Zhou di Hanjing, juga satu-satunya anak laki-laki yang baru diturunkan setelah tiga generasi. Zhou You memiliki tiga kakak perempuan, sedangkan ayah Zhou You memiliki empat kakak perempuan, jadi... kepada bibit penerus tunggal ini, keluarga itu sangat memperhatikannya.      

Seluruh keluarga Zhou You berharap dirinya bisa dengan patuh ​​tinggal di Hanjing dan mewarisi bisnis keluarga.     

Namun, anak ini malah punya sebuah impian.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.