Pamanku Kesalahanku

Dia Berbeda Dari Biasanya



Dia Berbeda Dari Biasanya

0Xie Xize menghela napas dalam hati. Kemudian, ia berhenti di lampu merah di persimpangan depan.     
0

Ia berkata, "Kurasa... biarkan aku saja yang menanganinya. Dia bukan orang biasa, aku khawatir ..."     

Mo Yangyang tersenyum, "Jangan khawatir, kurasa aku bisa melakukannya. Sebelum kamu muncul, aku sudah biasa menjaga restoranku sendirian. Aku bukan orang lemah yang selalu perlu dilindungi setiap saat. Masalah ini, aku bisa menanganinya!"     

Setelah jeda, Mo Yangyang melanjutkan, "Sebenarnya... yang terpenting, aku sendiri ingin tahu, aku ingin tahu… kenapa?"     

Xie Xize mengulurkan tangan dan menyentuh bagian atas kepala Mo Yangyang, "Oke... kamu ingin menghadapinya sendiri, berarti kamu bisa melakukannya sendiri. Bagaimana kalau aku ikut ke sana?"     

Mo Yangyang melambaikan tangan, "Tidak usah, tidak usah... orang-orang suruhanmu ada di sana, jadi mau takut dengan apa lagi?"     

Xie Xize menghela napas dalam hati....     

Mo Yangyang masih tidak sepenuhnya bergantung padanya.     

Xie Xize tanpa sadar bertanya-tanya, tentang yang dilakukan untuknya, sudah cukup atau belum.      

Ketika mereka sampai di tempat tujuan, mobil diparkir di sisi jalan di luar restoran. Mo Yangyang berkata, "Terima kasih Paman Kelima, cepatlah berangkat kerja. Aku juga mau mulai bekerja."     

Xie Xize meraih tangan Mo Yangyang, "Yangyang, sekarang masalah sudah selesai, bisakah kita mencari waktu untuk mendapatkan akta nikah?"     

Mo Yangyang tertegun sejenak ...     

Kemudian tersenyum dan berkata, "Oke, diskusikan dengan ibuku saat pulang nanti, dan biarkan dia memilih hari yang baik."     

Xie Xize menjawab, "Oke!"     

Mo Yangyang melambaikan tangan, "Kalau begitu, Paman Kelima masuklah dulu, berangkatlah, bye bye…."     

Xie Xize memperhatikannya berjalan ke restoran.      

Mobilnya berhenti di pinggir jalan sejenak sebelum akhirnya berjalan.      

Ketika bangun di pagi hari, Xie Xize merasa bahwa sikap Mo Yangyang terhadapnya tampak sedikit berbeda, namun dirinya tidak yakin.     

Namun sekarang, Xie Xize bisa yakin bahwa Mo Yangyang memang berbeda dari biasanya.     

Baru saja ketika dirinya membahas soal mencari waktu untuk mengurus akta nikah, Mo Yangyang... ragu-ragu sejenak.     

Jika membahas waktu sebelumnya, ia akan langsung menjawab. Namun saat mempertimbangkannya dalam detik ini, pria itu memintanya memikirkan tanggal yang tepat untuk mengurus akta nikah ini!     

Terlebih lagi, hal yang membuat Xie Xize merasa sedikit tidak nyaman adalah Mo Yangyang tidak benar-benar memberinya jawaban yang pasti.     

Ia bilang, sepulang nanti dirinya akan meminta Nenek Han mencarikan tanggal yang baik. Ia menghindari dirinya!     

Ia tidak memberinya jawaban yang pasti.      

Terlebih lagi, dulu mereka juga bilang bahwa hari keberuntungan yang mereka temukan tetap saja tidak terlalu menguntungkan. Alhasil tidak perlu terlalu pilih-pilih hari!     

Tapi sekarang, ia malah bilang begitu.      

Xie Xize merasa sedikit bingung, apa yang sebenarnya terjadi?     

Mungkinkah, terjadi sesuatu yang tidak diketahuinya?     

******     

Mo Yangyang masuk ke restoran, melihat Lao Zhao dan Lao Zhang. Mereka berdua tampaknya sudah bersih-bersih. Ketika mereka melihat kedatangannya, mereka berteriak, "Bos."     

Mo Yangyang melihat ke segala arah, "Xiao Chu belum datang?"     

Mereka berdua menggelengkan kepala.      

Mo Yangyang mengeluarkan ponsel, lalu membubuhkan kontak semua orang di grup WeChat restoran mereka. "@semua , perhatian perhatian, hari ini kembali bekerja, jangan malas-malasan, bolos dan yang telat akan potong gaji!!!"     

Kemudian, ia menambahkan emotikon galak.     

Setelah itu, Mo Yangyang tidak melihat ponselnya lagi. Ia menyerahkan selembar kertas kepada Lao Zhao, "Kalian berdua pergilah ke pasar sayur untuk membeli bahan-bahan yang ada di daftar kertas ini!"     

Mereka berdua mengangguk, "Siap, kalau begitu kami berangkat sekarang juga."     

Setelah mereka pergi, waktu berlalu kira-kira setengah jam.     

Mo Yangyang yang sedang mengelap meja, mendengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa.     

Pemilik langkah kaki berjalan memasuki restoran. Mo Yangyang mendongak dan melihat orang itu sambil tersenyum, "Xiao Chu baru datang... hari ini kamu terlambat, gajimu dipotong!"     

Xiao Chu berkeringat di dahi. Napasnya terengah-engah, membuktikan bahwa dirinya telah berlari untuk waktu yang lama!     

…..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.