Pamanku Kesalahanku

Tidak Punya Daya Tarik



Tidak Punya Daya Tarik

0Mo Yangyang beristirahat di rumah selama tiga hari.     
0

Dalam tiga hari terakhir, ia makan dan tidur dengan nyenyak, tanpa memiliki masalah setiap hari. Perempuan ini merasa sudah lama tidak bersantai.     

Pada pukul tujuh pagi, Mo Yangyang sedang tidur di pelukan Xie Xize.     

Tiba-tiba, ketika sedang tertidur nyenyak, matanya terbuka, dan mengambil beberapa napas cepat....     

Ada kebingungan dan kecemasan di matanya. Ia melihat langit-langit di atas kepala, lalu memutar kepala perlahan, mengamati inci demi inci kamar ini. Akhirnya… tatapan matanya jatuh ke wajah Xie Xize. Setelah beberapa saat, dirinya perlahan menghembuskan udara yang menekan dadanya.      

Mo Yangyang merangkak bangun dari lengan Xie Xize, lalu membuka jendela. Sinar matahari yang cerah masuk. Bahkan jika angin dingin pagi musim dingin sangat dingin, tetapi tetap bisa sedikit menghangatkan hati siapapun.      

Mo Yangyang menarik napas dalam-dalam, dan akhirnya rasa kantuk yang samar-samar menghilang sepenuhnya.     

Ia melihat burung pipit melompat di cabang-cabang pohon di luar, lalu pikirannya sedikit melamun.      

Sebuah mimpi melintas di benaknya....     

Tiba-tiba, pinggangnya dipeluk erat, bahu kirinya terasa berat.      

Kemudian terdengar suara serak dan malas, "Ini masih pagi, kenapa kamu bangun sepagi ini?"     

Mo Yangyang hanya merasakan mati rasa di pangkal telinga. Napas hangat yang berhembus di telinganya, juga terasa geli. Hatinya seperti tergores oleh sesuatu, tidak ringan ataupun berat.     

Saat jantung Mo Yangyang berdetak sedikit lebih cepat tanpa alasan, kemudian dirinya hanya bisa berkata, "Aku tidur nyenyak tadi malam!"     

Xie Xize mengusap bahu Mo Yangyang, "Aku tidak terlalu nyenyak."     

Mo Yangyang secara naluriah bertanya, "Kenapa?"     

Xie Xize memeluknya erat-erat, "Bagaimana menurutmu?"     

Mo Yangyang tertegun sejenak, lalu merasakan perubahan di tubuhnya. Wajahnya memerah.     

Ia tergagap, "Pa… Pa… Paman Kelima… Aku… Aku…"     

Xie Xize pun langsung menyela, "Kamu berada di sisiku, jika aku masih bisa tidur tanpa gangguan, itu hanya bisa berarti satu hal... tahukah kamu apa itu?"     

Mo Yangyang menjilat bibirnya yang kering, "A... apa?"     

Xie Xize tersenyum, "Itu berarti... kamu terlalu tidak punya daya tarik untukku...."     

Mo Yangyang merasa pipinya panas dan memerah, seluruh tubuhnya kaku dan dirinya tidak bisa bergerak!     

Ia pun tergagap, "Paman Kelima... ku… kupikir, ini… sudah siang, aku harus segera membuatkan sarapan... Latiao, hari ini... pergi ke sekolah, restoranku… juga mulai buka hari ini, jadi…."     

Xie Xize menghela napas, "Aku tahu... aku menghormatimu, jadi…"     

Mo Yangyang menghela napas lega, berpikir bahwa hari ini akan jadi berantakan, tetapi dirinya tidak menyangka ini bisa terjadi.      

Sedetik berikutnya, Xie Xize tiba-tiba mengangkat tubuhnya, "Ini masih pagi, kalau bergerak cepat, tidak akan terlambat."     

Mo Yangyang tiba-tiba merasa jantungnya berdebar lebih cepat, "Pa… Paman Kelima, tunggu sebentar… kurasa, sekarang bukan waktu yang cocok…."     

Kemudian ia mendorong bahu Xie Xize, "Ini sudah siang, lihatlah waktunya sekarang, Latiao sudah bangun, Paman Kelima…."     

Meskipun Xie Xize telah diterima, tetapi mengenai masalah ini, hati Mo Yangyang masih terbuka sedikit untuknya… Ia tidak bisa mengungkapkan alasannya, dirinya hanya merasa, seperti… ini masih terlalu cepat.      

Xie Xize menurunkan Mo Yangyang dan meletakkan tangannya di kedua sisinya, "Yangyang, apa yang kamu khawatirkan?"     

Mo Yangyang menelan ludah, "Aku... aku, aku..."     

Sebenarnya, ia tidak tahu yang sedang dikhawatirkannya.     

Rasanya seperti… belum waktunya.     

Adegan di dalam mimpinya muncul di benaknya lagi tanpa sadar!     

Xie Xize membuka mulutnya. Ketika mau berbicara, tiba-tiba terdengar seseorang sedang mengetuk pintu.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.