Pamanku Kesalahanku

Yang Penting Kembali



Yang Penting Kembali

0Saat ini, tenggorokan Mo Yangyang terasa tidak nyaman. Sejujurnya, hatinya merasa sangat menyesal. Meskipun dramanya ini berhasil, tetapi… dirinya membuat Nenek Han itu terlalu khawatir.      
0

Perlu diakui bahwa Nenek Han punya kemampuan akting yang hebat. Padahal belum lama ini, suaminya baru saja meninggal. Namun akhir-akhir ini, dirinya masih harus mengalami kejadian buruk lagi. Hal semacam ini tentu membuat dirinya yang sudah tua tidak bisa menanggungnya.      

Mo Yangyang memeluk Nenek Han dengan erat dan mengangguk sambil menangis, "Bu, ini sungguhan, aku pulang, aku baik-baik saja.... Polisi menangkap semua pengedar narkoba yang menjebakku, mereka juga mengakui bahwa mereka telah menjebakku. Aku tidak bersalah, aku bebas... ini salahku, aku telah membuatmu khawatir akhir-akhir ini, Bu, maafkan aku…"     

Dari masuk hingga keluar, Mo Yangyang menghitung waktu. Ia telah tinggal di kantor polisi selama sebelas hari.     

Sebelas hari ini sama sekali tidak lama, tetapi bagi Nenek Han yang peduli padanya, setiap detik adalah siksaan.     

Nenek Han menepuk punggung Mo Yangyang, "Tidak apa-apa, tidak apa-apa ... bagus kalau kamu bisa pulang… bagus kalau kamu bisa pulang…."     

Xie Xize meletakkan vas di atas meja.     

Mo Yangyang melepaskan Nenek Han, lalu membantunya duduk, "Bu, duduklah, aku akan memasak sarapan untukmu. Berat badanmu turun banyak akhir-akhir ini."     

Nenek Han itu meraih tangan Mo Yangyang dan berkata dengan sedih, "Tidak, justru kalian berdua yang baru beberapa hari sudah kehilangan berat badan. Kalian berdua baru saja kembali dari kantor polisi, ganti baju kalian dulu, aku saja yang memasak untuk kalian."     

Mo Yangyang, "Aku saja yang melakukannya, Bu…. Aku saja. Aku sudah lama tidak memasak, tanganku gatal, jadi jangan menghentikanku…."     

Xie Xize juga memberikan dukungan, "Bu, biarkan Yangyang saja yang memasak. Hal pertama yang ingin dilakukannya ketika pulang adalah memasak."     

Nenek Han menghela napas. Mengetahui bahwa Mo Yangyang malah menyuruhnya istirahat dan merebut dapur, Nenek Han merasa lega karena Mo Yangyang masih memiliki hati seperti ini.     

Nenek Han mengangguk, "Baiklah… memasaklah… masak saja apapun yang kamu inginkan."     

Mo Yangyang mengangguk, "Eh, aku mengerti…."     

Setelah memasuki dapur, Xie Xize menemani Nenek Han mengobrol.      

Setelah beberapa saat, Xie Xize ragu-ragu dan berkata, "Bu... soal Lan Dongzhi, Yangyang masih belum tahu…."     

Nenek Han tertegun sejenak, lalu menghela napas, "Itu... huh, aku tidak tahu persis yang terjadi malam itu. Masalah itu, biar Latiao saja yang bicara padanya."     

Latiao tidak memberi tahu Nenek Han terlalu banyak, jadi ia tidak tahu yang terjadi malam itu.     

Xie Xize mengangguk, "Hanya dia yang bisa mengatakannya."     

Mo Yangyang melirik bahan-bahan di dapur. Meskipun hanya sedikit yang bisa dimasak, tetapi untuk menu sarapan, tidak membutuhkan bahan terlalu rumit.      

Mo Yangyang akan membuat pancake daun bawang. Pertama-tama ia membuat adonannya, lalu lanjut memasak bubur putih di panci besar.      

Mengingat masih ada beberapa telur bebek asin di rumah, ia pun menyalakan kompor lagi. Ia mencuci telur bebek asin dan memasukkannya ke dalam air.     

Pukul 7:30 pagi, sarapan sudah siap. Mo Yangyang keluar sambil membawa pancake daun bawang yang baru saja keluar dari wajan.     

"Bu, sarapan sudah siap, ayo makan..."     

Nenek Han bangkit lalu datang untuk melihat pancake daun bawang berwarna emas yang mengepul. Ia berkata sambil tersenyum, "Aromanya enak... kamu benar-benar sudah lama tidak membuat pancake daun bawang."     

"Ayo dicoba, Bu. Coba nilai cita rasanya. Beberapa hari ini aku tidak memasak, jadi aku merasa, tanganku seperti baru terlahir kembali…."     

"Masakanmu, pasti enak."     

Xie Xize pergi ke dapur dan mengeluarkan bubur putih. Pertama-tama, ia memberi Nenek Han itu mangkuk, "Kenapa Latiao belum bangun juga? Aku akan memanggilnya."     

Nenek Han buru-buru berkata, "Jangan, jangan panggil dia, biarkan dia tidur, anak ini sudah lama tidak beristirahat. Dia baru saja tidur beberapa jam, jadi biarkan dia tidur…."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.