Pamanku Kesalahanku

Kamu Kegelisahan Terbesarku



Kamu Kegelisahan Terbesarku

0Tindakan Gong Shenye ini, telah membangunkan Lan Dongzhi.     
0

Dengan masih belum membuka mata, Lan Dongzhi bertanya, "Cepat sekali datangnya? Apakah matahari sudah terbit?"     

"Belum terbit!" Gong Shenye berhenti sejenak. Ia pun langsung menggendong Lan Dongzhi, lalu berbalik badan dan pergi.     

"Bagaimana caramu menemukanku? Lan Dongzhi bertanya lagi.     

Gong Shenye menjawab dengan ringan, "Gong Xin memberitahuku posisi kalian."     

Jawaban ini perlahan mendinginkan ekspresi di wajah Lan Dongzhi.     

Lan Dongzhi tertawa terbahak-bahak, "Oh... Ok, Baiklah... itu sangat bagus…"     

"Aku mencoba yang terbaik untuk menyelamatkannya, tetapi dia masih tidak lupa untuk mengirimimu lokasinya... dia benar-benar setia kepadamu…"     

Lan Dongzhi membuka mata. Sudut bibirnya mencibir ketika kedua matanya bertatapan dengan mata Gong Shenye.      

Ia tidak peduli Gong Xin dalam keadaan koma atau tidak, dan tidak tahu dirinya mendengar dia memarahinya atau tidak, "Gong Xin, kamu benar-benar anjing yang baik untuk tuanmu. Bahkan dimanapun kamu tetap berperilaku seperti anjingnya… sebelumnya aku telah memandangmu terlalu tinggi…."     

Gu Suisui mendengarkan omelannya, lalu mengorek telinganya, kemudian berbisik, "Ini terlalu berlebihan... Tapi aku lebih penasaran, siapa ayah dari anak dalam kandungan Lan Dongzhi itu? Jangan-jangan... kamu?"     

Gu Suisui mengedipkan mata pada asisten Gong Shenye.     

Asisten Gong Shenye sangat ketakutan sehingga segera mundur selangkah, "Kamu tidak boleh bicara omong kosong."     

Dalam keadaan seperti ini, terlalu banyak berbicara omong kosong bisa saja membunuh seseorang di sini.     

Gong Shenye membawa Lan Dongzhi melangkah pergi. Setelah pergi, Gong Xin membuka mata….     

Asisten Gong Shenye mengeluarkan selembar cek lain dan menyerahkannya kepada Gu Suisui, dan berkata, "Nyonya Gu, kuserahkan dia kepadamu dulu, tolong jaga dia baik-baik, kumohon...."     

Bola mata Gu Suisui hampir jatuh ketika melihat jumlah nominal uang yang tertulis di cek itu, kemudian dirinya segera berkata, "Ya, tidak masalah… tidak masalah, sama sekali tidak masalah. Selama ada uang, orang mati akan kuhidupkan lagi untukmu. Tenang saja, tunggu sampai kalian datang lagi ke sini, aku jamin dia akan jadi gemuk dan segar."     

Asisten Gong Shenye mengangguk sambil tersenyum.     

Kemudian ia berpesan kepada Gong Xin, "Rawatlah lukamu dengan baik, dan kembalilah ketika lukamu sudah sembuh. Selama beberapa waktu ini, tolong jangan keluar dulu. Ada hubungan yang tidak nyaman antara Tuan Muda Ye dengan Presdir Gong baru-baru ini."     

Gong Xin mengangguk, "Hemmm.."     

Setelah Asisten Gong Shenye menjelaskan, ia pergi dengan tergesa-gesa.     

******     

Alat penghangat di dalam mobil menyala penuh, Lan Dongzhi akhirnya merasa tangan dan kakinya mulai terasa hangat.     

Hanya saja, dirinya tidak bisa tidur.     

Gong Shenye duduk di sebelahnya. Tidak satupun dari mereka yang bicara satu katapun.      

Kali ini Gong Shenye keluar dengan diam-diam, jadi dirinya hanya membawa asistennya, dan tidak membawa siapapun lagi. Bahkan, tidak ada siapapun yang tahu bahwa dia keluar.      

Pergi di saat puncak konflik dengan Gong Monan seperti ini, membutuhkan banyak resiko.      

Lampu jalan di luar masih menyala. Hanya ada beberapa kendaraan di jalan.     

Prakiraan cuaca mengatakan bahwa gelombang dingin baru akan datang, dan mungkin akan turun salju di Kota Xia.      

Asisten mengemudikan mobil ke lingkungan yang relatif jauh dari pusat kota.     

Mobil berhenti di depan sebuah rumah kecil. Gong Shenye berkata, "Orang-orang yang akan menjagamu sudah diatur, kamu bisa tinggal di sini dengan aman."     

Lan Dongzhi mencibir, "Aman? Tidakkah menurutmu konyol bicara tentang keamanan padaku?"     

"Gong Shenye, apakah kamu tahu hal yang kualami malam ini? Bahkan jika kamu berpikir aku selamat kali ini, kamu tidak berpikir bagaimana nasibku selanjutnya? Apakah kamu pikir... kamu benar-benar bisa melindungiku?"     

Gong Shenye menatapnya, "Aku bisa."     

Lan Dongzhi menatapnya dan berkata dengan sinis, "Kamu adalah kegelisahan terbesarku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.