Pamanku Kesalahanku

Dia Ayah dari Anakmu?



Dia Ayah dari Anakmu?

0Gu Suisui membungkus tubuhnya dengan piyama, "Jangan bicara omong kosong, itu akan menunda tidurku di malam hari. Kalau kamu tidak punya uang, cepat pergi dan jangan terus berada di depan pintuku. Aku mengumpulkan biaya hidup, yang juga sangat mahal!"     
0

Lan Dongzhi sakit perut dan kedinginan, hampir tidak bisa berdiri. Ia mengeluarkan ponsel, lalu menghubungi sebuah nomor.     

Orang di ujung telepon menjawab segera setelah telepon berdering.     

Lan Dongzhi berkata dengan getir, "Sekarang juga, cepat... transfer aku 100.000 yuan..."     

Setelah berbicara, Lan Dongzhi menutup telepon.     

Tepat setelah dirinya menutup telepon, dalam hitungan detik, ia menerima transfer 200.000 yuan di ponselnya.      

Lan Dongzhi berkata, "Nah, ada uang, kan! Sekarang cepat selamatkan orang itu."     

Gu Suisui tersenyum, "Cih, tidak masalah."     

Ia pun berjalan ke mobil dan melihat Gong Xin, yang sepertinya sudah mati di dalam. Kemudian ia berkata, "Apakah kamu yakin harus mengeluarkan uang untuk menyelamatkan orang ini? Pada dasarnya, tidak ada obatnya, jadi kamu akan membuang-buang uang?"     

Lan Dongzhi hanya menjawab dengan ringan, "Buang-buang uang itu urusanku, menyelamatkan hidup orang itu adalah keahlianmu."     

Gu Suisui mengangkat alisnya, "Wkwk, penyayang sekali kamu. Jangan-jangan dia ayah dari anakmu ya?"     

"Aku menyuruhmu menyelamatkan orang, bukan membicarakan hal-hal omong kosong seperti ini."     

Gu Suisui mengangkat bahu, "Baiklah kalau begitu."     

Ia pun mengulurkan tangan dan menarik Gong Xin keluar tanpa banyak usaha.     

Gu Suisui menyeret Gong Xin masuk ke dalam tokonya.      

Sesampainya di toko dupa Gu Suisui, pintu gulung diturunkan.     

Mereka melewati toko depan yang penuh dengan boneka kertas dan dupa. Setelah masuk dari pintu di sana, lalu tibalah di ruang belakang.     

Gu Suisui menyalakan lampu, lalu dengan mudah melemparkan tubuh Gong Xin ke ranjang pasien yang agak kotor.     

Ia memeriksa denyut nadi dan pernapasan Gong Xin, lalu berkata, "Lan Dongzhi, kenapa kamu repot-repot menyelamatkan orang yang sekarat? Jika aku jadi kamu, aku mungkin akan mengambil 200.000 lalu pergi."     

Lan Dongzhi kelelahan dan duduk di sofa lusuh sebelum akhirnya menghela napas lega.     

Ia menjawab, "Ini hanya 200.000. Kamu puas, tetapi aku tidak puas. Yang kuinginkan ... jauh lebih dari 200.000!"     

Lan Dongzhi meletakkan tangannya di perut yang membuncit dan mengelusnya dengan lembut, berharap untuk menenangkan anak di perutnya.      

Gu Suisui langsung merobek pakaian tubuh bagian atas Gong Xin. Ia melihat kain kasa yang telah robek. Dirinya melihat dua lubang darah sambil menghela napas.     

Lalu, Gu Suisui berkata, "Sial! Kamu tidak mempelajari plot cerita sok romantis di drama-drama, yang menjadi ibu terhormat lalu ingin menikah dengan lelaki kaya, dan sebagainya, kan?     

Lan Dongzhi menutup mata, malas menanggapi Gu Suisui.      

"Ng, kenapa kamu diam saja? Apa hubungan dia denganmu? Sampai dia rela terluka demi menyelamatkan dirimu yang sedang hamil itu. Hubunganmu dengan orang ini pasti tidak biasa. Dia ayah dari anakmu?"     

Lan Dongzhi membuka mata, "Akhir-akhir ini bisnismu terlalu buruk sampai tidak ada orang yang mau menggunakan jasa toko ilegalmu, ya? Jadi kamu ingin berganti profesi menjadi orang yang ingin mencari tahu kehidupan pribadi?"     

"Lihat…. lihat… lihat, kamu terlihat cemas, orang ini pasti, punya hubungan tidak biasa denganmu, itu pasti…."     

Gu Suisui bicara sambil tangannya tidak berhenti bekerja. Ia memberi Gong Xin suntikan.     

"Kuberitahu kamu, luka orang ini sangat parah. Selain dua tembakan, tulangnya juga patah, jadi harus tambah uang…     

Lan Dongzhi menyela, "Oke kutambah."     

"Cih, sial!"     

Gu Suisui langsung memberi beberapa suntikan lagi. Tidak tahu jenis obat yang digunakannya, pokoknya, denyut dan detak jantung Gong Xin berangsur pulih.      

Gu Suisui dengan percaya diri berkata, "Wah, dia tidak mati. Keberuntungannya sangat besar."     

Gu Suisui bicara sembari membuka sebuah kotak, lalu mencari sebilah pisau bedah dan sebuah pinset. Ia bersiap untuk mengambil peluru di dalam tubuh Gong Xin.      

"Aku di sini tidak punya obat bius, jadi dia pasti akan kesakitan. Kalau ada sesuatu yang terjadi, semua itu tidak ada hubungannya denganku."     

Lan Dongzhi pun menanggapi, "Kalau kamu sampai menyakitinya sampai mati, awas kamu."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.