Pamanku Kesalahanku

Terkejar



Terkejar

0Sial, pantas saja si tua ini terlihat tidak terlalu takut, ternyata dia tahu jalan rahasia di area ini.      
0

Ini tidak boleh….     

Sungguh, tidak boleh membiarkan mereka kabur!     

Chen Da mencibir, "Hei tua, pantas saja kamu berani berkolusi dengan polisi secara pribadi, ternyata kamu tahu jalan rahasia di sini. Tapi… mana kami tahu kalai kamu bisa saja sengaja membawa kami ke jalan rahasia supaya bertemu polisi?"     

Para pengedar narkoba itu memikirkannya dan pertanyaan semacam ini cukup masuk akal.     

"Benar, mana kami tahu?"     

Chen Da melanjutkan, "Sekarang, jika menyerahkan diri, setidaknya hidup kita tidak akan dalam bahaya, dan hidup kita akan lebih ringan, tetapi jika… kita dikirim ke tangan polisi, berapa banyak kontribusi yang kamu miliki?"     

Kata-kata Chen Da langsung menyadarkan para pengedar narkoba, dan cara pandang mereka pada Lao Du langsung berubah.     

Lao Du menggertakkan giginya, "Hei Chen, kamu pasti dari pihak polisi, kamu sengaja memutarbalikkan fakta…."     

Chen Da membalas, "Kalau punya keadilan di dalam hati, kamu sendiri yang mengetahuinya. Beranikah kamu memberitahu kami orang yang menelepon kamu tadi? Kalau kamu tidak memberitahu…. berarti kamu mata-mata…."     

Lao Du tersentak, "Kamu…."     

Terdengar teriakan dari luar. Ini teriakan terakhir, jika mereka tidak menyerah, polisi akan menyerang.     

Setelah lebih dari sepuluh detik, pengedar narkoba meraih Lao Du dan berjalan keluar dengan tangan terangkat.     

Chen Da dan yang lainnya mengikuti di belakang, mengangkat tangan mereka!     

Zhou Mingye membawa orang dan datang sambil membawa pistol. Ketika melihat Chen Da dan yang lainnya, Zhou Mingye menghela napas lega. Untung saja... mereka semua baik-baik saja. Kalau tidak, ia benar-benar tidak akan bisa menjelaskan kepada Latiao.     

Sebelum melaksanakan penangkapan, Latiao minta untuk menembak sesedikit mungkin. Jika tidak, kemungkinan akan melukai Chen Da dan yang lainnya.     

Untungnya, penangkapan itu jauh lebih lancar dari yang mereka kira.     

Beberapa polisi yang tersisa di belakang, menghitung narkoba dan alat transaksi yang disita.      

Beberapa polisi menelusuri lokasi kejadian untuk memeriksa ada atau tidak anggota geng yang lolos dari operasi ini.     

Zhou Mingye mengatur kelompok Chen Da dan geng pengedar narkoba Lao Du di mobil yang terpisah.     

Begitu masuk ke dalam mobil, Zhou Mingye membukakan borgol Chen Da dan yang lainnya.     

Chen Da juga dengan cepat memberi tahu Zhou Mingye tentang jalan rahasia di proyek perumahan yang belum selesai itu.      

Zhou Mingye segera meminta anggota untuk masuk ke rumah itu dan mencari jalan itu. Tidak hanya di satu rumah, tetapi juga harus di cari di semua rumah di perumahan ini.      

******     

Penangkapan Zhou Mingye dan yang lainnya berjalan dengan baik, tetapi tiga tempat lainnya sedikit merepotkan.     

Mereka menghadapi perlawanan dari beberapa elemen yang keras kepala. Setelah baku tembak yang singkat dan intens, pada akhirnya polisi tidak bisa menjangkau keseluruhan anggota pengedar narkoba. Walau demikian, pada dasarnya semuanya sudah dibereskan, kecuali yang berhasil kabur.      

Malam itu, seluruh jaringan produksi dan perdagangan narkoba bawah tanah di Kota Jinchuan bisa dibilang tersapu bersih.     

Namun, Latiao paham betul bahwa yang tertangkap masih hampir semua anggota geng narkoba, tapi dalang sesungguhnya di balik mereka semua belum tertangkap!     

 ******     

Malam itu, selain suara tembakan yang membuat suasana Kota Jinchuan jadi tidak tenang, Kota Xia juga tidak dalam keadaan tenang!     

Gong Monan tiba-tiba mengajak Gong Shenye untuk membicarakan bisnis penyelundupan dengannya.     

Ini tidak seperti biasanya. Gong Monan tidak pernah mengambil inisiatif untuk mengajak Gong Shenye mendiskusikan bisnis, dan tidak pernah mengajarinya apapun.     

Setelah negosiasi bisnis, Gong Monan menghentikan langkahnya, "Shenye, apakah kamu tidak enak badan? Kudengar… kamu pergi ke rumah sakit beberapa waktu lalu?"     

Baru saja dia selesai bicara, asisten Gong Shenye menjawab telepon, dan berbisik, "Tuan Muda Ye, Nona Zheng menelepon, dia ada di bar, dia terlalu banyak minum, bisakah Anda menjemputnya?"     

Gong Shenye mengangguk tanpa ekspresi.     

Lalu dirinya berkata, "Ayah, aku masih ada urusan untuk dilakukan. Aku pamit dulu, aku baik-baik saja, ayah tidak perlu khawatir."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.