Pamanku Kesalahanku

Kamu Masih Ingin Menculik Orang?



Kamu Masih Ingin Menculik Orang?

0Ketika Kak Jie mendengar ini, ia hanya merasakan kepalanya lebih sakit, lebih pusing, dan lebih banyak api di hatinya...     
0

Ia berkata, "Tidak, kamu tidak tahu yang terjadi tadi malam, aku benar-benar terluka oleh mereka...."     

Lao Du berkata, "Halah, Kak Jie, mungkin itu hanya kebetulan. Chen bersaudara datang ke hotel dalam keadaan mabuk berat, jadi tidak mungkin mereka berinisiatif menyerangmu, kan! Kamu mungkin hanya terlalu berpikir yang tidak-tidak."     

Lao Du tampaknya benar-benar percaya bahwa Kak Jie jatuh secara tidak sengaja tadi malam.      

Kak Jie pun berargumen, "Aku tidak berpikir terlalu banyak, waktu itu kakiku menginjak benda bulat…"     

Lao Du pun menyela dengan suara yang sedikit lebih tidak sabar dari sebelumnya, "Kak Jie, kenapa kamu masih saja tidak mengerti? Sekarang kamu baik-baik saja, kamu tidak mati, kamu masih hidup... dan itu sudah cukup. Urusan kita dengan Chen bersaudara adalah yang terpenting.""      

"Bahkan jika mereka benar-benar menyusun rencana jahat untukmu, mereka tidak membutuhkan nyawamu, paling-paling cuma untuk memberimu pelajaran. Kita cukup pura-pura mengabaikannya saja." Tambahnya.     

"Apalagi, Chen Da pagi ini menelepon secara khusus untuk mengganti kerugianmu. Dia bersedia mengurangi diskon yang mereka ajukan sebanyak 10%."     

Kak Jie tiba-tiba mengerti alasan Lao Du akan berbicara mewakili Chen Da.      

Karena, keuntungan.      

Chen bersaudara, ambil langkah mundur dalam negosiasi.      

Kemarin, mereka bilang ingin minta diskon sebesar 30%. Sekarang, sekali Kak Jie terpeleset hingga kepalanya terluka, mereka mau mengurangi diskon sebesar 10%, sehingga kini diskon yang diminta adalah 20%.      

Apalagi, tindak lanjut tentang urusan ini belum mulai dibicarakan, jadi tidak heran kalau Lao Du begini.      

Kak Jie menggertakkan gigi di dalam hatinya, dan berkata, "Oke, aku mengerti…"     

"Kamu istirahat yang baik, aku akan mengirim anak buah untuk melanjutkan kontak dengan Chen bersaudara."     

Kak Jie pun langsung berkata, "Tidak usah, aku bisa melakukanya… lukaku hampir sembuh..."     

Lao Du menyangkal, "Apa yang bisa kamu lakukan? Kamu masih terluka parah, kamu juga masih marah pada Chen bersaudara, jadi sudahlah, menyerahlah saja. Aku tidak mau terjadi hal-hal buruk lainnya. Masalah si Kui, sudah diatur, kamu istirahatlah."     

Setelah menutup telepon, Kak Jie marah hingga pingsan.      

*****     

Pada siang hari, ketika waktunya makan, Zhou Mingye datang dengan membawa informasi pribadi Lao Du.     

Ia belum beristirahat sepanjang siang dan malam. Kedua matanya merah, lingkaran hitam di sekitar matanya sangat pekat, tetapi semangatnya tidak kendor.      

Setelah datang, ia menyapa Nenek Han terlebih dahulu.     

Kemudian Latiao tidak menyuruhnya mengatakan apa-apa dulu, karena perlu makan terlebih dahulu.     

Setelah makan, barulah Latiao mengajaknya ke ruang kerja.      

Zhou Mingye menyerahkan informasi pribadi Lao Du kepadanya.     

Ia berkata, "Semua yang kamu katakan benar, orang ini dulunya adalah seorang guru kimia SMP. Dia mengundurkan diri beberapa tahun yang lalu dan membuka apotek kecil sendiri."      

"Dia punya seorang istri dan seorang putri di rumah. Putrinya berusia 16 tahun. Keluarga ini memiliki hubungan yang baik antara suami dan istri serta juga kepada anaknya. Keharmonisan suami-istri ini sangat menjadi panutan orang-orang di sekitarnya." Tambahnya.     

Latiao mencubit ujung lembar foto keluarga yang terdiri dari tiga orang ini, "Mereka terlihat cukup bahagia, tetapi sayangnya... kebahagiaan ini dibangun setelah menginjak-injak kebahagiaan keluarga lain yang tidak terhitung jumlahnya."     

Zhou Mingye bertanya kepadanya, "Apa yang harus kulakukan selanjutnya?"     

Latiao bertanya, "Dia sangat mencintai putrinya..."     

Zhou Mingye segera merasa ada yang tidak beres, "A… Apa yang ingin kamu lakukan?"     

Latiao berkata dengan sungguh-sungguh, "... kelihatannya cantik, dia pasti terkenal!"     

Zhou Mingye tercengang ketika mendengar ini. Setelah bereaksi, ia berseru, "Tidak, kamu masih ingin menculik orang? Apakah ini ilegal?"     

Latiao dengan tegas berkedip mengakuinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.