Pamanku Kesalahanku

Lemah dan Menyedihkan



Lemah dan Menyedihkan

0Xie Fengmian tidak bertenaga di dalam koper. Dia menggertakkan gigi sambil berpikir, 'Dasar kalian semua! Tunggu sampai masalah ini selesai, tuan mudamu ini akan menghabisi kalian!'     
0

Pengemudi suruhan Lao Du berkata, "Kalau begitu, saat kedua Chen bersaudara itu bangun, jika mereka mau berpisah... aku akan menyuruh orang-orang hotel membawa mereka ke sana!"     

"Aku mengerti!"     

Pengawal Keluarga Xie kemudian menutup pintu….     

Setelah menutup pintu, pengawal Keluarga Xie mulai memeriksa kamar dengan teliti.      

Benar saja, ada kamera lubang jarum yang terpasang di dalam kamar!     

Pengawal Keluarga Xie tanpa ragu-ragu menunjukkan jari tengah ke arah kamera jarum, kemudian mencabutnya.     

Setelah melepas semua kamera lubang jarum di kamar, pengawal Keluarga Xie menepuk Chen bersaudara.      

Keduanya segera membuka mata dan mulai bangun....     

Mereka berpura-pura mabuk ketika minum bersama Lao Du tadi, dan mereka terus berpura-pura karena ada pengemudi yang dikirim oleh Lao Du di sepanjang perjalanan.      

Chen Er memarahi, "Sialan, Lao Du, bajingan itu, benar-benar tidak tahu malu. Pasti mereka memberi kita kamar terpisah karena punya rencana jahat."     

Chen Da mengangguk, "Bos benar, kita benar-benar tidak bisa meremehkannya...."     

Ia secepatnya mengeluarkan ponsel untuk menelepon dan melapor pada Latiao tentang situasinya!      

Setelah mendengarkan laporan, Latiao berkata, "Ingin memisahkan kalian? Hehe... mereka melakukan itu untuk mengadu domba kalian, dan untuk menyebabkan kekacauan internal di antara kalian berdua."     

"Si tua itu, hatinya benar-benar busuk."     

Latiao berkata, "Hati-hati, akan ada banyak bola meriam berlapis gula yang menyusul kalian!"     

"Tidak peduli trik apapun yang dibuatnya, kami tidak akan menerimanya…"     

Latiao menjawab, "Ini bukan sesuatu yang bisa kamu lakukan hanya karena kalian tidak menerimanya. Mungkin hal berikutnya adalah ujian yang sebenarnya untuk kalian."      

"Ingat, apapun yang terjadi, ingatlah mimpi menjadi pahlawan di hati kalian. Raja narkoba tepat di depan kalian. Kalian bisa menyelamatkan seluruh Kota Jinchuan atau tidak, keputusan ada di tangan kalian." Tambah anak kecil ini.     

Chen Da tiba-tiba merasa bahwa tanggung jawab di pundaknya lebih berat daripada Gunung Tai.     

"Bos, aku memang tidak sekolah, tetapi aku tahu betul yang harus kulakukan!"     

"Oke, aku percaya padamu…."     

"Oh iya, mana sepupuku?"     

"Ah... aku lupa..." Chen Da menepuk dahinya lalu berkata, "Cepat cepat, keluarkan Tuan Muda Xie."     

Pengawal Keluarga Xie tertegun sejenak, lalu tiba-tiba pulih, dan buru-buru bergegas menghampiri koper.     

Pengawal yang baru saja mendorong koper dari pintu seenaknya, menggigil tanpa sadar.     

Ia… telah lupa.      

Semua orang telah lupa.      

Mereka lupa dengan perlakukan mereka pada koper itu, karena mereka terlalu mendalami drama, jadi... ya...     

Koper dibuka, seorang pengawal melihat tatapan mata marah Xie Fengmian. Ia pun menelan ludah…     

Ia mengulurkan tangan yang gemetar dan menarik kain yang menutupi mulut Xie Fengmian, "Ma... Maaf, tuan muda, kami... kami juga ... ya, supaya lebih realistis, lagi pula, pengedar narkoba itu sangat keji dan kejam...."     

Xie Fengmian bangun dengan tangan yang menopang koper. Mulutnya mati rasa, otot-otot di pipinya sakit dan kaku. Ia menggerakkan rahangnya sejenak lalu berkata dengan marah, "Untuk apa kalian menjelaskannya kepadaku? Kalian semua menungguku untuk melihatku menghabisi kalian nanti…."     

Belum selesai bicara, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.      

Chen Da dan Chen Er segera ke kamar tidur, lalu berteriak sebelum berbaring, "Cepat... sumpal lagi, masukkan lagi…."     

Jadi, tanpa mengucapkan sepatah katapun, pengawal itu memasukkan kain lagi ke mulut Xie Fengmian secara langsung. Ia menekan kepalanya, menekan koper itu bersama-sama, dan menutupnya lagi.     

Dengan bunyi gedebuk, kepala Xie Fengmian pusing akibat membentur koper.     

Otot pipinya berkedut lagi, 'Sial….!!!'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.