Pamanku Kesalahanku

Harusnya Aku Tidak Percaya Padamu



Harusnya Aku Tidak Percaya Padamu

0Pengawal Keluarga Xie dengan cepat membawa koper itu ke sudut. Ketika meletakkannya, ia tidak terlalu memperhatikan kondisi Xie Fengmian di dalamnya.      
0

Bagaimanapun, Xie Fengmian, yang meringkuk di dalam, ingin mengutuk mereka!     

Pengawal Keluarga Xie pergi untuk membuka pintu. Ternyata si pengetuk pintu adalah pelayan hotel, "Tuan, kami di sini untuk mengantarkan teh."     

Pengawal Xie berkata dengan wajah dingin, "Serahkan saja padaku."     

Pelayan mengiyakan "Baik!"     

Pengawal Xie menghentikannya, "Tunggu... aku ingin memesan makanan."     

"Baik, saya bisa memesankannya untuk Anda. Hanya saja... apa yang ingin Anda makan, dan untuk berapa orang?"     

Pengawal Keluarga Xie mengerutkan kening, "Kalau begitu aku sendiri saja yang pesan, terima kasih."     

"Baik!"     

Setelah pelayan pergi, pengawal menutup pintu. Orang-orang di ruangan itu langsung rileks, Chen Da dan Chen Er bangun lagi!     

Panggilan di ponsel Chen Da tadi belum diputuskan. Ia menghela napas lega, menyeka keringat dari dahinya dan berkata, "Aduh, membuatku kaget saja…."     

Latiao berkata di telepon, "Ganti video call, tunjukkan pada sepupuku!"     

Chen Da bangun, "Oh, ya, ya, oh, aku lupa menunjukkan tuan muda padamu, bos tunggu sebentar…."     

Ia dengan cepat menutup telepon, lalu menggantinya dengan video call WeChat pada Latiao.      

Pengawal Keluarga Xie bergegas untuk membuka kembali koper di sudut. Latiao melihat Xie Fengmian yang terlihat menderita, lemah, tidak berdaya dan menyedihkan!     

Di mulut Xie Fengmian tersumpal kain. Ia menatap kamera dengan pikiran yang masih kosong. Wajahnya masih sakit, ia terlihat sangat menyedihkan!     

Ketika Latiao melihat adegan ini, ia berusaha keras untuk tidak ingin tertawa.     

Ia pun berdeham, "Itu, bantu... sepupuku berdiri dulu. Sudah seharian tangan dan kakiku diikat, pasti tidak tahan…."     

Pengawal keluarga Xie tampak ketakutan satu-persatu, 'Ya, tuan muda tertua telah diikat selama seharian!'     

Semua orang terburu-buru untuk melepaskan Xie Fengmian!     

Hanya saja, Latiao menambahkan, "Jangan lepaskan semuanya, kendurkan sedikit saja, aku merasa beberapa saat lagi geng pengedar narkoba itu masih akan mengirim seseorang. Kalau dia melihat tuan muda tertua dari Keluarga Xie masih hidup berdampingan secara damai dan bahagia dengan kalian, maka usaha kalian akan sia-sia…."     

Satu-persatu pengawal tiba-tiba tersadar.      

"Tuan Muda Latiao benar, jangan dilepaskan semua!"     

Jadi, Xie Fengmian yang baru saja dilepaskan, belum juga sedetik bergerak, kini diikat kembali. Ikatannya memang longgar, tetapi ia sudah merasa kalau lengannya sudah mati rasa!     

Xie Fengmian menggigil marah, 'Para bajingan ini, sialan! Bisakah kalian melepaskan kain dari mulutku dulu? Aku ingin memarahi kalian!'     

Chen Er-lah yang melihat mata Xie Fengmian menyemburkan api. Otot-otot di wajahnya pun berkedut, lalu ia perlahan mengulurkan tangan penuh dengan persahabatan untuk membantu Xie Fengmian mengeluarkan kain perca yang menyumpal mulutnya.     

Xie Fengmian, yang mulutnya akhirnya bisa berbicara, berkata dengan getir, "Apakah kalian semua menganggapku sudah mati?"     

Pengawal itu dengan cepat berkata, "Tuan muda, jangan salahkan kami, kami semua di sini untuk menangkap pengedar narkoba, jadi yang kami lakukan ini semua demi masyarakat...."     

Xie Fengmian menggertakkan gigi, "Benarkah? Kupikir kalian sedang bermain-main dengan bahagia!"     

Semua pengawal menggelengkan kepala serempak, "Tidak tidak tidak ... sungguh tidak!"     

Latiao menahan tawa dan bertanya, "Apakah sepupuku baik-baik saja?"     

"Bocah badung... aku seharusnya tidak mempercayaimu. Masih bisa-bisanya kamu bicara dengan enteng, bicara omong kosong…."     

Xie Fengmian meraung, "Cepat dan buka ikatannya untukku."      

Pengawalnya berkata, "Tuan Muda, mohon bersabar lagi. Jika pengedar narkoba datang dan melihat Anda sedang tidak diikat, maka…"     

Xie Fengmian ingin memukul pengawal dengan marah, "Aku ingin pergi ke toilet!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.