Pamanku Kesalahanku

Tutup Pintu Aku Diserang?



Tutup Pintu Aku Diserang?

0Pengawal Keluarga Xie terus memandang dengan tenang. Ketika Xie Fengmian akhirnya mengambil garpu dan mulai makan, barulah mereka merasa lega!     
0

Setelah makan sesuap steak, Xie Fengmian merasa bahwa akhirnya dirinya bisa mendapatkan kenyamanan hidupnya lagi sedikit demi sedikit.      

Jika sebelumnya Xie Fengmian akan bilang bahwa steak jenis ini tidak layak disebut steak, tetapi sekarang, akibat lapar yang begitu lama, dirinya bisa cukup merasa puas walau hanya makan sesuap saja.      

Setelah Xie Fengmian selesai makan, ia mengelap mulut. Pria ini merasa bahwa dirinya belum kenyang dan masih ingin makan.     

Para pengawal Keluarga Xie pun saling memandang. Mereka juga saling mendorong dengan tangan dan melakukan kontak mata.     

Pengawal A berbisik, "Kamu saja yang maju, tuan muda biasanya memiliki hubungan yang baik denganmu!"     

Pengawal B membalas, "Lha? Kenapa tidak kamu saja? Mana mungkin aku bisa punya hubungan yang baik dengan tuan muda? Aku ini hanya seorang pengawal, kamu saja yang maju…"     

Pengawal C yang ditunjuk pun ikut menolak, "Tidak, tidak, aku pemalu, aku tidak berani berkontak dengan tuan muda...."     

Kemudian mereka sama-sama menatap ke arah Chen Dan dan Chen Er.      

Mereka berdua segera menjatuhkan tubuh, memberi isyarat pada mereka, 'Kami semua mabuk dan tidak sadarkan diri....'     

Suasana aneh ini berlanjut sampai seseorang mengetuk pintu.     

Suasana di ruangan itu seketika menjadi tegang.     

Pengawal Keluarga Xie langsung berdiri semua.     

Chen Da berkata, "Itu pasti orang dari geng pengedar narkoba... semuanya jangan kaget, cepat dan bergerak, jangan biarkan mereka melihat ada yang berbeda dari kita..."     

Semua orang langsung memandang Xie Fengmian.      

Xie Fengmian yang sedang berpikir dirinya akan makan lebih banyak atau tidak, langsung menoleh ketika merasakan tatapan panas yang diproyeksikan dari sekitarnya.     

Pengawal Xie bergegas mendekat dan berkata, "Maaf, Tuan Muda."     

Sebelum Xie Fengmian bisa berkata "Bajingan", ia ditekan oleh pengawal, lalu tangannya dililit tali dengan rapi.     

Xie Fengmian membatin, 'sialan…'     

Setelah melakukan persiapan dengan cepat, seorang pengawal pergi untuk membuka pintu dan bertanya, "Siapa?"     

"Ini aku, Kak Jie, aku datang untuk menemui Chen bersaudara, bagaimana keadaannya?"     

Pengawal itu menoleh ke belakang. Chen Er segera kembali ke kamar tidur untuk berbaring, sedangkan Chen Da bergegas ke kamar mandi....     

Baru saat itulah pengawal membuka pintu. Sebenarnya ia akan baik-baik saja jika tidak membuka pintu, karena setelah pintu dibuka, pengawal itu terkejut.      

Karena matanya melihat, Kak Jie membawa beberapa gadis. Gadis-gadis itu terlihat menggoda.      

Saat Kak Jie membuka pintu, matanya mulai melihat ke dalam ruangan. Tetapi hal pertama yang didengarnya adalah... suara orang muntah.     

Ekspresi jijik sekilas melintas di mata Kak Jie.      

"Bagaimana keadaan Kak Chen bersaudara?"     

Pengawal Xie berkata, "Kamu dengar sendiri, kan? Ya begitulah!"     

"Itu... bolehkah aku masuk untuk melihat Kak Chen? Bos kami telah mengkhawatirkan mereka. Jika mereka terlalu mabuk, bagaimana kalau mereka dibawa ke rumah sakit…"     

Pengawal Keluarga Xie mengabaikannya lalu melirik para gadis di belakangnya yang menggaruk kepalanya, "Ada apa dengan mereka?"     

Kak Jie tersenyum dan berkata, "Oh, bos kami bilang bahwa dua bersaudara Chen telah bekerja keras akhir-akhir ini, jadi dia menyuruhku memilih beberapa gadis untuk menemaninya bersantai... Tentu saja, mereka juga disediakan untuk beberapa pengawal."     

Pengawal Keluarga Xie langsung menunjukkan wajah datar. Hal yang dipikirkan saat ini adalah, 'Sialan, Tuan Muda Latiao benar, ada begitu banyak bola meriam berlapis gula.'     

Pada akhirnya, ia pun membalas, "Kakak tertua kita sangat mabuk sekarang, jadi kami tidak butuh gadis-gadis itu. Kamu sendiri saja yang masuk, biarkan mereka menunggu di sini saja."     

"Jika Chen bersaudara tidak membutuhkannya malam ini, mungkin saja, para pengawal ini…"     

Pengawal Xie langsung mengelak, "Tugas kami adalah melindungi Chen bersaudara, jadi kita tidak punya waktu untuk itu."     

"Kamu mau masuk atau tidak? Kalau tidak mau, ya sudah." Tambahnya.     

Kak Jie pun merespon dengan gelagapan, "Masuk masuk masuk…."     

Ia menoleh ke para gadis itu dan berkata, "Kalian tunggu di sini dulu."     

Setelah KAk Jie masuk, pintu terbanting menutup. Ia menggigil dan memikirkan empat kata, 'Pintu ditutup, aku diserang!'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.