Pamanku Kesalahanku

Lemah Karena Uang



Lemah Karena Uang

0Semua bawahan Kui satu-persatu dipenuhi dengan amarah yang menyesakkan dada.      
0

"Kak Kui, aku tidak tahan lagi. Aku harus menebas daging hari ini. Kita harus membuat mereka tahu. Kalau tidak, mereka akan mengira kita bisa dibully."     

"Ya, tebas mereka. Sial, aku tidak percaya, jika bos mereka hebat sungguhan, kenapa mereka masih membeli narkoba?"     

"Betul…."     

Kak Kui tidak berbicara. Senyum di wajahnya benar-benar hilang.     

Kedua bersaudara Chen Da dan Chen Er tidak menyerah. Dengan mata bengkak, mereka berdua menghadapi ruangan yang penuh dengan pengedar narkoba yang bisa menjilati darah mereka tanpa rasa takut.     

Kak Kui berkata, "Kalian dua bersaudara, apa yang ingin kalian lakukan?"     

Chen Da terkekeh, "Aku tadi hanya mencoba mengujimu, aku hanya ingin melihat ketulusanmu mengakui kesalahan. Sepertinya... kamu tidak tulus sama sekali. Karena itu masalahnya, maka aku tidak akan memberi kalian jalan. Jangankan tidak memberi kalian pilihan, kalian mau berlutut atau membunuh kami, terserah kalian. Pokoknya, kami tidak peduli."     

Chen Er menambahkan, "Itu benar, siapa yang menyuruh kalian, orang Jinchuan, bersikap tidak masuk akal? Kami telah mengikuti bos dan telah pergi ke banyak tempat. Kami telah bertukar senjata dan budak. Bahkan, kami belum pernah melihat orang yang lebih tidak tahu malu dari kalian!"     

"Kalian sudah membuat kami seperti ini, tetapi masih ingin membuat kami tersenyum. Setelahnya, kalian masih berharap bisa berbisnis dengan kami dan mendapat uang dengan begitu mudah? Itu cuma mimpi!"     

Anak buah Kak Kui bergegas berkata, "Kak Kui, katakan saja, kami akan membunuh mereka."     

Chen Da dan Chen Er tidak takut sama sekali.     

Kakak Kui ingat dengan ucapan bos. Ia mengepalkan telapak tangan dan mengendurkannya, kemudian mengepalkannya lagi dengan erat. Setelah mengulanginya belasan kali, ia menggertakkan gigi dan berkata, "Oke... aku akan berlutut!"     

Semua anak buahnya panik.     

"Kak Kui….."     

"Kak Kui, kamu tidak boleh…."     

Kak Kui mengangkat tangan dan menghentikan mereka dengan mengatakan, "Ini memang salahku, yang telah membuat kalian bersaudara menjadi seperti ini. Perbuatan kami lah yang tidak benar. Dengan kalian tidak memukulku, itu sudah kelonggaran bagiku. Hukuman ini… aku terima!"     

Setelah Kak Kui selesai berbicara, satu-persatu bawahannya sangat marah.     

Pada saat ini, Chen Er juga dengan sinis berkata, "Kak, apakah kamu melihatnya? Dia jadi lemah demi uang."     

Chen Da berkata dengan jijik, "Bos memang benar. Pada dasarnya tidak ada apapun di dunia ini yang tidak bisa diselesaikan dengan uang."     

Mendengarkan percakapan mereka, paru-paru Kak Kui hampir meledak.     

Namun ia masih tidak bisa marah dan harus menenangkan mereka!     

Kak Kui menggertakkan gigi dan berlutut.     

Chen Er menambahkan, "Benar-benar patuh, tidak merangkak?"     

Hal ini membuat Kak Kui hampir kehabisan napas. Ia ingin melompat untuk melawan Chen Er, tetapi akhirnya menahannya.     

Ia tidak berani melawan kata-kata bos.     

Kak Kui menatap penghinaan besar dalam hidup ini, meletakkan tangannya di tanah, lalu menundukkan tubuhnya di depan Chen Er. Ia pun berlutut di tanah dan merangkak dari bawah selangkangannya.     

Setelah merangkak, yang didengarnya adalah tawa arogan dari Chen bersaudara...     

Meskipun hukuman yang diberikan Chen bersaudara cukup memalukan, tapi justru karena mereka melakukan ini, bos di belakang Kak Kui semakin yakin bahwa Chen bersaudara ini bukan petugas polisi.     

Itu karena Chen bersaudara membalas dendam sekecil apapun, dan sikap mereka cukup bajingan. Mereka tidak memiliki sikap yang dimiliki polisi.      

Setelah menggertakkan giginya dan bangkit, Kak Kui bertanya, "Kalian berdua, apakah tindakanku sudah cukup?"     

Chen Da mengangguk, "Cukup, tentu saja cukup. Kami bukan orang-orang yang berbicara seperti kentut."     

"Bisakah kita melanjutkan pembicaraan tentang bisnis ini?"     

Chen Da menjawab, "Tentu saja, kami menepati janji kami."     

"Bosku berkata, dia harap... bisa bertransaksi langsung dengan bos di belakang kalian berdua." Ucap Kak Kui.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.