Pamanku Kesalahanku

Setiap Orang Pernah Ingin Jadi Pahlawan



Setiap Orang Pernah Ingin Jadi Pahlawan

0Anak kecil berumur empat tahun, pada umumnya adalah anak yang masih suka kencing di celana. Beberapa ada yang perlu dikejar-kejar orang tuanya hanya untuk makan, dan ada yang menangis di mall saat melihat mainan kesukaannya tetapi tidak dibelikan….     
0

Namun Latiao?     

Anak ini sudah bisa membuat ide yang sangat gila dan berani.     

Xie Fengmian tiba-tiba merasa bahwa dirinya baru saja meremehkannya sebelumnya, lalu seperti menjadi normal seketika.      

Sebab, jangankan ketika berusia empat tahun, di usianya 40 tahun nanti, dirinya mungkin juga tidak bisa melakukan hal yang segila Latiao.      

Ekspresi wajahnya berubah pahit, "Haruskah begitu?"     

Senyum di wajah Latiao sedikit memudar, "Oh... jadi kamu tidak ingin menyelamatkan paman kelimamu? Kalau begitu, aku tidak memaksa, pulang sana."     

Xie Fengmian dengan cepat melambaikan tangannya, "Tidak, tidak, tidak, tidak... aku bersedia, aku bersedia..."     

Latiao pun tampak senang dan lanjut berkata, "Kalau begitu, tunggu sampai rencanaku telah siap."     

"Latiao, menurutku idemu itu agak berisiko. Bagaimanapun juga, aku belum pernah melakukan itu sebelumnya, dan aku khawatir akan mengacaukannya untukmu. Selain itu, mereka sangat tertutup, kamu juga tidak bisa masuk dan berhubungan dengan mereka, kan?"     

Latiao menjawab dengan enteng, "Tidak masalah, aku percaya padamu."     

"Tentang pertanyaan terakhirmu, jangan khawatir, aku sudah mengatur seseorang untuk mulai menghubungi mereka!"     

Xie Fengmian terkejut, "Apa? Kamu kamu kamu…"     

"Kenapa? Tidak boleh?"     

Xie Fengmian ingin menangis, namun ia hanya bisa menggelengkan kepala, "Ti… Tidak… Tidak…."     

Ia ingin pulang dan berkata kepada ayahnya, 'Ayah, bahkan jika kamu berubah pikiran di masa depan, jangan serahkan Keluarga Xie kepadaku, serahkan saja ke Latiao, dia yang paling cocok, sangat cocok!'     

******     

Di dalam gudang yang bobrok, Chen bersaudara sudah memakai pakaian.     

Selain itu, darah di wajahnya sudah dibersihkan.      

Sayangnya, cederanya masih membutuhkan waktu berhari-hari untuk bisa sembuh seperti biasanya.     

Mata dan wajah mereka berdua sangat bengkak sehingga benar-benar terlihat seperti kepala babi.     

Mereka duduk di satu-satunya sofa di gudang. Di depan mereka terdapat makanan dan minuman. Sikap para anggota geng milik Kak Kui di sekitarnya kepada mereka pun sudah sangat berbeda dari sebelumnya.      

Chen bersaudara sangat marah dengan rasa sakit di tubuh mereka, tetapi mereka berdua benar-benar cukup loyal. Mereka tidak mengungkap identitas Latiao walau sudah dipukuli seperti itu.     

Keduanya sangat berterima kasih kepada Latiao. Mereka bertemu Latiao ketika berada di titik terendah dalam hidup mereka.     

Mereka memberi Latiao uang 300.000 yuan, dan tidak lama setelah itu, Latiao mengembalikan uang mereka sebesar 3 juta yuan.     

Mereka telah hidup begitu lama, tetapi belum pernah melihat uang sebanyak itu.     

Setelah melunasi hutang, masih ada begitu banyak uang yang tersisa. Setelah mereka berunding, mereka memutuskan menggunakan uang itu untuk keperluan sehari-hari, dan sisanya, diserahkan kembali kepada Latiao.      

Benar saja, seminggu kemudian, Latiao mengembalikan uang yang mereka serahkan itu jadi 800.000 yuan. Latiao juga memberitahu mereka bahwa mereka bisa terus memberikan sisa uang mereka untuk berinvestasi dan Latiao bisa menyerahkan laba hasil investasi itu pada mereka secara teratur.      

Chen bersaudara bahkan lebih bersemangat, dan mereka percaya padanya. Meskipun bocah itu masih kecil, tetapi... karakter seseorang memang tidak bisa dinilai berdasarkan usia. Selama memiliki kemampuan, anak kecil ini bisa dianggap sebagai kakak laki-laki mereka.      

Oleh karena itu, saat Latiao mencari mereka dan meminta mereka untuk minta tolong pada mereka,      

Mereka langsung setuju tanpa berpikir panjang.      

Meskipun sangat berbahaya dan nyawa bisa hilang kapan saja, tetapi… keduanya sangat bersemangat. Siapa yang tidak punya impian jadi pahlawan ketika masih kecil? Siapa yang masih kecil tidak pernah pernah terpesona oleh film polisi dan penjahat?     

Sekarang, mereka bisa memenuhi impian masa kecil mereka, jadi mereka juga cukup bersemangat.     

Mampu menyamar, bertarung melawan geng kriminal dengan kecerdasan dan keberanian, lalu akhirnya membasmi mereka dalam satu gerakan… itu mungkin impian banyak orang.     

Jadi, mereka berdua mengikuti instruksi yang diberikan oleh Latiao, dan menerapkannya secara ketat tanpa celah.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.