Pamanku Kesalahanku

Baiklah, Kamu Boleh Membunuhnya!



Baiklah, Kamu Boleh Membunuhnya!

0Dengan menerima tawaran Latiao, bisnis geng narkoba ini tidak lagi terbatas pada negara, tetapi bisa diperluas ke luar negeri. Dengan begitu, uang mereka akan banyak, bahkan bisa seperti hujan uang.      
0

Ini adalah godaan besar bagi mereka.     

Namun…godaan yang besar, membuat mereka khawatir dengan resikonya.     

Walau demikian, mereka juga takut Chen bersaudara adalah agen rahasia yang diutus oleh polisi diam-diam.      

Mereka memang belum menyelidikinya, tetapi mereka belum menemukan apapun yang salah dengan Chen bersaudara. Identitas mereka terlihat normal, bahkan terlalu normal untuk sekedar membeli narkoba.     

Namun… tidak perlu khawatir, mereka setidaknya perlu mencobanya untuk terakhir kalinya!     

Latiao melanjutkan, "Kalau kalian membunuh mereka, bagiku, aku hanya kehilangan dua orang. Tanpa mereka, aku masih punya orang lain untuk digunakan, dan aku tidak perlu berbisnis denganmu. Selama aku punya uang, dan aku menginginkan barang, masihkah aku tidak bisa mendapatkannya?"     

"Tapi bagi kalian, selama kalian berani menyentuh orang-orangku, kalian tidak perlu menunggu besok, seluruh jalan di dalam maupun di negara-negara asing pun akan tahu tentang... kenakalan kalian."      

"Siapa pun yang berbisnis dengan kalian harus berhati-hati untuk tidak mati. Bahkan jika barang kalian terlihat sangat bagus sekalipun, kalian tidak akan bisa menjual satu sen pun, dan tidak ada yang akan melakukan bisnis dengan orang-orang seperti kalian, yang nakal dan tidak jujur."     

Mendengar itu, Kak Kui langsung tertawa sinis, "Haha..." Sejujurnya, ia berkeringat dingin ketika mendengar ucapan Latiao. Walau demikian, ia berusaha keras untuk tidak membuat dirinya panik.     

Ia pun tersenyum sinis dan menjawab, "Kamu sangat hebat, siapa yang bisa membuktikannya?"     

Latiao berkata dengan enteng, "Ketika kamu mengatakan itu, usap dulu keringat di dahimu. Kalau haus, minum dulu!"     

"Kamu..." Kak Kui terkejut, lalu punggungnya merasa sedikit dingin, seolah-olah Latiao bisa melihat setiap gerakannya.     

Bagaimana Latiao bisa tahu dahinya berkeringat dan tenggorokannya mengering?     

Latiao mencibir, "Hanya memikirkannya saja aku bisa tahu. Tidak ada yang tidak bisa kuketahui! Aku punya banyak kehebatan. Setelah kalian membunuh mereka, barulah kalian tahu."     

Lalu Latiao menambahkan dengan dingin, "Oke, kamu bisa membunuhnya."     

Setelah mengatakan itu, Latiao tidak memberinya kesempatan untuk berbicara. Jadi, ia langsung menutup telepon!     

Kak Kui yang memegang ponsel, hanya untuk merasa lebih gugup.     

Ia merasa… Latiao sama sekali tidak memperdulikan hidup dan mati kedua bawahannya ini. Hal ini menunjukkan bahwa Latiao sangat berdarah dingin.     

Jika itu polisi, mungkin tidak akan bersikap sedingin ini.      

Juga, sepertinya Latiao juga tahu banyak tentang mereka.     

Chen Da cemberut dan berkata, "Kamu pikir bos kami tidak tahu tentang kalian? Jika bos kami ingin kalian ditangkap polisi, kalian pasti akan mengalaminya…."     

"Bos sering bilang aku bodoh, tetapi menurutku kalian lebih bodoh lagi. Kalau kalian mau cari uang dan tidak mau mengambil resiko sama sekali, jangan jualan narkoba, pulang sana minum susu."     

Seorang anggota yang paling muda di sebelahnya mengangkat kaki lalu menendang Chen Da. Ia langsung membalas perkataan kedua bersaudara ini, "Kak Kui... dua orang ini, dibunuh atau tidak? Selama kamu yang memintanya, aku akan membunuhnya sekarang!"     

Kak Kui menggertakkan gigi, "Bunuh… bunuh pantatmu!"     

Kakak Kui pun berkata dengan marah, "Kalian jaga mereka baik-baik, aku mau keluar dulu sebentar..."     

Ia pun bergegas keluar dan mengambil beberapa langkah. Akan tetapi, ia tiba-tiba teringat sesuatu lalu berkata, "Lepaskan mereka... Perlakukan mereka dengan baik!"     

Setelah mengatakan itu, ia bergegas pergi.      

*****     

Di sisi lain, Latiao meletakkan headphone-nya, wajah kecilnya yang lembut terlihat serius….     

Tidak ada masalah dengan Kak Kui. Lelaki itu tidak sulit untuk dihadapi, tetapi kakak laki-laki besar di belakangnya lah yang sulit.     

Tangan Latiao menarik kabel headphone sekaligus. Tampaknya, ia harus melemparkan beberapa umpan lagi supaya bisa memancing lebih mudah lagi!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.