Tertawa Keras Pertanda Tidak Percaya Diri
Tertawa Keras Pertanda Tidak Percaya Diri
Bahkan jika telah mengatur Chen bersaudara dengan sangat teliti, geng itu masih tidak akan mempercayainya.
Terlebih lagi, Chen bersaudara memang payah dalam kecerdasan intelektual. Bahkan jika mereka mencoba untuk menutupinya dengan sangat keras, namun orang cerdas yang menghadapi mereka akan tetap merasa bahwa ada seseorang di belakang mereka!
Oleh karena itu, Latiao akan muncul pada situasi yang paling kritis!
Kak Kui tertawa ketika mendengar kata-kata Latiao, "Besar sekali omonganmu. Aku tidak akan membiarkan mereka pergi, jadi bagaimana kamu ingin membunuhku? Aku benar-benar ingin tahu seberapa mampu dirimu!"
Latiao berkata perlahan, "Bisnis adalah tentang integritas. Orang-orangku membawa uang yang cukup untukmu, dan membawa ketulusan untuk bekerja sama denganmu…"
"Nyatanya, kalian tidak hanya tidak membuka pintu untuk menyambut kami, tetapi malah berani bersikap tidak tahu malu. Benar-benar membuat kami tahu tentang kalian." Tambahnya.
Latiao lanjut mengatakan, "Kalau kamu berani membunuh orang-orangku hari ini. Besok, kalian akan tahu bahwa tidak peduli seberapa bagus barang-barangmu, itu semua tidak ada gunanya, tidak ada yang akan membelinya, dan kamu tidak akan pernah bisa menjualnya dengan harga sepeser pun."
Kak Kui tertawa lebih keras ketika mendengar ini, "Hah? Hahaha… kamu mengira sebagai orang yang berkuasa di sini, berkata kalau kami tidak akan bisa menjual satu pun barang? Kalau kamu begitu mampu melakukan itu, kenapa aku tidak pernah mendengar namamu?"
Latiao pun menjelaskannya dengan nada bicara yang sangat tenang, "Kalau kamu tidak percaya, kamu bisa mencobanya!"
Kak Kui tertawa lebih keras ketika mendengar ini, "Mencoba? Kamu bahkan tidak berani menunjukkan wajah, tetapi berani bicara begitu. Apakah kamu pikir aku akan takut padamu?"
Latiao berkata dengan santai, "Semakin keras kamu tertawa, semakin menunjukkan bahwa kamu tidak percaya diri, alias kamu sebenarnya sangat takut. Kalau kami datang untuk berbisnis, biasanya partner berbisnis kami akan langsung mendatangi bosnya untuk mengambil uangnya, tapi... jika tidak segera menangani, kalian akan melewatkan bisnis yang besar."
"Polisi Jinchuan sekarang menindak narkoba. Tidak ada yang tahu lebih baik dari kalian bahwa barang-barang di tangan kalian pada dasarnya tidak bisa disebarkan. Benar, kan? Bahkan jika kamu punya ayam yang bisa bertelur emas, tapi... jika tidak bisa menjual telurnya, lalu pecah di tanganmu, maka itu akan jadi sampah."
Kata-kata Latiao benar-benar menyentuh hati Kak Kui.
Sebagian besar narkoba yang mereka produksi baru-baru ini masih ada di tangan mereka.
Tim Anti Narkoba Jinchuan belum menemukan markas mereka, sehingga tim itu belum menemukan tokoh kuncinya.
Namun… penyelidikan yang dilakukan tim kepolisian sudah terlalu ketat. Jumlah polisi bersenjata yang berpatroli di banyak jalan telah meningkat secara signifikan. Di beberapa tempat bahkan berpatroli dua puluh empat jam sehari.
Selain itu, beberapa tempat rahasia perdagangan narkoba bawah tanah di Jinchuan telah menjadi sasaran polisi.
Para pengusaha kecil yang biasanya datang kepada mereka untuk membeli narkoba, sudah ada beberapa yang tertangkap, dan beberapa ada yang tidak berani datang lagi.
Mereka hanya bisa menyebar di beberapa tempat saja.
Seperti yang dikatakan Latiao, bahkan jika mereka memiliki ayam yang bertelur emas di tangan mereka tetapi tidak bisa menjualnya, maka telur emas itu hanyalah sampah yang menumpuk di tangan mereka.
Kakak laki-laki tertua geng narkoba itu telah mencari pembeli baru-baru ini, dan pembeli yang bisa memenuhi persyaratan mereka adalah Chen bersaudara, yang datang dari perbatasan.
Chen bersaudara terlihat kaya, sangat kaya.
Dan mereka sendiri yang bilang bahwa mereka akan mengirim narkoba itu ke luar negeri. Tepatnya, kedua orang ini terlihat memiliki saluran sendiri di perbatasan.
Pada awalnya, hal ini benar-benar membuat kakak tertua geng itu bersemangat.
Begitu mereka memenangkan pelanggan besar ini, itu berarti wilayah bisnis mereka akan sangat berkembang.