Pamanku Kesalahanku

Mata Itu Adalah Neraka, Iblis, dan Jurang



Mata Itu Adalah Neraka, Iblis, dan Jurang

0Rencana Lan Dongzhi dimulai sejak dirinya melangkah ke Shanglin Spring.     
0

Ia berkorban segalanya demi bisa datang ke sisi Gong Shenye. Akan tetapi, tujuannya bukan hanya Gong Shenye.      

Melainkan, nyawanya dan semua nyawa anggota Keluarga Gong.      

Mimpi buruk masa kecil telah menemaninya setiap hari. Siang dan malam, selama memejamkan mata, yang muncul adalah semua jeritan, darah, dan situasi keluarganya yang sekarat di depannya!     

Pada saat yang sama, hal yang tertanam dalam benaknya adalah sosok si pembunuh.     

Lan Dongzhi tidak pernah bisa melupakan hal yang dikatakan pria itu setelah membunuh adiknya.      

Lelaki itu kemudian menarik anak laki-laki sebelahnya dan berkata kepadanya, "Apakah kamu melihatnya? Di masa depan, ketika kamu memasuki Keluarga Gong, saat kamu tidak bisa belajar membunuh dan tidak bisa belajar menjadi kejam, maka kamu akan menjadi seperti anak ini!"     

Lelaki itu menyorongkan pisau ke tangan anak laki-laki itu dan memintanya untuk menambah tusukkan di tubuh adik Lan Dongzhi yang sudah tewas.      

Mata anak laki-laki itu… yang satu hitam dan yang satunya abu-abu gelap. Tatapannya lebih dingin dari pisau di tangannya.     

Sambil memegang pisau, ia dengan keras menusukkan pisau itu ke tubuh adik Lan Dongzhi.      

Darah menyembur keluar dan memercik ke wajahnya sampai membasahi matanya.     

Mewarnai kedua matanya dengan warna merah.     

Kedua mata itu adalah mimpi buruk Lan Dongzhi. Itu adalah mata iblis dari neraka, jurang kegelapan….     

Ya, anak laki-laki itu adalah Gong Shenye.      

Pria itu adalah ayahnya, Gong Monan.      

Kala itu Gong Shenye berusia sepuluh tahun dan baru masuk ke Keluarga Gong!     

Lalu waktu pun banyak berlalu…     

Ketika berusia 18 tahun, seorang teman sekelas yang kaya raya di kelas Lan Dongzhi mengundang semua teman sekelasnya untuk hadir di pesta ulang tahun yang diadakan di Shanglin Spring. Awalnya Lan Dongzhi tidak ingin pergi, tetapi ia dipaksa datang oleh teman-temannya.     

Ketika melihat Gong Shenye melangkah ke Shanglin Spring dari kejauhan, ia langsung mengenalinya.     

Mata yang dingin dan tanpa emosi dari lelaki itu terukir jelas di hati, dan tidak akan pernah bisa dihapus.     

Pria itu adalah musuhnya, dan ia tidak akan pernah bisa melupakannya.     

Lan Dongzhi sebenarnya sudah mencoba melepaskan kebenciannya dan ingin menjalani kehidupan yang baik seperti gadis biasa, tetapi... pada akhirnya ia tidak melakukannya.     

Jika hidup dengan melepaskan kebencian, maka itu adalah pengkhianatan terhadap keluarganya yang telah tewas.      

Kebencian telah terukir di tulang dan darahnya. Kejadian itu menjadi mimpi buruk yang dialaminya di setiap malam demi malam, membuatnya tidak bisa melupakannya. Selain itu, ingatan tentang pembunuhan pria itu pada orang tua dan adik laki-lakinya semakin lama semakin jelas, seolah-olah baru saja terjadi kemarin.     

Kebencian menyiksa Lan Dongzhi siang dan malam. Ia tahu bahwa, jika bukan Keluarga Gong yang mati, maka dirinya yang akan mati.      

Jika tidak, kebencian tidak akan pernah hilang.     

Kebencian adalah penyakit yang lebih sulit untuk disembuhkan daripada kanker. Itu sangat menyiksa setiap orang yang menanggungnya, memberi mereka rasa sakit dan kekuatan.     

Lan Dongzhi hanya sendirian. Ia hanya seorang anak yatim piatu, tidak memiliki harta benda, dan sangat miskin sehingga dirinya bahkan harus mengambil pinjaman untuk biaya sekolahnya sendiri.     

Ia menghabiskan seluruh waktunya untuk bekerja, tetapi dirinya hampir tidak bisa memenuhi pengeluaran harian!     

Jika ingin membalas dendam, ia hanya bisa mengandalkan diri sendiri.     

Namun, yang bisa dimilikinya hanyalah wajah dan tubuh yang masih muda.     

Jadi, mengambil keputusan yang paling bodoh dan satu-satunya pilihannya saat itu, adalah memasuki Shanglin Spring.      

Ia tidak pernah tahu saat-saat Gong Shenye akan datang ke Shanglin Spring. Ia hanya bisa menunggu... menunggu dengan sabar, menunggu kesempatan, mengambil kesempatan, dan bahkan menciptakan kesempatan!     

Meskipun prosesnya sangat berisiko, tetapi dirinya berhasil….     

Sampai sekarang, Gong Shenye berpikir bahwa empat tahun lalu, dirinya adalah pahlawan yang menyelamatkan wanita cantik, Ya, orang yang menyelamatkan Lan Dongzhi.     

Faktanya, itu hanya strategi yang Lan Dongzhi perhitungkan selangkah demi langkah.     

Lan Dongzhi memegang ponsel, menundukkan kepalanya dan tersenyum. Ekspresinya begitu dingin dan ironis.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.