Pamanku Kesalahanku

Aku Tidak Mengizinkanmu Mati



Aku Tidak Mengizinkanmu Mati

0Lan Dongzhi melompat dari ambang jendela, untungnya Gong Shenye berhasil menangkap pergelangan kakinya. Namun, hal yang tidak bisa dilihat Gong Shenye adalah, mata dan ekspresi Lan Dongzhi yang sangat tenang. Bahkan, ekspresinya itu bisa dikatakan acuh tak acuh. Mata itu tampak sedingin es dan salju.     
0

Ya, semua ini... hanya permainan.     

Ia sedang memainkan permainan drama dengan Gong Shenye, juga untuk menguji seberapa besar lelaki itu peduli dengan permainannya ini.     

Jika Gong Shenye tidak datang untuk menyelamatkannya, berarti dia tidak akan peduli, dan Lan Dongzhi akan mati. Lagi pula, tinggal di sisi Gong Shenye akan terasa menyakitkan untuk hidupnya.     

Jika Gong Shenye datang untuk menyelamatkan, maka rencana Lan Dongzhi akan berhasil.     

Perihal langkah selanjutnya, ia bisa pelan-pelan mengembangkannya….     

Ia baru saja mengorbankan nyawa untuk bertaruh dengan Gong Shenye untuk menguji rasa ketulusan hati padanya.      

Jika ia ingin bertahan hidup dengan Gong Shenye, jika ia ingin mendapatkan rahasia terpenting dari Keluarga Gong, jika ia ingin membalas dendam, maka dirinya harus bertindak selangkah demi selangkah!     

Setelah Gong Shenye mendengar suara Lan Dongzhi yang suram dan putus asa, ia menggertakkan giginya dan berkata, "Aku sudah bilang, kamu tidak boleh mati tanpa seizinku!"     

Ia menarik tubuh Lan Dongzhi sedikit demi sedikit. Melihat wajah Lan Dongzhi lebih pucat dari sebelumnya, hatinya tampak berat.     

Pria ini sesungguhnya tidak tahu yang harus dilakukan agar membuatnya mau melepaskan keinginannya untuk mati!     

Ia hanya bisa mengancamnya dengan cara yang paling dikuasainya.     

Gong Shenye meremas dagu Lan Dongzhi dan menekan tubuhnya ke dinding, "Lan Dongzhi, empat tahun lalu, hidupmu diselamatkan olehku. Sejak itu, hidupmu bukan lagi milikmu, hanya bisa menjadi milikku…"      

"Jika aku menyuruhmu mati, barulah kamu bisa mati. Kalau aku tidak mengizinkanmu mati, siapapun tidak boleh merenggut nyawamu. Apalagi jika dirimu sendiri yang menginginkan kematianmu!"     

Lan Dongzhi menertawakan diri sendiri, "Hidupku adalah milikku sendiri. Jika aku ingin mati, maka tidak ada yang bisa menghentikannya!"     

"Coba saja... bukankah itu yang benar-benar kamu pedulikan? Aku ingin melihat apakah kamu benar-benar kejam..."     

Tangan Gong Shenye diletakkan di perut Lan Dongzhi, yang sedikit membuncit dan terangkat itu, yang membuat orang lain sulit percaya bahwa ada manusia yang hidup dan berkembang di dalamnya.      

"Sebelumnya, aku merasa anak ini antara ada dan tiada. Tetapi sekarang, aku telah memutuskan bahwa kamu harus melahirkannya. Aku ingin melihat, setelah kamu melahirkan anak itu, apakah kamu bisa tidak peduli pada anakmu?"     

Lan Dongzhi mencibir, "Ini anakmu juga. Sebagai seorang ayah, jika kamu bisa kejam dan memperlakukannya sebagai alat, lalu apa diriku masih dianggap lebih kejam darimu?"     

Suasana hati Lan Dongzhi begitu rumit. Ia sudah menentukan… akan melakukan pengkhianatan pada anak ini.      

Gong Shenye menantang, "Kalau begitu ayo kita lihat…."     

Tiba-tiba, Gong Shenye merasa ada sesuatu yang memukul perut yang sedang dipegang oleh tangannya. Ia tercengang.     

Ketika menyadari sesuatu itu, seluruh tubuhnya langsung menegang dan tidak bergerak.     

Lan Dongzhi sedang bersandar ke dinding. Perutnya terasa tidak nyaman dan kencang. Ia mungkin telah mengejutkan bayi di perutnya sekarang. Anak itu pasti sangat tidak nyaman sekarang.     

Ini adalah… gerakan pertama janin miliknya.      

Lan Dongzhi melihat ekspresi tercengang Gong Shenye, lalu berkata dengan sinis, "Apakah dia bergerak? Hah... Jika dia tahu, bahwa ayahnya menggunakannya sebagai alat sebelum dirinya dilahirkan, membiarkannya hidup sebagai anak haram, tidak berniat membiarkannya memiliki masa kecil yang bahagia dan kehidupan yang indah seperti anak-anak lain… menurutmu, bagaimana dirinya akan membencimu di masa depan nanti?"     

Mata Gong Shenye tertuju pada perut Lan Dongzhi, tanpa menjawab atau menatap Lan Dongzhi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.