Pamanku Kesalahanku

Lelaki yang Kesekian



Lelaki yang Kesekian

0"Dan juga, kamu siapanya bibiku? Suami? Pacar? Atas dasar apa kamu peduli padanya?" Latiao mencibir Gong Shenye.      
0

"Kamu tidak bisa menemukannya, tetapi kamu malah menuduh orang lain menyembunyikannya. Paman, logikamu terlalu bodoh, ya? Bibi Dongzhi malah makan enak di sini, hidup bahagia, dan kami tidak menyembunyikannya."      

"Kamu bilang pada lainnya bahwa kami menyembunyikannya, kenapa kamu tidak bilang kalau kamu tidak mencarinya dengan serius?" Tambahnya.     

Latiao mengatakan ini dalam satu napas. Ia melemparkan serangkaian pertanyaan yang bagaikan lemparan batu ke arah Gong Shenye.     

Gong Shenye menyapu pandangannya ke Lan Dongzhi dengan jijik, "Kamu tanyakan padanya, kenapa aku bisa peduli padanya?"     

Lan Dongzhi yang masih mengucurkan darah dari lehernya, ia pun juga dipaksa untuk berdiri di samping Gong Shenye.     

Ia memandang Gong Shenye dengan sinis, "Aku juga ingin tahu tentang pertanyaan ini. Kamu bilang tidak ingin bermain denganku lagi, kamu juga bilang menyuruhku pergi, lalu saat aku pergi… untuk apa kamu datang mencariku?"     

Pergelangan tangannya tiba-tiba ditekan oleh Gong Shenye, hampir meremukkan pergelangan tangannya.      

Lan Dongzhi tertawa hingga ujung rambutnya bergetar, "Haha... kamu marah, Gong Shenye! Aku benar-benar penasaran, belum sampai satu atau dua tahun kamu tidur denganku, kalau merasa bosan, ya bosan saja, untuk apa mencariku?!"     

Gong Shenye pun membalas dengan tegas, "Kamu sungguh tidak tahu alasanku mencarimu?!"     

Wajah Lan Dongzhi menatap polos, "Mana kutahu? Aku seorang gadis yang menjual senyuman di tempat lelaki dan perempuan yang biasa bercinta. Aku tidak mengerti apa-apa. Sikapmu yang begini, membuatku salah paham, bahwa kamu… punya perasaan setelah tidur denganku, dan tidak ingin melepaskanku!"     

Wajah Gong Shenye penuh dengan cemberut, "Perasaan? Betapa murahnya kamu. Kamu tidak mengenal dirimu sendiri, tetapi kamu punya keberanian bicara soal kata 'perasaan' denganku!"     

Telinga Xie Fengmian serasa ditusuk keras ketika mendengar kata-kata ini.     

Ia berkata, "Gong Shenye adalah seorang lelaki, jangan marah dulu. Lagi pula, apa yang kamu coba lakukan hari ini?"     

Gong Shenye memandangnya ke arah samping, "Apa yang kamu lakukan, Tuan Muda Xie? Kamu ingin melampiaskan amarahnya? Ataukah kamu bersedia membantunya untuk melampiaskan amarahmu atas nama lelaki yang kesekian?"     

Lan Dongzhi tersenyum dingin.      

Xie Fengmian mengepalkan telapak tangannya, "Aku bukan kekasihnya, aku juga tidak memenuhi syarat untuk melampiaskan amarahnya. Walau demikian, aku bisa melampiaskan amarah Keluarga Xie kami."      

"Lagi pula, kamu datang untuk menghalangi pintu rumah Paman Kelimaku di tengah malam dan menakuti sepupu kecilku. Jelaskan padaku tentang itu!" Tambahnya semakin menggertak.     

Latiao mengangguk diam-diam. Ucapan Xie Fengmian ini agak berkualitas.     

Ia tidak melakukannya dengan tergesa-gesa dan mengucapkan beberapa kata yang bahkan lebih memprovokasi Gong Shenye.     

Gong Shenye memindai pandangannya untuk menatap Latiao, "Aku hanya berpikir bahwa anak Tuan Kelima Xie ini sangat menarik. Aku ingin mengundangnya pergi ke rumah Keluarga Gong untuk bermain, mana ada aku menakutinya?!"     

Latiao yang dibungkus mantel oleh Xie Fengmian, hanya menunjukkan setengah dari wajah kecilnya, yang terlihat sangat lucu.     

Ia membuka mulut dan berkata, "Tidak, kamu telah menakutiku."     

Gong Shenye berkata dengan arogan, "Xie Fengmian, kamu memintaku untuk bertanggung jawab, tetapi kamu tidak cukup memenuhi syarat untuk melakukan itu. Biarkan ayahmu atau Tuan Kelima saja yang datang menemuiku."     

Xie Fengmian berkata dengan tidak rendah hati atau sombong, "Ayahku dan Paman Kelimaku tidak akan mencarimu. Bahkan jika mereka melakukannya, mereka akan mengunjungi paman tertua Keluarga Gong, bukan kamu. Kamu juga tidak selayak itu!"     

Ada seorang tuan muda tertua di keluarga Gong, bernama Gong Ziwu, yang merupakan keturunan langsung dari putra tertua.      

Sedangkan Gong Shenye… hanya anak hasil hubungan tidak sah.      

Walau demikian, beberapa tahun ini, telah terjadi pertikaian serius di Keluarga Gong.      

Bahkan bisa digambarkan sebagai badai berdarah.     

Kecuali Gong Ziye, beberapa tuan muda Keluarga Gong yang tersisa, jika tidak mati, paling tidak menderita luka parah.      

Jika demikian, kenapa Gong Shenye malah tampak unggul? Sejujurnya pria ini menggunakan metode yang kejam, berdarah dan tidak berperasaan. Apalagi, ia mampu menemukan momentum untuk menekan tuan muda tertua dari Keluarga Gong!     

Sebaliknya, tuan muda tertua menjadi semakin rendah hati. Selama lebih dari setahun, ia tidak muncul di depan umum.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.