Pamanku Kesalahanku

Anggap Saja Malam Ini Tidak Terjadi Apa-apa



Anggap Saja Malam Ini Tidak Terjadi Apa-apa

0Hidup akan terasa hidup bila ada api harapan, yang mendukung untuk terus hidup di dunia yang gelap dan dingin ini.     
0

Ketika api di hati itu padam, maka tidak akan ada yang namanya dukungan dan kesepian akan membuat seseorang merasa seperti orang mati.     

Tangan Latiao perlahan jatuh dan melepaskan Lan Dongzhi!     

Hidup Lan Dongzhi yang sekarang, dengan kehidupan Latiao yang dulu, seakan…     

Ya, pada intinya Latiao mampu memahami maksud Lan Dongzhi. Oleh sebab itu, ia memilih menghormati keputusan Lan Dongzhi.     

Lan Dongzhi menunjukkan senyum dalam kegelapan, suaranya sangat rendah, "Terlebih lagi... Bibi belum tentu akan mengalami masalah. Bibi diam-diam akan memberitahumu... Bibi punya satu hal yang sangat kuat, yang bisa Bibi gunakan saat mengalami hal yang sulit."     

Akhirnya, ia memeluk Latiao dan berbisik di telinganya, "Katakan pada mamamu, simpan baik-baik kalung pemberian Bibi, jangan tunjukkan pada orang lain, jangan katakan pada siapapun bahwa itu pemberian Bibi, di masa depan... kalung itu akan menjadi miliknya!"     

Latiao menatap Lan Dongzhi dengan heran, apa yang ditinggalkannya kepada ibunya?     

Lan Dongzhi bangkit, merapikan pakaiannya sejenak, "Latiao, patuhlah! Kembalilah tidur, selamat tinggal!"     

Latiao masih memanggil, "Bibi Dongzhi…."     

Lan Dongzhi mengangkat tangannya dan melambai padanya, "Apa Bibi terlihat cantik?"     

Latiao menjawab, "Cantik."     

Sudut bibir Lan Dongzhi terangkat, "Jadilah anak yang patuh. Jaga nenek dengan baik, anggap saja kejadian malam ini tidak pernah terjadi."     

Dengan suara "Klik!", Lan Dongzhi memutar pegangan pintu.      

Suara itu sangat jelas dalam kegelapan yang sunyi.     

Setelah membuka pintu, angin dingin yang menusuk tulang, yang bercampur kepingan salju, berhembus ke arahnya. Hembusannya yang kuat mampu menyibakkan rambut panjang di bahunya.      

Perempuan ini mengangkat kaki dan mulai melangkah keluar, lalu menutup pintu.     

Latiao berdiri di balik pintu. Anak ini hanya butuh dua sampai tiga detik untuk melihat Lan Dongzhi membuka dan menutup pintu. Nyatanya di halaman rumah, di bawah cahaya remang-remang lampu jalan, ia melihat bahwa di luar halaman rumah ada iring-iringan mobil yang panjang.      

Ya, di depan mobil, ada dua pria yang mengenakan baju hitam sedang membawa payung hitam.      

Mereka seperti roh jahat dari jurang, yang datang ke dunia untuk memangsa pejalan kaki yang kesepian dan melahap jiwa mereka di malam dingin dan bersalju ini.      

Lan Dongzhi menekan tombol pada pegangan payung, sehingga payung kecil dengan motif bunga-bunga yang bertebaran itu langsung terbuka. Itu seperti bunga-bunga kecil yang mekar di malam bersalju.     

Lan Dongzhi berjalan tiga langkah, menginjak jalan setapak di halaman yang mengarah langsung ke gerbang besi. Ia berjalan dengan mantap selangkah demi selangkah.     

Di separuh pertama malam tadi, hujan turun, sehingga air membasahi tanah. Sekarang, langit penuh dengan salju yang turun, dan saat kepingan salju itu jatuh satu-persatu, mereka bertemu dengan air di tanah, dan mencair dengan cepat.      

Lan Dongzhi berpakaian merah dan berjalan di malam bersalju.     

Sepatu hak tingginya, menginjak jalanan kecil bebatuan dan menimbulkan suara renyah. Di malam bersalju yang sangat dingin ini, ia seperti membawa api kehidupan manusia.      

Angin dingin meniup ujung bajunya dan menyibakkan rambutnya yang panjang. Wajahnya yang hanya dicat dengan lipstik itu, sangat cantik dan tidak mampu terlukiskan dengan kata-kata.     

Lan Dongzhi membuka gerbang besi dan melihat ada empat pengawal yang ditinggalkan oleh Xie Xize.     

Mereka menjaga gerbang besi, menatap garang pada orang-orang berbaju hitam yang berdiri di pinggir jalan. Mereka berbaris rapi seperti tembok tembaga dalam kegelapan.     

Mereka tidak tahu lama mereka berdiri di sini. Salju sudah turun dan mengubah permukaan menjadi berwarna putih. Bahkan bahu mereka juga sudah memutih, tetapi tidak ada yang berniat melangkah mundur.     

Lan Dongzhi mengangguk pada mereka, "Kalian sudah bekerja keras."     

Salah satu pengawal berkata tanpa ekspresi, "Nona Dongzhi, silakan kembali."     

Lan Dongzhi tersenyum, "Di luar sangat dingin, ini juga sudah larut malam, jadi silakan kembali dan beristirahat."     

Walau sudah berkata demikian, pengawal itu masih tidak mundur juga. Kemudian, ia mengulurkan tangan untuk menghentikan Lan Dongzhi, "Nona Dongzhi, silakan kembali, Tuan Kelima bilang bahwa kami harus melindungi keselamatan Anda!"     

Lan Dongzhi memandang mereka lalu membungkuk setengah, "Terima kasih, tetapi aku tidak merasa dalam bahaya. Aku akan pergi sendiri, dan ini tidak ada hubungannya dengan kalian!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.