Pamanku Kesalahanku

Aku Ikut Kalian Pergi



Aku Ikut Kalian Pergi

0Lao Zhao dan yang lainnya mengepalkan tinju mereka dengan marah ketika mereka melihat barang-barang yang dikeluarkan oleh polisi.      
0

Segera setelah itu, di lantai atas, di ruang penyimpanan, keranjang yang berisi barang-barang bukti itu juga dikeluarkan satu demi satu.     

Mo Yangyang memperhatikan setiap barang bukti itu dan memperkirakan bahwa berat barang-barang itu pasti 30-40 kilogram.     

Dengan begitu banyak narkoba, jika ia benar-benar tidak bisa menemukan orang yang menjebaknya, bukankah bukti itu cukup untuk menghukum mati dirinya?     

Tubuh Mo Yangyang yang sudah susah payah dihangatkan, saat ini, semua kehangatannya terasa seakan hilang begitu saja.     

Telapak tangannya semakin dingin ...     

Ia pun mendongakkan kepala menatap Xie Xize….     

Xie Xize tidak membalas tatapannya. Matanya terus menatap narkoba-narkoba itu. Tatapan matanya sangat rumit!     

Para petugas polisi yang mencari narkoba itu kemudian keluar satu demi satu. Mereka semua berdiri di belakang narkoba yang ditemukan, lalu menatap Mo Yangyang.     

Setelah beberapa saat, Zhou Mingye turun dari lantai atas.      

Semua polisi menatap ke arahnya.      

Semua orang tahu bahwa selanjutnya adalah, waktu yang paling sulit bagi mereka.      

Semua narkoba ini… tentu harus disita.      

Zhou Mingye memandang ke arah Mo Yangyang. Seketika, ia tidak tahu cara berbicara.      

Sebagai seorang polisi, waktu yang paling tidak berdaya adalah sekarang. Mereka tahu bahwa tersangka telah dijebak, tetapi tidak ada bukti untuk membuktikan bahwa perempuan di depannya itu tidak bersalah.     

Dan ini adalah restoran Mo Yangyang. Dari restorannya, ada begitu banyak narkoba yang ditemukan, apalagi bukti ditemukan di depan begitu banyak petugas kepolisian, sehingga mau tak mau dia harus ditangkap!     

Kecuali, jika ada bukti langsung untuk membuktikan bahwa Mo Yangyang bersalah.     

Namun sekarang…. tidak ada bukti yang menyatakan bahwa dirinya tidak bersalah!     

Zhou Mingye menghela napas lega dan berkata, "Ini semua ditemukan di dapur belakang, ruang lantai atas, dan ruang penyimpanan... Maaf, Boss Han… maaf, tidak peduli... ini jebakan atau bukan, hari ini Anda harus tetap ikut kami. Jika ini jebakan, kami pasti akan menyelidikinya, dan membebaskan Anda dari segala tuduhan!"     

Lao Zhang berkata dengan marah, "Bos kami dijebak, ini sama sekali bukan barang milik restoran kami. Kemarin malam, sebelum kami pergi, kami sudah memeriksa barang-barang di restoran. Pasti barang itu diselundupkan hari ini. Kalian ini polisi, tetapi tidak mencari tahu siapa yang menaruh barang-barang itu, dan malah menangkap bos kami, kalian ini polisi atau bukan?!"     

Zhou Mingye tidak marah dan tetap menjelaskan dengan serius, "Rekan-rekan saya yang lain telah memeriksa situasi, dan saya telah memeriksa bagian dalam dan luar restoran."      

"Dari pengamatan tadi, tidak ada jejak orang luar yang secara paksa mendobrak pintu ataupun jendela untuk masuk, jadi kesimpulan awal kami adalah pelaku yang meletakkan barang-barang ini adalah orang dalam, atau dengan kata lain... pelaku punya kunci restoran, sehingga dia bisa masuk melalui cara yang normal…"      

"Ya, jika tidak… bagaimana dia bisa meletakkan begitu banyak barang?"     

Mo Yangyang meletakkan secangkir air dan berkata dengan tenang, "Ini semua bukan barang dari restoranku. Aku tidak tahu siapa yang menaruhnya, tapi aku percaya... kebenarannya, cepat atau lambat, suatu saat akan terungkap."     

Ia kemudian berdiri, "Aku akan ikut dengan kalian!"     

Lao Zhao dan lainnya berseru dengan panik, "Bos…."     

Xie Xize masih tidak bicara. Ia bangkit dan berjalan menuju narkoba-narkoba itu. Pria ini pun berjongkok, mengangkat kantong itu dan melihatnya, diikuti dengan senyum mengejek di wajahnya.     

Zhou Mingye tidak tahu yang akan dilakukan Xie Xize, tetapi ia tidak juga menghentikan aksinya walau ingin segera membawa Mo Yangyang. Ini agak aneh.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.