Pamanku Kesalahanku

Ditemukan!



Ditemukan!

0Ketika restoran baru direnovasi, perhatian khusus diberikan pada pencahayaan.     
0

Agar Mo Yangyang bisa melihat lebih jelas saat memasak di malam hari, maka lampu yang dipasang perlu bersinar sangat terang.     

Pada saat ini, Zhou Mingye merasa bahwa cahaya lampu yang memantul ke kristal-kristal itu sangat menyilaukan, membuat mata seperti ditusuk….     

Seorang petugas polisi datang untuk menyaksikan. Kemudian, ia mengambil napas dalam-dalam, "Luar biasa… sepertinya itu 10 kilogram, ya? Keberaniannya sangat besar…."     

Para petugas kepolisian yang sedang menggeledah dapur belakang, semuanya mendekat!     

Ketika mereka semua melihat barang bukti berupa kantong-kantong itu, seketika mereka menghening.      

Pada saat ini, tim yang menggeledah di lantai atas bicara lewat walkie-talkie, "Wakil Tim Zhou… Wakil Tim Zhou, obat-obatan yang dicurigai ditemukan di ruang atas…"     

Zhou Mingye mengepalkan tangan.      

Tim yang menggeledah di ruang penyimpanan juga berbicara lewat walkie-talkie, "Wakil Tim Zhou, Wakil Tim Zhou, di ruang penyimpanan juga ditemukan!"     

Zhou Mingye menggenggam erat walkie-talkie dan terdiam beberapa saat.     

Jika sebelumnya Zhou Mingye percaya pada Xie Xize menggunakan intuisinya, tetapi sekarang, ia sudah bisa yakin bahwa Xie Xize dan Mo Yangyang dirugikan.      

Seorang petugas polisi tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata, "Tidak, ini terlalu gila, kan? Ada begitu banyak narkoba di restoran."     

"Bawa barang itu, pindahkan ke luar."     

Zhou Mingye berbalik badan dan keluar. Ia pergi ke ruang penyimpanan terlebih dahulu.     

Di dalamnya adalah tempat bertumpuknya bahan makanan cadangan, bumbu-bumbu, dan lain sebagainya.      

Petugas polisi yang menggeledah, langsung memberi jalan begitu melihat Zhou Mingye, "Wakil tim, di sini!"     

Lampu di ruang penyimpanan tidak seterang yang ada di dapur. Setelah mereka membukanya ke samping, Zhou Mingye melihat dua keranjang plastik yang semuanya berisi kantong-kantong plastik yang membungkus serbuk kristal.      

Petugas polisi mulai menjelaskan kepada Zhou Mingye, "Bagian atas dari dua keranjang ini berisi adas manis, tapi ketika saya menggalinya, saya terkejut."     

Zhou Mingye melirik adas manis yang telah digali di sebelahnya. Wajahnya muram.     

Kemudian ia memerintah, "Pindahkan ke luar."     

Setelah, ia berbalik dan naik ke atas.     

Polisi di lantai atas telah menyelesaikan pencarian dan menemukan hal yang sama di bawah tempat tidur ruang istirahat.      

Zhou Mingye hanya merasa sangat rumit dan terganggu, ia melambaikan tangannya, "Pindahkan."     

Seorang petugas polisi bertanya dengan hati-hati, "Wakil Zhou, ini... berarti Bos Han, hari ini kita akan menangkapnya atau tidak…"     

Petugas polisi ini mengikuti Zhou Mingye dan ikut menangani kasus penculikan Latiao, juga kasus pembunuhan He Xinyue terhadap Kakek Han.      

Zhou Mingye tidak berbicara. Melihat barang-barang yang mencolok mata, ia berkata setelah waktu yang lama, "Bawa turun semuanya."     

Para polisi mengangguk, "Baik!"     

******     

Di lantai bawah, Mo Yangyang minum perlahan dengan secangkir teh.     

Teh ini pemberian dari bos kedai teh sebelumnya, yakni teh Tieguanyin yang bagus. Meminum ini, bibir dan gigi akan terasa lebih harum.     

Telapak tangan Mo Yangyang secara bertahap menghangat, dan mendengar hujan di luar, "Sepertinya hujan semakin deras!"     

Xie Xize mengangguk, "Ya, kenapa kamu tidak memakai baju yang tebal saat keluar?"     

Mo Yangyang menyentuh jaket di tubuhnya, "Ini sudah sangat tebal…"     

Saat mereka berdua bicara, polisi keluar satu demi satu membawa barang-barang yang dianggap barang bukti.     

Polisi yang menggeledah dapur belakang menemukan sebuah keranjang yang biasanya diisi sayuran. Ia mengeluarkannya, lalu memasukkan barang-barang yang dicari ke dalamnya, lalu membawanya keluar, dan meletakkannya di lantai.     

Ketika Mo Yangyang melihat barang-barang itu, hatinya menegang dan dirinya memegang erat gelas di tangannya.     

Ia berpikir bahwa dirinya sudah siap menghadapi kejadian selanjutnya, tetapi ketika melihat barang-barang yang bukan milik tokonya sendiri dikeluarkan dari dapur belakangnya, hatinya tersentak, napasnya seperti berhenti.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.