Pamanku Kesalahanku

Jika Dia Mati, Biarkan Dia Mati



Jika Dia Mati, Biarkan Dia Mati

0Chu Qingyan berbalik badan dan masuk ke mobil. Ia menginjak pedal gas kuat-kuat, sehingga mobil itu melesat sekencang peluru.     
0

Chu Qingyan mengendarai mobil dengan sangat cepat. Di daerah perkotaan, kecepatan mobil melonjak hingga 300 Km/jam!     

Ia mengklik tombol di mobil dan berkata, "Semuanya, kembali ke Kota Xia."     

Para pengawal membalas, "Siap!"     

Chu Qingyan menatap ke kegelapan di depan, tatapan matanya semakin dingin.     

Bukankah itu hanya seorang perempuan? Jika dia mati, maka biarkan perempuan itu mati!     

Lan Dongzhi berdiri di jalan sebentar dan merasa kedinginan, jadi ia mengencangkan pakaiannya dan berbalik untuk pergi!     

******     

Pada Kamis malam, Xie Xize membawa Latiao untuk menjemput Mo Yangyang.     

Setelah restoran tutup, pintu ditutup dan semua orang duduk untuk makan bersama di dalam restoran.      

Sebelum makan, Mo Yangyang berkata kepada semua orang, "Besok, aku akan memberi hari libur untuk kalian semua."      

Xiao Chu mengangkat kepalanya karena terkejut ketika mendengar kalimat hari libur.      

Lao Zhao dan Lao Zhang juga sedikit penasaran, "Bos, selalu ada banyak pelanggan pada hari Jum'at, kenapa malah diliburkan?"     

Latiao menyendok telur kukusnya sendiri dengan sendok. Wajahnya tampak sedang sebal.      

Mo Yangyang melirik Xie Xize, dengan rona merah di wajahnya, lalu berdeham, "Ehem, besok, bosmu ini, akan membawa suaminya kembali!"     

Orang yang kurang informasi itu tercengang, "A..."     

Lan Dongzhi mengulurkan tangannya dan menjentikkan dahi Xiao Chu, "Bodoh, maksudnya itu, lusa, bos dan suaminya akan resmi menikah!"     

Lao Zhang dan Lao Zhao adalah yang pertama bereaksi. Tentu saja mereka tahu tentang hubungan Mo Yangyang dan Xie Xize, tetapi mereka benar-benar tidak tahu bahwa sepasang kekasih ini akan mengurus akta nikahnya.      

Keduanya bertepuk tangan dengan gembira, "Oke, selamat kepada doktor, selamat kepada nyonya... Selamat kepada tuan muda ..."     

Xie Xize merangkul bahu Mo Yangyang dan berkata kepada semua orang, "Kalian telah bekerja keras selama ini, aku akan memberimu liburan besok, dan di akhir bulan aku juga akan memberimu bonus!"     

Lan Dongzhi tertawa, "Yo, apakah ini hakmu untuk melatih sikap bosmu secara resmi?"     

"Kenapa tidak?" Ia menundukkan kepalanya dan melirik Mo Yangyang, "Susah payah sekali dalam mengesahkan hubungan ini."     

Latiao mengerutkan mulutnya, tidak mengatakan apa-apa.     

Suasana hati putra sulung saat ini sangat rumit.     

Ada perasaan lega, tetapi pada saat yang sama ada perasaan sedikit tidak nyaman.     

Orang tua kandungnya akhirnya bersatu. Setelah mamanya memiliki identitas yang sah sebagai istri Xie Xize, kemungkinan menjadi sasaran bahaya akan sangat berkurang.     

Tapi….     

Memikirkan ibunya yang akan menjadi milik lelaki lain, suasana hati Latiao jadi terasa sangat tidak nyaman!     

Lan Dongzhi menepuk Xiao Chu, "Jangan tercengang, besok hari libur, apakah kamu tidak senang?"     

Xiao Chu tersenyum dan mengangguk.      

Setelah makan, ketika beres-beres di dapur belakang…      

Lan Dongzhi mengeluarkan uang dari sakunya dan memasukkannya ke dalam saku Xiao Chu, "Besok istirahatlah dengan baik. Kamu sudah bekerja di sini begitu lama, dan Yangyang memberimu liburan, jadi kamu bisa pergi berbelanja besok dan membeli sesuatu yang kamu butuhkan!"     

Xiao Chu sedang mencuci piring. Ketika melihat Lan Dongzhi memasukkan uang ke dalam sakunya, ia sangat ketakutan sehingga dengan cepat mengeluarkannya.     

Lan Dongzhi menahan tangannya, "Oke, kamu juga tidak punya banyak uang, jadi anggap saja itu sebagai uang saku untukmu dari kakak perempuanmu. Lagi pula, aku tidak punya tempat untuk membelanjakannya."     

Xiao Chu menggelengkan kepala.     

Lan Dongzhi mengangkat tinjunya dan melambaikannya, "Bocah bodoh, kalau diberi uang, kamu harus menerimanya. Kalau tidak mau ambil, awas, aku akan memukulmu!"     

Xiao Chu berbicara bahasa isyarat dengan tangannya yang basah. Ia memberitahu Lan Dongzhi bahwa dirinya punya cukup uang dan tidak kekurangan uang.     

Lan Dongzhi tersenyum dan berkata, "Kalau kamu tidak kekurangan uang, kamu harus menyimpan uang ini. Suatu saat nanti pasti akan terpakai. Mungkin saja, beberapa waktu kemudian, kamu punya pacar. Kuberitahu kamu, punya pacar itu menghabiskan banyak uang, dan kamu tidak boleh pelit, mengerti?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.