Pamanku Kesalahanku

Kalau Kamu Mencintaiku, Aku Akan Ikut!



Kalau Kamu Mencintaiku, Aku Akan Ikut!

0Di bawah kegelapan malam, mata Lan Dongzhi tetap tenang. Pipinya sedikit tembam jika dibandingkan dengan sebelumnya. Ia memiliki rambut panjang, yang dengan sekenanya diikat di belakang kepala, sehingga ada beberapa helai rambut yang jatuh dari ikatan dan berserakan di kepalanya, tampak seperti sesuatu yang alami!     
0

Mata Chu Qingyan berangsur-angsur menjadi suram. Ia meraih tangan Lan Dongzhi, "Hidupmu, ada pada kehendakku. Ayo ikut aku!"     

Lan Dongzhi berkata dengan ringan, "Chu Qingyan, aku tidak mau!"     

Suaranya sangat tenang, tanpa getaran sedikit pun.     

Padahal jelas-jelas ia tahu sesuatu yang mungkin akan dihadapi jika memilih untuk tetap tinggal, tetapi ia masih membuat pilihannya dengan tegas.     

Chu Qingyan berkata dengan marah, "Ikut denganku, maka kamu masih bisa hidup... tapi kalau kamu tidak ikut denganku, Xie Xize mungkin tidak bisa melindungimu!"     

Lan Dongzhi tersenyum, "Tapi yang kuinginkan lebih dari sekadar hidup, Chu Qingyan. Pergilah, kamu tidak bisa memberi sesuatu yang kuinginkan!"     

Chu Qingyan sekuat tenaga membawa Lan Dongzhi ke depannya. Keduanya sangat dekat satu sama lain, bahkan bayangan mereka di tanah terlihat bersatu     

"Apa yang kamu inginkan? Apa yang tidak bisa kuberikan padamu? Tidak ada di dunia ini yang tidak bisa kuberikan padamu!"     

Lan Dongzhi tersenyum, bukan senyum genit seperti sebelumnya, melainkan senyum apa adanya. Ia tampak seperti bunga yang mekar di malam hari, sangat tenang dan indah.     

Perempuan ini pun mengangkat tangannya yang lain untuk memegang pipi Chu Qingyan, kemudian menatapnya, "Apa yang bisa kamu berikan padaku? Uang? Kamu pikir yang kuinginkan hanyalah uang? Tidak... sebenarnya, kalian semua tidak mengenalku sama sekali. Aku tidak cinta kepada uang sedikitpun!"      

Chu Qingyan merasakan sentuhan dingin di pipinya. Tangan Lan Dongzhi sangat dingin, tetapi hatinya tidak sedingin itu.     

Chu Qingyan lantas bertanya, "Kalau begitu, apa yang kamu inginkan?"     

Lan Dongzhi mengangkat sudut bibir, "Chu Qingyan, bisakah kamu menikah denganku? Bisakah kamu menyukaiku? Apakah kamu mencintaiku? Atas dasar apa kamu berkata bahwa hidupku adalah kehendakmu? Apakah atas dasar karena kita pernah tidur bersama satu malam?"     

Chu Qingyan terdiam….     

Lan Dongzhi tersenyum, "Chu Qingyan, hari ini... kalau kamu bilang kamu mencintaiku sekarang, dan juga mengkhawatirkanku, aku akan bersedia pergi bersamamu. Apakah kamu berani?"     

Ia berkata, dengan sangat serius!     

Di jalan yang sepi ini, tidak ada pejalan kaki, tidak ada kendaraan, hanya hembusan angin dingin yang bertiup.     

Udara sangat sunyi, seolah-olah waktu sedang berhenti!     

Dalam keheningan yang aneh ini, Chu Qingyan tiba-tiba tertawa menghina, "Lan Dongzhi, kamu gila... apa yang membuatmu pantas disukai olehku? Cinta? Kamu bahkan tidak melihat diri sendiri."     

Lan Dongzhi mengangguk sambil tersenyum, "Ya, aku memang murahan, tidak tahu malu, sangat kotor, aku memang sangat menjijikkan di matamu. Aku juga tidak bisa menemukan apapun dalam diriku yang bisa digunakan untuk membuatmu menyukaiku, jadi, untuk apa aku harus ikut denganmu?!"     

Mengenai jawaban Chu Qingyan tadi, Lan Dongzhi sama sekali tidak terkejut. Chu Qingyan memang dilahirkan dan berdiri di tempat yang tidak terjangkau oleh orang lain. Dengan kesombongannya yang telah mendarah daging itu, mana mungkin ia mau bicara baik-baik pada perempuan murahan?     

Chu Qingyan menggertakkan gigi. Otot-otot di pipinya bergetar karena marah.     

Ia tiba-tiba menyingkirkan tangan Lan Dongzhi, "Kamu akan menyesalinya…"     

Lan Dongzhi terhuyung dua kali baru bisa berdiri teguh, "Aku tidak akan menyesalinya. Aku malah khawatir... suatu hari nanti, kamulah yang akan menyesal!"     

Chu Qingyan mencibir, "Bercanda kamu. Kamu lah yang akan melihat dirimu sendiri menyesal!"     

Lan Dongzhi mengangguk, lalu mengangkat tangannya dan melambai, "Hati-hati di jalan, aku tidak akan mengantarmu pergi!"     

Melihat Lan Dongzhi seperti ini, Chu Qingyan merasa ada api amarah yang tidak terhitung jumlahnya ada di hatinya, tetapi ia tidak punya tempat untuk melampiaskannya.     

Ia tidak tahu alasan dirinya melakukan hal-hal tidak masuk akal ini.     

Walau demikian, pikirannya sangat jelas. Ia tidak bisa jatuh cinta dengan perempuan ini, sama sekali tidak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.