Pamanku Kesalahanku

Bukankah Kamu Lebih Murahan?



Bukankah Kamu Lebih Murahan?

0Mata Xiao Chu merah karena air mata. Ia membuka mulutnya dan mencoba mengeluarkan suara, tetapi seperti usahanya saat ini semuanya sia-sia.     
0

Xiao Chu ditarik oleh kedua orang tadi. Ia sempat memberontak, tetapi kemudian ditekan ke tanah lagi.     

Pipinya menempel di tanah yang dingin, dan jalan berkerikil kasar mengikis kulitnya. Sayangnya, ia bersikap seolah tidak mengenal rasa sakit. Matanya yang cerah menatap tajam ke arah Lan Dongzhi, ingin berteriak 'Jangan pergi!'     

Lan Dongzhi menggertakkan gigi, "Aku akan pergi, kalian lepaskan dia."     

Setelah berbicara, ia berbalik dan pergi.     

Xiao Chu, yang terjepit ke tanah, tiba-tiba melepaskan diri dari mereka berdua dan berlari mengejar Lan Dongzhi. Tetapi dua orang yang tadi menekannya di tanah berhasil menangkap Xiao Chu hanya dengan dua langkah, lalu menjatuhkannya ke tanah.      

Lutut, telapak tangan, dan wajah Xiao Chu, semua tergores oleh tanah dengan kasar.      

Celana bagian lututnya robek, telapak tangan dan wajahnya pun mendapat luka gores. Bebatuan kecil yang hampir menjadi pasir menempel di kulit hingga darah mengalir keluar.     

Dengan mata merahnya, Xiao Chu menyaksikan punggung Lan Dongzhi menjauh sedikit demi sedikit.     

Lan Dongzhi berjalan di sepanjang jalan sampai di ujung. Akhirnya ia melihat beberapa mobil hitam diparkir dalam kegelapan.     

Bagi Lan Dongzhi, mobil-mobil itu seperti peti mati yang diparkir di pinggir jalan yang bisa membawanya masuk kapan saja.     

Ia langsung menuju mobil panjang di tengah, lalu membuka pintu.      

Bagian dalam mobil sangat redup, sehingga apapun di dalamnya tidak terlihat dengan jelas. Hanya bau tembakau yang bisa tercium menyengat.     

Lan Dongzhi tidak bisa melihat bagian dalam mobil. Ia hanya bisa melihat dengan samar bahwa sepertinya ada sosok di bagian belakang.      

Setelah sosok itu melihat Lan Dongzhi naik, orang di dalam mobil itu mencibir sinis.     

Setelah masuk ke mobil, Lan Dongzhi tidak mengatakan apa-apa. Ia mengangkat tangan dan melepas jaket, lalu mulai membuka kancing bajunya satu-persatu.     

Ia pun melepas pakaiannya satu-persatu.     

Dalam kegelapan, hanya gemerisik gerakan membuka baju yang bisa terdengar.     

Suara lelaki marah tiba-tiba terdengar, "Apa yang kamu lakukan?"     

Lan Dongzhi dengan sinis berkata, "Aku tahu, masing-masing dari kalian sedang mencariku, tidakkah kalian semua ingin tidur denganku?"     

"Lan Dongzhi, kamu sangat murah!" Sosok lelaki itu menggertakkan gigi dan mengutuk.     

Lan Dongzhi mengulurkan tangannya untuk menopang tubuh di bahu lelaki itu, lalu duduk mengangkang di atas pahanya. Kemudian terdengar suara tawa dari mulutnya, "Aku sangat murah? Tuan Muda Chu, kalau kamu masih berinisiatif untuk datang, bukankah itu lebih murah daripada aku?"     

Jari-jarinya yang ramping perlahan turun dari bahu pria itu.     

"Lihat, mulutmu yang mengutukku, tapi tubuhmu… seberapa jujurkah itu?"     

"Kamu… Lan Dongzhi, adalah barang yang pernah kumainkan. Bahkan jika aku tidak menginginkanmu, namun tidak ada orang lain yang boleh menyentuhmu. Kalau kamu berani berciuman dengan para lelaki pecundang itu, aku akan melenyapkan mereka."     

Lan Dongzhi terkikik. Kemudian, ia berbaring di samping telinga lelaki itu dan berbisik pelan, "Oh, apakah kamu cemburu? Apakah kamu menyukaiku?"     

Sedetik berikutnya, Lan Dongzhi didorong menjauh.     

"Pergi dari sini, kamu itu bukan apa-apa, jadi kamu tidak pantas mendapatkan kecemburuanku. Aku tidak punya banyak waktu untuk berbicara omong kosong denganmu, ikut aku sekarang!"     

Lan Dongzhi, yang didorong menjauh, berkata dengan acuh tak acuh, "Aku sudah bilang, aku akan pergi setelah Jum'at depan, aku tidak bisa pergi sebelum itu satu hari pun."     

"Kamu… kalau menunda satu hari lagi saja, kamu tidak tahu dia…"     

Lan Dongzhi memotong ucapannya "Setelah Jum'at depan!"     

"Kurasa kamu ingin cari mati."     

Lan Dongzhi tersenyum, "Bukankah aku memang orang mati yang masih saja hidup?"     

Ia kemudian mengambil pakaiannya dan lanjut berkata, "Kalau Anda tidak ingin tidur denganku sekarang, aku akan pergi. Restoran sedang ramai, aku sangat sibuk!"     

"Aku tidak akan mau mencarimu yang sudah menjadi mayat."     

"Uh…"     

Lan Dongzhi berjongkok dan mengenakan pakaiannya, lalu duduk di samping kaki lelaki itu. Ia meletakkan kepalanya di pangkuan lelaki itu, "Kalau begitu, kamu harus memanfaatkan sisa waktu hidupku ini dengan melihatku lebih sering. Kalau tidak, aku khawatir kamu akan merindukanku nanti!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.