Pamanku Kesalahanku

Membohongi Anak Kecil?



Membohongi Anak Kecil?

0Latiao berwajah polos dan imut. Dengan ekspresi bingung dan khawatir di wajahnya, ia seakan menunjukkan bahwa dirinya adalah anak yang mudah dipengaruhi oleh orang lain.      
0

Di sisi lain, Luo Xi sudah memperhatikan Latiao semenjak bocah itu masuk.      

Bahkan bisa dikatakan bahwa tujuan sebenarnya dirinya datang ke sini adalah untuk menunggu Latiao.      

Orang dewasa tidak mudah ditipu, tapi anak-anak...bukankah mudah dibohongi?     

Meskipun ia mendengar bahwa anak Mo Yangyang ini sangat cerdas!     

Tapi….     

Tidak peduli seberapa hebat anak ini, dia tetap saja seorang anak kecil.     

Luo Xi selalu lebih percaya diri dalam hal mendekatkan diri dengan orang lain. Di Kota Xia, ia sering pergi ke panti asuhan untuk memberikan kehangatan pada anak-anak yatim piatu. Bahkan, dirinya bisa membuat anak-anak itu gembira setiap kali bertemu dengannya.      

Luo Xi menganggap dirinya punya banyak cara untuk menghadapi anak-anak.      

Maka dari itu, setelah memikirkannya selama beberapa hari, Luo Xi merasa perlu untuk mencoba sebuah rencana untuk menghadapi Latiao. Apalagi, mencari celah untuk menangkap Mo Yangyang bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan.      

Namun, asalkan bisa mendapatkan kepercayaan anaknya dan memberi kesan baik pada anaknya, ia akan mencari celah untuk menangkap Mo Yangyang. Hal semacam ini bisa dikatakan hanya tinggal menunggu waktunya saja.      

Dan menurut Luo Xi, kesempatan terbaik untuk melakukannya adalah sekarang.      

Sayangnya, ia muntah begitu parah sehingga mulutnya benar-benar merasakan bau tidak enak.      

Seolah-olah seluruh organ dalamnya ikut keluar.      

Walau demikian, Luo Xi tidak mau melewatkan kesempatan ini. Ia berusaha mati-matian menekan keinginannya untuk muntah dan ingin berbicara dengan Latiao.     

Mata Luo Xi memerah oleh air mata karena batuk dan muntah yang hebat. Walau begitu, ia menatap Latiao dengan penuh cinta, seolah-olah ada banyak cinta tidak terkatakan yang tersembunyi di matanya.     

Ia mengulurkan tangannya untuk menyentuh Latiao, tetapi tidak sampai menyentuhnya, seolah-olah tidak berani karena beberapa kekhawatiran.     

Ia menggelengkan kepala, lalu berkata, "Aku… Aku baik-baik saja… nak, na… namamu siapa?"     

Latiao mengerutkan hidung kecilnya, "Aku anaknya mama, namaku Latiao!"     

Xiao Chu datang dan memberi isyarat pada Latiao untuk ikut pergi dengannya.     

Namun Latiao menggelengkan kepala, "Kak Xiao Chu, beri nenek ini air, dia terlihat sangat kesakitan."     

Luo Xi merasa sedikit sombong di hatinya. Anak seperti ini sangat mudah dibodohi, tidak sulit sama sekali.     

Xiao Chu memelototi Luo Xi dengan mata penuh amarah, lalu berbalik badan dan pergi!     

Air mata Luo Xi jatuh begitu saja. Butiran-butiran besar air matanya jatuh, ia berjongkok dan menatap Latiao. Ia tampak gemetar karena kegembiraan, lalu bertanya, "Mamamu itu… Yangyang kan…."     

"Benar, nenek siapa? Kenapa tahu nama mamaku?" Latiao sengaja berekspresi bingung. Wajahnya yang imut membuat siapapun ingin menciumnya!     

Luo Xi menangis sambil berkata, "Aku tidak menyangka… kamu sudah besar. Beberapa tahun ini aku telah membuat kamu dan mamamu hidup susah, ini karena aku yang tidak baik…."     

Latiao memiringkan kepalanya dan pura-pura tidak tahu, "Nenek, siapa kamu sebenarnya?"     

Luo Xi menghapus air mata, lalu menjawab, "Aku…. sebenarnya, seharusnya aku adalah nenek dari mamamu, Hanya saja… mamamu telah salah paham denganku, jadi… dia sekarang sangat tidak ingin mengenalku…."     

Latiao mengedipkan mata, "Nenek dari mama? Ternyata aku punya nenek dari mama ya?"     

Luo Xi bahkan menganggukkan kepala, "Benar, aku sebenarnya nenek dari mamamu, dan kamu adalah cucuku. Kamu mirip sekali dengan mamamu waktu kecil…."     

"Beberapa tahun ini, aku memang membuat kesalahan. Aku tidak menemukan mamamu tepat waktu. Kamu telah menderita dengan begitu banyak kesusahan. Tenang saja, setelah ini nenek pasti akan memperlakukanmu dengan baik. Nenek akan membelikanmu mainan terbaik, barang terbaik, dan semua itu hanya akan kuberikan kepadamu…."     

Mendengar itu, Latiao terlihat sangat senang, lalu bertanya dengan penuh semangat, "Sungguh? Aku mau Iron Man…."     

"Oke, kamu boleh minta berapapun yang kamu mau."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.