Pamanku Kesalahanku

Lihat Saja Caraku Menghabisinya



Lihat Saja Caraku Menghabisinya

0Mo Yangyang berlari masuk ke restoran. Di dalam, Lan Dongzhi dan lainnya sedang membersihkan restoran.      
1

Xiao Chu sedang mengepel lantai.      

Pengawal yang diatur Xie Xize, sedang memindahkan bahan-bahan makanan.     

Lalu, Lan Dongzhi melihat Mo Yangyang tersenyum. Ia seketika menyindir, "Gembira sekali?"     

Mo Yangyang menghampirinya, lalu berkata dengan gembira, "Paman Kelimaku bilang, Jum'at depan kami pasti akan membuat akta nikah. Aku tidak akan melanggar janji kali ini!"     

Lan Dongzhi mengulurkan tangan untuk mencubit pipi Mo Yangyang, "Kalau begitu, aku benar-benar akan memberi selamat padamu terlebih dulu…."     

Ia kemudian teringat akan satu hal, lalu melepas kalung dari lehernya.     

Itu adalah kalung dengan liontin berbentuk oval yang bisa diisi foto. Kalung antik asal negara barat itu terbuat dari kuningan. Bagian tengahnya terpasang sepotong batu merah berbentuk telur. Liontin kecil yang halus itu jika dibuka bisa dipasangkan sebuah foto di dalamnya!     

"Kamu juga tahu kalau aku tidak punya uang sekarang. Makan dan minumku saja masih mengharapkan darimu, aku harus menyanjung anakmu, jadi..."     

Lan Dongzhi pun memberikan kalung itu pada Mo Yangyang "Nih…."     

Mo Yangyang tertegun, "Untuk apa? Bukankah kamu selalu memakai kalung itu? Aku tidak menginginkannya, kamu bisa menyimpannya untuk dirimu sendiri!"     

Mo Yangyang sudah sejak lama melihat kalung oval foto antik itu di leher Lan Dongzhi. Di dalamnya ada foto yang sudah tercetak sejak lama. Malah karena terlalu lama, sampai timbul bintik-bintik hingga wajah di foto itu tidak terlihat jelas. Walau demikian, ia bisa menebak bahwa itu adalah foto keluarganya.      

Dengan kata lain, kalung itu adalah barang yang sangat berharga bagi Lan Dongzhi.      

Lan Dongzhi mengangguk, "Benar, ini berharga, jadi ini bisa digunakan sebagai kado pernikahanmu."     

Mo Yangyang menggelengkan kepala, "Aku tidak mau. Aku dan dia terbilang masih pengantin baru, kami harusnya… disebut pasangan suami istri tua. Anakku sudah berusia empat tahun, dan kami baru saja akan membuat akta nikah!"     

Lan Dongzhi menarik telapak tangan Mo Yangyang, lalu memaksanya untuk menggenggam kalung itu.      

"Ayolah, tidak apa-apa, kakak. Ambil saja! Kamu juga bisa menggantikanku menyimpannya. Ini adalah... barangku yang paling berharga, dan sangat penting, jadi aku akan memberikannya kepada orang yang paling kupercaya!"     

Mo Yangyang bergegas menggelengkan kepala "Kalau sepenting ini, cukup kamu simpan sendiri saja."     

Mo Yangyang hendak mengembalikan kalung itu pada Lan Dongzhi.      

"Barang ini, tidak ada artinya jika ada di tanganku, jadi bantu aku menyimpannya, ya? Nanti, tunggu sampai aku menginginkannya, baru aku ambil lagi!"     

Lan Dongzhi melambaikan tangan, lalu berbalik badan menuju dapur.     

Mo Yangyang memandang kalung itu, sambil menggaruk kepala. "Kamu sedang baik-baik saja, jadi untuk apa minta bantuanku untuk menyimpan barang pentingmu ini?"     

******     

Setelah waktu banyak berlalu, sekarang sudah hampir jam 11 siang. Pelanggan mulai datang ke restoran satu-persatu.     

Rombongan yang datang paling awal adalah sekumpulan anak muda. Di antara mereka ada seorang mahasiswa yang dikenal Mo Yangyang. Baru-baru ini, seorang mahasiswa dari Universitas Tianjin ada yang sering datang ke sini. Dia juga mengajak tiga teman sekelas, dua laki-laki dan satu perempuan.     

Pemuda itu menyapanya dengan sopan, "Kak Han…."     

Mo Yangyang tersenyum dan membalas, "Apakah hari ini Xiao Lu ingin menu yang biasanya?"     

Xiao Lu dengan sungkan berkata sambil mendorong kacamata bingkai hitamnya, "Ya, hari ini aku ingin memesan yang sama. Aku ingin makan semangkok mie daging sapi. Maaf kalau merepotkan Kak Han."     

"Tidak merepotkanku. Silahkan kalian lihat menunya, apa ada menu lain yang ingin kalian santap?!"     

Setelah mereka memilih menu, Mo Yangyang pergi ke dapur belakang.      

"Tidak masalah, silakan lakukan kesibukanmu, aku bisa menunggu pelan-pelan!"     

Hampir jam 12, restoran hampir dipenuhi pelanggan. Mo Yangyang mulai sibuk.      

Tetapi pada saat ini, datanglah seseorang yang bisa membuat Mo Yangyang marah saat melihatnya.      

Tanpa menunggu Mo Yangyang mengusir, Luo Xi yang baru datang bisa dengan lembut berkata, "Yangyang, hari ini aku datang sebagai pelanggan biasa di restoranmu, oke?"     

Mo Yangyang tetap mengelak, "Kamu tidak pantas makan masakanku, pergilah."     

Mata Luo Xi memerah, "Yangyang…."     

Lan Dongzhi menarik tangan Mo Yangyang dan berkata dengan suara rendah, "Wanita tua ini ada di sini khusus ketika ada banyak orang. Kalau kamu benar-benar membuat masalah dengannya, itu akan tidak enak dilihat…"      

Lan Dongzhi pun berpendapat, "Ehm… Kamu masih harus menjalankan bisnis, tidak perlu melakukan hal yang tidak penting. Lakukan saja kesibukanmu. Sambil menunggumu sampai ada waktu luang, kita akan lihat caraku menghabisinya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.