Pamanku Kesalahanku

Nikahi Aku, Kamu Akan Mendapatkan Kehangatan



Nikahi Aku, Kamu Akan Mendapatkan Kehangatan

0Xie Xize jadi ingat dengan seseorang yang percaya bahwa Latiao adalah Anak Suci, bahkan orang itu sampai bersumpah akan jadi pengikut Latiao selamanya.      
0

Bukankah Latiao ini malah telah mencuci otaknya?     

Sepertinya, jika anak ini ditempatkan pada kondisi apapun, dia bisa bertahan hidup dengan baik dan mendirikan kerajaannya sendiri di sana.     

Xie Xize memandang anak kecil yang tampan seperti batu giok yang diukir. Ia hanya merasa, bahwa kemampuan Latiao ini agak tidak nyata.      

Latiao benar-benar bisa menjadi malaikat atau iblis yang menghancurkan dunia.     

Jika dirinya mau, anak ini benar-benar bisa menghancurkan segalanya yang ingin dihancurkannya tanpa perlu mengeluarkan banyak usaha.      

Latiao menggoyangkan kedua kakinya yang pendek dan berkata, "Aku sama sekali tidak berpikir bahwa perempuan itu adalah seorang pembunuh, karena dia terlalu tidak profesional…"      

"Ya, saat menyamar saja tidak profesional. Aku bisa mengetahui bahwa dia sedang menyamar hanya dengan sekali melihat saja. Pikirannya juga sangat mudah dibuat kacau oleh beberapa kata dari anak kecil.."      

"Dengan kata lain, kualitas psikologisnya sama sekali tidak tinggi. Ketika dia dihipnotis, dia tidak menyadarinya sama sekali, dan tidak ada perlawanan sama sekali. Jujur saja, hal itu yang membuatku sedikit kecewa!"     

Mendengar ocehan penuh kesombongan dari anak itu, Xie Xize menghela napas kesal. Dalam hati ia berkata, 'tenang tenang….'     

Ia pun bertanya, "Setelah kamu menghipnotis, kamu menyuruhnya melakukan apa?"     

Latiap terkekeh dan menjawab, "Aku menyuruhnya memberi hadiah pada orang yang menyuruhnya untuk menculikku. Tapi, kelihatannya dia agak sial setelah memberi hadiah itu, karena sayangnya… hadiah itu ditolak!"     

Bibir Xie Xize berkedut. Pemilihan kata anak ini lumayan enak didengar.      

Memberi hadiah maksudnya adalah menyuruh perempuan itu membunuh orang yang ingin menculiknya.     

Orang itu menolak untuk menerima hadiah, berarti orang itu telah mengetahui bahwa ini ulah Latiao dan akhirnya membunuh perempuan pembunuh itu.      

Latiao menghela napas dengan emosi, "Huh, lain kali, kuharap bosnya bisa menyuruh seseorang yang lebih hebat, biar aku bisa punya peluang sukses yang lebih baik dalam memberinya hadiah!"     

Lalu Xie Xize berkata pada Latiao, "Kamu mencobanya padaku?"     

Latiao menatap Xie Xize dengan penuh kebencian, "Xie, apakah kamu gila?!"     

Xie Xize berdiri, lalu berjalan ke sampingnya, mengangkat tubuhnya, lalu meletakkannya di atas pangkuan.      

"Nak, papa mengakui bahwa kamu benar-benar hebat. Bahkan, bisa saja lebih hebat daripada papa waktu itu. Kamu sangat pintar dan papa juga belum pernah bertemu dengan anak yang lebih pintar dari kamu, hanya saja…"      

Setelah terhenti sejenak, Xie Xize melanjutkan, "Papa ingin kamu tahu, bahkan jika kamu merasa mudah dalam melakukan apapun, jangan meremehkan kejahatan sifat manusia."      

"Kamu baru berusia 4 tahun, masih terlalu kecil, dan tidak punya keunggulan dalam kekuatan. Lain kali, kalau terjadi bahaya lagi denganmu, yang harus kamu lakukan pertama adalah melindungi diri sendiri, oke?"     

Benar! Anak-anak terlalu kecil, sungguh terlalu kecil.      

Meskipun memiliki kecerdasan setinggi langit, tapi... anak ini masih terlalu belia.      

Latiao menoleh acuh, "Hmm, padahal mamaku belum menikah denganmu. Kamu belum jadi papaku, jadi jangan bertebal muka!"     

Xie Xize menggaruk-garuk rambut Latiao dengan sangat berantakan, "Anak badung, aku tidak peduli kamu mau mengakuiku atau tidak, pokoknya papamu itu aku, aku adalah papamu."     

Bibir Latiao mengerut, tangannya menopang wajah kecilnya sambil mengabaikan Xie Xize.      

******     

Setelah sarapan pagi, Mo Yangyang dan Xie Xize bersama-sama mengantar Latiao ke TK. Mereka menunggu sampai Latiao masuk ke kelas.      

Setelah itu, mereka berdua pergi.      

Xie Xize juga mengantar Mo Yangyang sampai ke restoran.      

Sebelum turun dari mobil, Mo Yangyang tiba-tiba bertanya kepada Xie Xize, "Paman Kelima, hari ini sangat dingin, apakah kamu tahu cara menghangatkan badan?"     

Xie Xize mengerutkan alis, "Aku tidak kedinginan…."     

Sudut bibir Mo Yangyang berkedut. Lelaki kaku ini sulit digombali!     

Pantas saja pria ini terus-terusan melajang sebelumnya.      

Mo Yangyang mencoba yang terbaik untuk tetap tersenyum, "Tidak mungkin, nanti suhunya akan semakin rendah, kamu pasti akan kedinginan, jadi bagaimana kamu akan menghangatkan diri?"     

Xie Xize menjawab, "Tidak tahu."     

Kedua tangan Mo Yangyang membentuk seperti kelopak bunga untuk menopang wajah, lalu mendekat ke wajah Xie Xize, "Menikahlah denganku, kamu akan mendapatkan kehangatannya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.