Pamanku Kesalahanku

Aku Tahu Rahasiamu



Aku Tahu Rahasiamu

0Beberapa saat yang lalu, bibi tukang bersih-bersih ini menunjukkan ekspresi penuh kasih di wajahnya, seolah-olah dari seluruh tubuhnya memancarkan cinta ibu yang luar biasa. Namun sekarang, tatapan matanya tiba-tiba berubah.     
0

Ia kemudian membuang kain pel di tangannya, senyum di wajahnya sangat aneh, "Hehe, aku benar-benar tidak menyangka aku langsung ketahuan hanya dengan sekali bertemu. Kamu benar-benar bukan anak biasa. Cuih… tidak heran kalau ketertarikan mereka padamu sangat tinggi!"     

Suaranya juga berubah, tidak seperti bibi-bibi tua. Seketika berubah menjadi perempuan muda!     

Ia pun bertepuk tangan, "Ternyata benar, putra Doktor Xie yang terkenal ini sangat hebat, sangat hebat!"     

Latiao mengangguk dengan sangat serius sambil meletakkan tangannya di belakang punggung, seperti orang dewasa. Ia menatap wanita itu dan mengangguk, "Ya, aku memang bukan anak biasa. Apakah bosmu tidak memberitahu kalau aku ini Anak Suci?"     

Latiao dengan serius menambahkan, "Bibi, jika kamu tidak hormat kepada Anak Suci, kamu akan dihukum oleh Tuhan…."     

Perempuan itu tertawa terbahak-bahak, "Anak sialan, kamu pikir aku tipe idiot yang bisa dibodohi olehmu dengan semudah itu?     

Latiao menggelengkan kepala, "Tidak. Aku tidak akan pernah mendiskriminasi kecerdasan orang lain. Tentu saja kamu bukan idiot, nenek."     

Latiao kemudian menghela nafas, "Kamu itu… orang yang menyedihkan."     

Sepertinya, ucapan 'orang yang menyedihkan' ini memicu amarah perempuan itu.      

Suasana hatinya tiba-tiba marah dan meledak, "Anak sialan… omong kosong apa yang kamu katakan? Menyedihkan? Lebih baik kasihani saja dirimu sendiri!"     

Latiao menggelengkan kepala, "Kakak, setiap orang selalu punya sesuatu dalam hati yang tidak diketahui orang lain. Bahkan jika kamu pikir menyembunyikannya itu baik, aku masih bisa melihat bahwa matamu sedang menangis!"     

Perempuan itu menggertakkan gigi dan meraung, "Tutup mulutmu, bahkan sejak usia 10 tahun, aku tidak tahu apa itu menangis."     

Latiao berkata perlahan, "Kakak, menangis bukanlah pengecut. Tidak peduli seberapa garang penampilanmu, terkadang kamu bisa menjadi terlalu rapuh!"     

Kedua mata Latiao tertuju pada mata perempuan itu. Pandangan perempuan itu awalnya sangat percaya diri dan tegas, namun seketika berubah kacau.      

Latiao melanjutkan ucapannya, "Waktu kecil bibi pasti hidup dengan keluarga bahagia, seperti kami di taman kanak-kanak. Bibi pasti punya pengalaman menggembirakan bermain bersama teman, setiap hari dijemput mama dan papa. Lalu setibanya di rumah, mama memasakkan makanan untukmu. Kamu juga pasti dibawakan kue tart saat ulang tahun, dan memakai pakaian yang bagus…."     

Saat mengatakan itu semua, Latiao sambil berjalan maju dengan tenang, perlahan semakin mendekat pada perempuan itu.      

Ketika Latiao mengatakan itu, mata perempuan itu seperti sedang bernostalgia. Bibirnya seperti sedang tersenyum tipis.      

Namun tidak ada yang menyangka bahwa semua ucapan Latiao itu benar!     

Latiao masih lanjut berkata, "Bibi, kamu pasti orang yang sangat suka tersenyum. Tidakkah kamu merasa bahwa sebenarnya kamu itu orang yang hangat?"     

Perempuan itu tiba-tiba terkejut. Ia keluar dari lamunan, lalu meraung, "Anak sialan, tutup mulutmu!"     

Senyuman Latiao semakin manis, "Apakah hari ini hari ulang tahunmu? Kuberi kamu kado ya?"     

Perempuan itu amat terkejut, "Bagaimana kamu tahu?"     

"Karena, aku Anak Suci. Bibi, aku tahu semua rasa sakitmu…. rahasiamu saja, aku juga tahu."     

Latiao kemudian menunjukkan telapak tangannya, "Bibi, lihat mataku, aku akan menunjukkan trik sulap untukmu!"     

Setelah perempuan itu ragu-ragu, ia membungkuk dan menatap mata Latiao.     

Mata Latiao tampak lebih dalam, warnanya hitam cerah. Ia menatap mata perempuan itu dan berkata, "Bibi, pergilah dan beri tahu bosmu, aku ingin memberinya hadiah, pergilah bibi, aku yakin kamu akan melakukannya dengan sangat baik!"     

…..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.