Pamanku Kesalahanku

Bahagia Hingga Terasa Tidak Nyata



Bahagia Hingga Terasa Tidak Nyata

0Mendengar ini, semua orang yang makan di restoran itu membuat suara-suara aneh.     
0

Xie Xize berdiri di samping Mo Yangyang. Wajahnya tampak tenang, tetapi sudut mulutnya tidak bisa menahan untuk terangkat. Telinganya sudah merah.     

Gadis yang disukainya… telah menggodanya hingga benar–benar membuatnya tidak berdaya!     

Hanya saja….     

Baru-baru ini, ada perasaan seakan mereka berdua telah bertukar jenis kelamin!     

Bukankah seharusnya lelaki yang memanjakan perempuan?     

Walau demikian… dimanjakan oleh gadis yang disukai ini… sungguh membuatnya mulai merasakan kebahagiaan dalam hidupnya.     

Akan tetapi, Mo Yangyang tampaknya terlalu baik padanya. Xie Xize pun seperti merasakan perasaan yang tidak nyata.      

Ia takut… kebahagiaan seperti ini hanyalah buih yang menjelma menjadi putri duyung di laut. Lalu saat matahari terbit, semuanya akan berubah menjadi serpihan-serpihan pasir.      

*****     

Setelah membuat makan siang penuh cinta untuk Xie Xize, barulah Mo Yangyang memasakkan makanan untuk para pemuda itu.      

Pemuda itu menunggu. Setelah membuatkan hidangan terakhir, waktu sudah menunjuk pukul 3 lebih.      

Pelanggan lain di restoran pun sudah pergi.      

Lan Dongzhi tidur membungkuk di meja kasir.      

Mo Yangyang mencarikannya sebuah mantel untuk diselimutkan ke tubuh sahabatnya itu.      

Kemudian ia berjalan ke arah Xie Xize dan duduk. Xie Xize sudah menyiapkan air yang berisi kurma merah dan wolfberry.      

Mo Yangyang mengambil dan meminumnya seteguk, lalu berkata, "Dongzhi, kelihatannya beberapa hari ini kurang tidur. Dia selalu tidur sebentar waktu bekerja. Nanti aku akan bertanya penyebab yang membuatnya mudah lelah seperti ini."     

Mata Xie Xize berkilat penuh cahaya emosi yang rumit, lalu dengan tenang mengubah topik pembicaraan, "Karyawan baru itu, bagaimana? Apakah kamu sudah terbiasa dengan mereka?"     

Xie Xize merasa bahwa Mo Yangyang terlalu lelah, jadi ia memberi dua karyawan untuknya.     

Dari beberapa orang yang dicarikan oleh pengawalnya, Xie Xize memilih dua orang terbaik yang bisa ditemukan. Mereka tampaknya memiliki wajah yang ramah, bukan yang bertubuh tinggi dan besar serta menakutkan.      

Andai mendapatkan orang yang seperti itu, pasti membuat siapapun harus menyerahkan dompet ketika bertemu dengan mereka, lalu mereka akan memberikan dompet itu ke Mo Yangyang.      

Xie Xize awalnya berpikir bahwa akan terlalu mendadak jika menempatkan beberapa pengawal langsung di toko.     

Sekarang, masalah ini pun sudah terpecahkan.     

Mo Yangyang pun mengangguk, "Mereka sangat rajin, tahu cara menyambut pelanggan, dan pandai membaca situasi. Semenjak mereka ada di sini, aku jadi bisa jauh lebih santai… apalagi itu dipilih oleh Paman Kelima."     

Xie Xize meraih tangan Mo Yangyang, lalu memijat lengannya.     

Tiba-tiba, salah satu pemuda di meja sebelahnya marah dengan suara keras, "Sial… dasar tidak punya hati, dasar binatang…."     

Teman satu mejanya pun menatap heran, "Ada apa?"     

"Di berandaku ada kerabat yang memposting video. Dalam video itu ada seorang pecandu narkoba yang baru saja selesai memakai obat-obatan, lalu dia kehilangan akal dan mengalami halusinasi…"      

"Kemudian, dia mengemudi ke gerbang TK. Akhirnya dia melukai banyak anak…. Kurang ajar, sungguh biadab… pasti ada banyak sekali anak kecil yang menjadi korban di situ…."     

"Sial, kurang ajar, aku pernah dengar bahwa baru-baru ini ada jenis obat baru telah muncul di pasar obat-obatan dunia kriminal Jinchuan. Aku belum pernah melihatnya, tetapi katanya, jika sekali saja kecanduan setelah menghisapnya, bisa membuat akal sehat jadi kacau."     

"Betul… betul, aku juga pernah mendengarnya. Katanya, setelah seseorang menghisap obat jenis baru itu, jumlah korban luka-luka hingga meninggal akibat ulahnya sangat banyak. Kemarin beritanya masih dimuat di koran."     

Mendengar pembicaraan itu, Mo Yangyang seketika merasa tidak nyaman.      

Karena ia juga punya seorang putra, ia jadi menaruh perhatian pada berita itu.      

Mo Yangyang pun bertanya, "Permisi, apa nama taman kanak-kanak itu?"     

Pemuda itu menjawab, "Kulihat mereka bilang sepertinya TK Mentari Kecil di jalan Xinghong…."     

"Prank!!!"     

Gelas di genggaman Mo Yangyang langsung jatuh ke lantai dan pecah berkeping-keping. Bahkan air panas di dalamnya menggenang di lantai.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.