Pamanku Kesalahanku

Dia Tidak Pantas Untuk Lelaki Manapun



Dia Tidak Pantas Untuk Lelaki Manapun

0"Pfft~~"     
0

Xie Fengmian menyemburkan udara, lalu tangannya memegangi dada dan terbatuk!     

Ia tersedak!     

Mo Yangyang menoleh keras ke arahnya, "Apa kamu punya komentar?"     

Batuk Xie Fengmian menghancurkan bumi, hingga tidak punya waktu untuk berbicara sama sekali. Ia terus menggelengkan kepalanya.     

Mana berani dirinya berkomentar soal Mo Yangyang yang menyuruh Xie Xize memanggil Nenek Han dengan sebutan ibu?     

Namun, bukankah itu… terlalu cepat?"     

Tidak hanya berhenti pada Xie Fengmian, sebenarnya semua orang juga tertegun.      

Xie Xize tertegun sejenak, lalu sudut bibirnya terangkat.     

Kalau dipikir lagi, kejutan hari ini, sungguh…. datang sangat banyak!     

Walau demikian… ia tetap merasa senang.      

Kebahagiaan hari ini tampaknya lebih banyak dari penggabungan seluruh waktu hidupnya.      

Ia pun jadi teringat dengan ucapan Mo Yangyang sebelumnya, "Kamu tidak lihat aku sedang memanjakanmu?"     

Sekarang, ia benar-benar merasa telah dimanjakan olehnya!     

Xie Xize memasang senyum di wajah, "Ucapanmu benar."     

Lan Dongzhi menggigil, lalu menoleh ke arah Xiao Chu, "Xiao Chu, kamu sudah kenyang?"     

Xiao Chu menggigit sepotong daging sapi, lalu mendongakkan kepala menatap Lan Dongzhi dengan bingung.      

Lan Dongzhi menjelaskan, "Kamu tidak merasa makanan anjing di mangkokmu sangat penuh hingga mengalahkan langit? Jadi apakah kamu masih belum merasa kenyang?"      

Sekali lagi, Lan Dongzhi merasa kesal melihat interaksi sahabatnya itu dengan calon suaminya itu.     

Xiao Chu mengedipkan mata dan mengerti maksud ucapan Lan Dongzhi, lalu menunjukkan senyum lebar padanya.      

Lan Dongzhi tersenyum, "Dasar anak bodoh…."     

Xiao Chu selalu membuat Lan Dongzhi teringat akan adik laki-lakinya yang telah meninggal saat dirinya masih kecil. Ia memberinya senyum yang bersih dan hangat padanya.      

Latiao mendengung. Wajahnya tidak senang, hatinya juga merasa kecewa.      

Meskipun rencana awal Latiao adalah menyatukan perasaan ibu dan ayahnya, serta membuat ayah murahannya itu melindungi ibunya dengan baik,     

Hanya saja…     

Melihat ibunya benar-benar pergi ke pelukan ayah murahannya itu…     

Latiao merasa cemburu.      

Xie Beizhao menyumpit telur ayam lalu disodorkan ke bibir Latiao, "Ayo makan yang banyak, nanti biar cepat besar."     

Latiao berkata dengan marah, "Memangnya kenapa kalau aku besar? Apakah akan jadi seperti anakmu? Kalau sudah besar tapi tidak punya otak, apa gunanya?"     

Xie Fengmian tercengang.      

Apa hubungannya dengannya?     

Ya, acara makan bersama ini pun berlangsung meriah.      

Mie yang dibuat Mo Yangyang tidak sedikit, jadi Xie Fengmian bisa makan sampai tiga mangkok.      

Bahkan Xie Beizhao, yang selalu sangat disiplin saat makan malam, mau tidak mau bisa menyantap sampai mangkok kedua.      

Semangkuk mie kuah panas adalah kenyamanan terbaik untuk diri sendiri di musim dingin ini!     

Xie Beizhao akhirnya mengerti alasan putranya begitu terobsesi dengan masakan Mo Yangyang.     

Makanan yang dimasak olehnya, tidak hanya terasa lezat, tapi rasanya juga bisa membangkitka perasaan di hati yang paling dalam.      

Seolah-olah memiliki sihir yang menyembuhkan, tidak peduli seberapa serius luka hati yang dideritanya.      

Hingga pada akhirnya, luka itu perlahan sembuh!     

******     

Setelah makan, mangkok dan sumpit dibereskan. Saat mau mencuci mangkok, Lan Dongzhi menyuruh Mo Yangyang berhenti, lalu dirinya mengajak Xiao Chu ke dapur belakang untuk mencuci mangkok menggantikan Mo Yangyang.      

Xie Fengmian mengumpulkan keberaniannya, lalu berjalan ke arah Lan Dongzhi. Ia pun berkata, "Maaf, waktu itu, seharusnya aku tidak melakukannya padamu. Yang dikatakan bibi kelima benar... keputusanmu untuk tidak menyukaiku memang tepat, karena kekuranganku sangat banyak. Lucunya, sejak dulu aku tidak menyadarinya!"     

Lan Dongzhi tidak mengangkat kepala. Ia hanya memakai sarung tangan, lalu mencuci mangkok dengan terampil.      

Kemudian, ia bersuara tanpa mengangkat kepala, "Kamu juga tidak perlu merasa bersalah padaku. Aku memang menggodamu saat itu, dan niatku tidak tulus, jadi aku pantas mendapat tamparan darimu."     

Perawakan tinggi Xie Fengmian yang berdiri kesepian di samping Lan Dongzhi itu tampak menunjukkan kegugupan pria ini, "Tidak… bahkan jika kamu tidak menggodaku saat itu, aku… masih menyukaimu, kita...."     

Lan Dongzhi tahu yang ingin diucapkan Xie Fengmian selanjutnya, jadi ia memotong "Tidak mungkin. Bahkan jika kita sedang tidak punya kekasih, kita juga tidak mungkin bisa bersatu!"     

Ia tidak pantas untuk Xie Fengmian, juga tidak pantas untuk lelaki manapun.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.