Pamanku Kesalahanku

Lebih Memilih Sia-sia Daripada Menyukaiku?



Lebih Memilih Sia-sia Daripada Menyukaiku?

0Mo Yangyang menelan ludah, "Paman Kelima, aku... aku tidak… ini semua salah. Kukira dulu dia yang menyelamatkanku… tetapi aku tidak menyangka…."     
0

Xie Xize seketika terkekeh, "Kenapa aku baru ingat kalau saat itu aku juga ada di tempat? Aku berdiri di belakangmu, tetapi kenapa kamu malah tidak mengingatku?"     

"Aku...aku…" Mo Yangyang menjilat sudut bibirnya.     

Ia berani mengatakan bahwa yang menolongnya bukan Xie Xize, karena waktu itu dirinya melihat Xie Xize berjalan sambil membawa pisau bedah yang berlumuran darah sambil menuju ke meja eksperimen. Setelah itu, Xie Xize juga hanya fokus meletakkan seekor kelinci yang kulitnya telah dikupas itu.      

Bagi anak perempuan, pemandangan itu seperti mimpi buruk yang sangat mengejutkan, bukan?     

Sudut bibir Xie Xize perlahan terangkat, menunjukkan senyuman yang membuat tubuh Mo Yangyang kaku dan bergetar.      

Ia berkata, "Pada akhirnya, kamulah yang jatuh cinta padanya pada pandangan pertama!"     

Mo Yangyang segera menggelengkan kepala sangat cepat seperti mainan, "Tidak, tidak, sama sekali tidak…"     

Xie Xize mendengus, lalu berbalik badan dan pergi, memperlihatkan bahwa dirinya tidak percaya dengan ucapan Mo Yangyang.      

Mo Yangyang menghentakkan kakinya dengan cemas, "Paman Kelima, Paman Kelima… jangan pergi terburu-buru. Aku bersumpah, aku pasti tidak jatuh cinta pada pandangan pertama padanya…"      

"Aku...aku menyukainya selama 10 tahun karena aku belum mengenalnya lebih dalam. Kalau sejak lama aku tahu bahwa dia orang yang sangat bodoh, aku lebih memilih untuk tidak memberikan cinta yang sia-sia ini padanya…." Tambahnya dengan pipi yang merona merah.     

Xie Xize menghentikan langkah kakinya, lalu menoleh, "Oh, jadi kamu lebih memilih cintamu yang sia-sia itu daripada menyukaiku?!"     

Suara Xie Xize datang bersama hembusan angin dingin. Mo Yangyang langsung panik, benar-benar ingin menampar dirinya sendiri. Mulutnya tidak bisa dijaga.     

Ia pun buru-buru menjawab, "Bukan, bukan, bukan... Bukan, bukan itu maksudku... Paman Kelima…"     

Xie Xize memandangnya dengan dingin, lalu berbalik badan dan pergi.      

Mo Yangyang pun bergegas mengejar.      

"Paman Kelima, tunggu aku… Paman Kelima, aku bisa menjelaskan. Meskipun aku sempat menyukainya. Cuih… tapi itu bukan cinta, ya! Aku tidak menyukainya sama sekali…."     

"Bagaimana mungkin dia bisa dibandingkan dengan Paman Kelima? Dia bahkan tidak bisa dibandingkan denganmu walau satu helai rambut pun. Paman Kelima lebih tampan, lebih kaya, dan lebih baik darinya. Dulu aku buta, Paman Kelima…." Mo Yangyang bersikeras membujuk.      

"Paman Kelima, apakah kamu tidak mencium bau terbakar?"     

Xie Xize langsung menghentikan langkah dan terdiam bingung…     

Mo Yangyang seketika berkata, "Itu bau hatiku yang membara untukmu!"     

Xie Xize diam-diam terkekeh, lalu lanjut berjalan meninggalkannya.      

"Paman Kelima… Paman Kelima…."      

Mo Yangyang mengejar Xie Xize, sambil mencoba yang terbaik untuk menggombalinya!     

Namun, itu tidak ada gunanya sama sekali. Mereka berdua baru saja keluar dari restoran, dan Mo Yangyang hanya menyeretnya sejauh empat sampai lima puluh meter sebelum berhenti di dekat sebuah pohon.      

Sekarang, perempuan ini melihat Xie Xize akan tiba di pintu restoran, tentunya dalam keadaan masih kesal,      

Mo Yangyang menggertakkan gigi, lalu berlari beberapa langkah dengan cepat. Setelah memukul punggung Xie Xize, ia memeluk leher Xie Xize di belakang, seperti sedang digendong di punggung!     

Xie Xize pun memintanya, "Turun…."     

Mo Yangyang melengkung di bahu Xie Xize dan memegang erat leher Xie Xize, "Tidak mau, Paman Kelima… Paman Kelima… Paman Kelima…"     

Sayangnya, Xie Xize tetap menjawabnya dengan sangat dingin, "Untuk apa kamu memanggilku? Orang yang kamu taksir ada di dalam."     

Mo Yangyang mengusap telinga Xie Xize dengan hidungnya, "Paman Kelima…. aku senang, ternyata orang yang menyelamatkanku adalah kamu, dan kejadian lima tahun yang lalu juga kamu, sungguh bagus…."     

Telinga Xie Xize yang awalnya dingin langsung berubah menjadi merah, sangat berdebar.      

Akan tetapi, wajahnya tidak berubah, tetap datar.      

Xie Xize lanjut berjalan sambil berkata, "Lima tahun yang lalu, kamu masih buta!"     

"Tidak, aku pasti telah melakukan terlalu banyak hal baik di kehidupan sebelumnya. Jadi... takdir berbuat baik padaku sekali. Paman Kelima, aku senang, Latiao adalah anak kita. Aaa….! Paman Kelima, tunjukkan wajahmu!"     

Xie Xize berhenti di depan pintu restoran, lalu menolehkan wajah.      

Bibir Mo Yangyang seketika condong ke depan dan bersiap dengan wajah Xie Xize yang menoleh ke arahnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.