Pamanku Kesalahanku

Mempermainkannya Seperti Biasa



Mempermainkannya Seperti Biasa

0Tangan lemah Mo Yangyang mendorong-dorong Xize, "Oke, cepat pergi, aku harus cepat istirahat. Sebentar lagi makan malam, bukankah kamu ada urusan mendesak?!"     
0

Xie Xize menolak untuk melepaskannya dan masih memeluk pinggangnya.     

"Kamu benar-benar mempermainkanku seperti biasa!"     

Mo Yangyang tertawa terbahak-bahak, "Namun kurasa, Paman Kelima sangat menyukainya sekarang!"     

Kemudian ia menyodok dada Xie Xize, "Apakah kamu tahu sikapmu yang sekarang ini?"     

Xie Xize menanggapi, "Seperti siapa?"     

Mo Yangyang pun menjawab, "Kamu seperti... Latiao yang pagi-pagi tidak mau sekolah lalu memelukku dengan manja!"     

Xie Xize tanpa ekspresi merespon, "Oh... aku kan ayahnya, jadi dia pasti sepertiku kan?"     

Mo Yangyang mengangguk, "Oke… oke… oke, dia seperti kamu, dia seperti kamu. Cukup, cepatlah pergi. Aku sudah berdiri selama seharian, kakiku sakit dan perlu kembali istirahat..."     

Xie Xize mencubit wajah Mo Yangyang, "Kakimu sakit tetapi mendesakku pergi? Apakah kamu tidak ingin aku tetap di sini?"     

Mo Yangyang menggosok dadanya, "Tidak apa-apa... Paman Kelima, pijat kakiku nanti malam saja!"     

Xie Xize menggertakan gigi "Mo Yangyang…."     

Mo Yangyang mendorongnya ke dalam mobil, "Baiklah, baiklah… cepat pergi, cepat pergi!"     

Setelah akhirnya mendesak Xie Xize ke dalam mobil, Mo Yangyang berdiri di sisi jalan dan melambai padanya. Ia menyuruhnya cepat pergi!     

Xie Xize menghela napas.     

Keberanian gadis kecilnya semakin lama semakin besar.      

Tiba-tiba ia sedikit khawatir, apakah nanti dirinya bisa mengendalikannya?!     

Xie Xize akhirnya pergi.      

Mo Yangyang menghela napas lega!     

Hah, lelah sekali. Menghadapi lelaki tua lebih melelahkan daripada menghadapi masakan.      

Namun, entah mengapa, ia juga merasa… sangat bahagia!     

Seperti….     

Lebih membahagiakan daripada ketika ia diam-diam melirik Xie Fengmian sewaktu dirinya naksir kepada pria itu.     

Lebih membahagiakan ketika Xie Fengmian bicara padanya dulu!     

Sepertinya, saat Mo Yangyang berinteraksi dengan Xie Xize, ia bisa menjadi anak kecil dan melakukan apapun yang disukainya. Bagaimanapun sikapnya, Xie Xize bisa mentolerir dan memanjakannya….     

Mo Yangyang memegangi wajahnya, mengapa dirinya tidak menyadari bahwa Xie Xize sangat baik?     

Ia merasa, dirinya mungkin sudah benar-benar….     

Baru saja memikirkannya, sebuah suara lembut tiba-tiba datang dari belakang "Yangyang ..."     

Pikiran Mo Yangyang terputus seketika. Tubuhnya tiba-tiba menegang dan senyum di wajahnya berangsur-angsur menghilang!     

Suara ini, sangat akrab di telinga, tidak asing, dan sangat menakutkan...     

Mo Yangyang tidak bergerak. Di belakangnya, terdengar suara sepatu hak tinggi melangkah mendekat secara berirama.     

Namun dalam pikiran Mo Yangyang, yang terdengar hanyalah…     

"Kamu sebentar lagi mati, jadi apa gunanya jantungmu itu?"     

"Kami sudah membesarkanmu selama 20 tahun, tetapi kami hanya menginginkan jantungmu. Kenapa kamu begitu egois?"     

Seikat bunga anggrek ngengat pun diserahkan kepada Mo Yangyang, "Selamat, Yangyang, semoga pembukaan restoran barumu selalu menguntungkan!"     

Senyum di wajah Mo Yangyang sudah lama memudar, dan sepertinya ada embun beku di wajahnya.     

Ia menatap dingin pada seseorang di depannya.     

Luo Xi tersenyum, "Aku mendatangi restoran lamamu, lalu tahu bahwa kamu pindah tempat dan buka hari ini. Aku tidak sempat menyiapkan sesuatu untuk pembukaan restoran barumu, jadi maaf jangan tersinggung."     

Mo Yangyang menoleh dan melirik ke belakang Luo Xi. Ia melihat Mo Shixuan menggigil tertiup angin, dengan pakaian tipisnya yang berkibar karena tubuhnya semakin kurus!     

Bentuk tubuhnya benar-benar berbeda dari terakhir kali ketika Mo Yangyang bertemu dengannya.     

Mo Yangyang memang melihat mobil putih begitu dirinya keluar dari toko, tetapi ia pikir tidak ada seorang pun di dalam mobil itu.     

Namun tidak disangka, ternyata itu mobil Luo Xi.      

Sepertinya, mereka telah melihat semua kemesraan antara dirinya dan Xie Xize.     

Ia pun mundur selangkah, "Nyonya Mo, baru saja melihat semuanya?"     

Luo Xi menghela napas, dengan sedikit kesedihan di wajahnya. Ia berkata dengan lembut, "Apakah kamu masih menyalahkanku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.