Pamanku Kesalahanku

Rindukan Aku!



Rindukan Aku!

0Kabar mengenai Xie Xize yang sudah bangun dari pingsannya adalah satu-satunya kabar baik yang Mo Yangyang dengar akhir-akhir ini.     
0

Jiang Niancheng menyerahkan selembar kertas padanya, "Ini yang dia tulis untukmu, aku bersumpah tidak mengintip isinya!"     

Mo Yangyang mengambil selembar kertas itu, lalu membukanya.      

Selamat pagi, rindukan aku!     

Mo Yangyang hanya mengangkat sudut bibirnya!     

Di atas kertas hanya tertulis empat huruf, dan tulisan tangannya sangat tipis. Terlihat bahwa orang yang menulisnya tidak memiliki kekuatan sama sekali, dan pasti sangat lemah.     

Walau pendek, tetapi ia membaca empat kata itu untuk waktu yang lama.     

Sampai Latiao tidak tahan lagi, lalu menarik-narik pakaiannya.     

"Mama!"     

Mo Yangyang melipat surat itu dan memasukkannya ke dalam sakunya dengan hati-hati!     

Ia lanjut bertanya kepada Jiang Niancheng, "Bagaimana dengan keadaan ibuku?"     

"Kondisi Nenek Han sekarang sudah stabil. Dalam beberapa hari terakhir, dia bisa bangun sebentar setiap hari. Sayangnya, waktunya sangat singkat. Selain itu, Dokter Xie sudah bangun. Sangat efektif baginya untuk menguji virus yang ada di tubuhnya sendiri."     

"Dokter Xie juga memberi tahu kami bahwa arah dan efisiensi eksperimen baru ini jauh lebih tinggi dari sebelumnya. Kami telah menentukan arahnya, dan kami akan segera dapat mengembangkan vaksin, seharusnya... dalam minggu ini vaksin sudah bisa mencapai tahap akhir!"     

Jiang Niancheng tersenyum dan berkata lagi, "Jangan khawatir, Dokter Xie berhasil merebut kembali nyawa Nenek Han dari dewa kematian untukmu. Hanya saja setelah dia pulih, tubuhnya akan jauh lebih lemah, jadi kamu harus merawatnya dengan baik."     

Setelah beberapa hari bertarung, Jiang Niancheng akhirnya merasa bahwa dirinya akan melihat fajar kemenangan.     

Di pertarungan kali ini, mereka benar-benar merasa lebih tertekan dari sebelumnya!     

Mo Yangyang mengangguk lagi dan lagi. Beberapa hari ini dirinya telah diselimuti kabut duka.      

Akan tetapi sekarang, ia merasa akhirnya bisa bertemu langit cerah.      

Ia pun menatap Jiang Niancheng dan berkata dengan serius, "Terima kasih semuanya."     

"Tidak perlu sopan, ini memang yang harus kita lakukan... Tapi, kalau…"     

Mo Yangyang tahu yang ingin dikatakannya, jadi ia menyela terlebih dahulu, "Malam ini, apa makanan yang kalian inginkan? Aku akan memasakkannya untuk kalian dan mengantarkannya!"     

"Sungguh, bagus bagus…."     

Jiang Niancheng sangat gembira. Ia buru-buru mengeluarkan menu yang sudah disiapkan dari sakunya, dan menyerahkannya kepada Mo Yangyang dengan kedua tangannya.     

Setelah Mo Yangyang mengambilnya, Jiang Niancheng dengan canggung memposisikan kedua tangannya. Namun akhirnya hanya bisa menggosok-gosok telinga, "Itu, sedikit… mungkin agak banyak…."     

Sejak Mo Yangyang memberi mereka makan beberapa hari yang lalu, semua lelaki di lab ini jadi menggila!     

Mo Yangyang membuka catatan itu dan melihat ada sepuluh hidangan menu yang tertulis. Ia berkata, "Oh hanya ini, kukira ada banyak, ternyata tidak…. Tunggu sebentar, nanti aku akan mengantarkannya kepada kalian!"     

Latiao diam-diam menatap Jiang Niancheng.      

Jiang Niancheng tersenyum, "Terima kasih Nona. Dokter Xie yang bisa menikahimu di kehidupan ini, sungguh, bahkan dia membutuhkan sepuluh generasi untuk memohonnya!"     

Mo Yangyang tersenyum, "Dia…. tolong sampaikan pesanku padanya."     

Jiang Niancheng menjawab "Oke, katakan saja!"     

Mo Yangyang berkata "Aku akan melakukannya!"     

Jiang Niancheng bingung "Hah?"     

"Sampaikan saja tiga kata itu padanya, dia pasti paham." Jelas Mo Yangyang.      

Jiang Niancheng, "O… ke…"     

Setelah Mo Yangyang membawa Latiao pulang, Jiang Niancheng kembali ke laboratorium!     

Jiang Niancheng berjalan ke arah Xie Xize yang sedang berbaring melihat data. Ia berkata, "Hey, Xie! Nona Yangyang punya pesan padamu!"     

Wajah Xie Xize pucat. Hanya dalam beberapa hari, ia sangat menderita. Ia langsung bertanya, "Pesan apa?"     

Jiang Niancheng mengatakan, "Dia berkata… aku akan melakukannya. Apa artinya itu?"     

Xie Xize tersenyum. Senyuman itu muncul di wajahnya yang pucat, menyebabkan sekujur tubuhnya jadi segar kembali!     

Jiang Niancheng penasaran, jadi ia bertanya, "Memangnya apa yang kamu tulis di kertas itu padanya?"     

Xie Xize menjawab "Aku bilang rindukan aku!"     

Rekan yang lain di dalam laboratorium seketika berbalik badan, dan mengumpat "Sialan…."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.