Pamanku Kesalahanku

Percayalah Padaku!



Percayalah Padaku!

0Mo Yangyang meraih lengan baju Xie Xize dengan jemarinya, lalu berkata dengan mata merah, "Aku tahu alasanmu tidak ingin memelukku atau membiarkanku menyentuhmu.... Aku tahu... ibuku telah terinfeksi virus yang super berbahaya. Aku juga tahu, sekarang kalian masih belum bisa menaklukkan virus itu. Aku tahu semuanya...."     
0

Wajah Xie Xize muram. Ia belum tidur sepanjang malam sehingga kini wajahnya agak pucat. Meski demikian, hal itu membuatnya terlihat sangat muram saat ini.     

"Apakah He Xinyue yang memberitahumu?"     

Xie Xize sudah tahu, bahwa He Xinyue lah pelakunya.      

Orang-orang suruhannya dan semua polisi di kota melakukan yang terbaik untuk mencari He Xinyue.     

Kemajuan penelitian di pihak Xie Xize memang penting, tetapi di sisi lain, yang terbaik adalah mendapatkan sumber asli infeksi virus tersebut. Hal ini menjadi sangat penting untuk menaklukkan virus itu, seperti halnya kunci yang membuka segala macam rahasia di dalam kotaknya.      

Orang-orang teratas di Kota Jinchuan sangat cemas karena virus ini. Lalu sekarang, He Xinyue bisa mendapatkan virus itu. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan itu memiliki hubungan yang sangat dekat dengan virus itu.     

Jadi mana mungkin polisi dan orang-orang teratas di Jinchuan membiarkannya kabur?     

Tangan Mo Yangyang meluncur ke bawah dan memegang jari kelingking Xie Xize, seolah-olah ia akhirnya melihat cahaya ketika tersesat di malam yang panjang dan gelap.     

Ia mengangguk, "Dia meneleponku dan memberitahuku. Dia juga bilang bahwa dia punya satu-satunya obat penawar yang bisa menyembuhkan ibuku…"     

Sebelum dia bisa menyelesaikan kata-katanya, Xie Xize menegur., "Mo Yangyang, sebaiknya segera hapus pikiran bodoh itu di benakmu. Ucapan orang gila itu tidak ada satupun yang dapat kamu percaya. Kuberi tahu kamu, kamu harus tetap di sini, jangan pergi kemanapun!"     

Semenjak kejadian kemarin hingga sekarang, Xie Xize terus bersikap tenang dan hampir acuh tak acuh. Tapi hanya sepatah kata dari Mo Yangyang ini lah yang ternyata sanggup menggoyahkan sikap tenangnya.      

Xie Xize sekarang rasanya ingin segera mencari seseorang, untuk mengawasi Mo Yangyang selama dua puluh empat jam penuh.      

Jika di laboratorium tidak ada bahaya, Xie Xize akan mengajaknya masuk ke sana!     

Mo Yangyang mendengus. Sebelumnya, ia benar-benar berpikir untuk mencari He Xinyue sendirian.      

Namun, sesaat ketika tadi Xie Xize berbalik dan pergi setelah makan, sebuah pikiran yang lebih kuat tiba-tiba muncul di hati Mo Yangyang.     

Jika di dunia ini, masih ada orang yang sangat bisa dipercaya, dan diandalkan…     

Maka kemungkinan besar, orang itu hanyalah Xie Xize.      

Jadi, ia hanya bisa percaya padanya, juga ingin mengandalkannya!     

Mo Yangyang memandang Xie Xize. Ia pun meremas jari lelaki itu, lalu menundukkan kepalanya sembari berkata, "Sebelumnya aku berpikir begitu, tapi sekarang tidak…. Sebenarnya, aku selalu percaya padamu! Entah itu demi ibuku atau demi orang-orang yang tidak bersalah, aku tahu kamu akan melakukannya."     

Xie Xize memandangnya tanpa ekspresi, lalu berkata, "Sebenarnya, aku tidak sebaik yang kamu pikirkan."     

Jika orang yang terbaring di kotak isolasi hari ini bukanlah Nenek Han, melainkan orang lain…     

Xie Xize mungkin tidak akan bekerja siang dan malam seperti ini, apalagi berusaha keras menyelamatkannya tanpa kenal lelah. Ia juga tidak akan melakukan semua yang bisa dilakukannya demi menyelamatkan nyawanya.      

Ia merasa… menyelamatkan seseorang, sama sekali bukan sesuatu yang penting.     

Xie Xize hanya merasa bahwa selama virus bisa ditaklukkan dan vaksin dikembangkan, itu sudah cukup!     

Namun karena orang itu adalah ibu angkat Mo Yangyang…      

Jadi jika orang tua ini meninggal, Mo Yangyang akan sakit hati dan sedih. Hal inilah yang menyebabkannya bersedia melakukan banyak hal untuk membuat Mo Yangyang merasa lebih baik!     

Xie Xize menatap tangan Mo Yangyang yang memegang kelingkingnya, lalu melepaskan kelingkingnya itu. Mo Yangyang ingin mengangkat tangannya untuk meraih kelingking itu lagi.      

Tapi sesaat berikutnya, tangan Xie Xize jatuh di atas kepalanya.     

Mo Yangyang merasa kepalanya tertekan.      

Lalu dirinya mendengarnya berkata, "Semuanya akan baik-baik saja!"     

"Percayalah padaku!"     

Suaranya lembut, kuat, dan meyakinkan secara alami!     

Mo Yangyang mengangguk, "Aku percaya padamu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.