Pamanku Kesalahanku

Masih Ada Bibi Dongzhi



Masih Ada Bibi Dongzhi

0Hati Latiao sangat sedih, tetapi dirinya tidak bisa menangis. Ia bahkan tidak bisa membuat ekspresi sedih di wajahnya!     
0

Hanya ada penyesalan tidak terbatas di hatinya. Ia seharusnya membunuh mereka semua secara diam-diam.     

Hanya dengan kematian mereka, keluarganya akan benar-benar aman.     

Tidak ada siapapun yang melihat kabut mengerikan yang tersembunyi di mata Latiao yang bersih dan jernih ini!     

Saat Mo Yangyang dan yang lainnya mau pergi, Zhou Mingye berkata, "Sekali lagi kami turut berduka cita... jika Anda membutuhkan bantuan polisi, silakan laporkan saja!"     

Mo Yangyang mengangguk, tanpa mengatakan apapun. Ia hanya setengah membungkuk dan memberi salam pada Zhou Mingye.      

Zhou Mingye tahu bahwa kasus ini sepenuhnya dipercayakan kepadanya.     

Asisten Xie Xize diam-diam mengikuti di belakang mereka sambil membawakan barang!     

Saat mereka melewati dus berisi kue tart yang tergeletak di lantai, Latiao tiba-tiba berkata, "Kue untuk nenek!"     

Pada awalnya, Mo Yangyang telah berhenti menangis. Namun ketika mendengar ini, ia tidak bisa menahan air matanya lagi.     

Lan Dongzhi membungkuk dan mengambil dus itu. Kue di dalamnya mungkin sudah hancur.     

Mo Yangyang menyentuh bagian atas rambut lembut Latiao, lalu berkata dengan suara serak, "Ayo pergi, ayo pergi melihat keadaan Nenek!"     

Pintu lift tertutup, Zhou Mingye menghela nafas panjang.     

Terlalu menyedihkan. Setiap kali menyelidiki kasus pidana, yang paling menyiksa dirinya dan timnya adalah melihat air mata keluarga korban.     

Polisi kriminal yang menangani kasus itu hanya bisa menggelengkan kepala dan menghela napas, "Terlalu menyedihkan, hari ini adalah hari ulang tahun nenek itu…."     

"Jadi, yang bisa kita lakukan adalah menangkap pembunuhnya secepat mungkin."     

Asisten bersiap mengantar Mo Yangyang dan yang lainnya ke tempat tinggal yang sudah disiapkan oleh Xie Xize.     

Sayangnya Mo Yangyang tidak mau. Ia meminta asisten mengantar Lan Dongzhi dan Latiao ke tempat itu dulu, sedangkan dirinya ingin pergi ke laboratorium Xie Xize!     

Ia ingin melihat keadaan Nenek Han. Bahkan jika tidak melakukan apa-apa, hanya melihatnya saja pun tidak masalah!     

Mengingat instruksi Xie Xize, si asisten ragu-ragu untuk menyetujuinya.     

Lan Dongzhi tiba-tiba bersuara, "Biarkan saja dia pergi!"     

Ia paling bisa memahami suasana hati Mo Yangyang saat ini.      

Asisten menghela napas. Setelah menurunkan Lan Dongzhi dan Latiao ke tempat tinggal baru, ia kemudian mengantar Mo Yangyang ke lembaga penelitian!     

Lan Dongzhi berdiri di pintu rumah ini, sebuah tempat tinggal yang disediakan Xie Xize. Sambil menggendong Latiao, ia menyaksikan Mo Yangyang pergi dengan mobil.     

Entah sejak kapan langit mulai gerimis. Suhu udara hari ini jadi terasa sangat dingin!     

Lan Dongzhi memeluk Latiao dengan erat dan berkata, "Latiao... Semua penderitaan di dunia ini akan berlalu…"     

Dalam hembusan angin dingin, Lan Dongzhi mendengar suara lembut Latiao.     

"Tapi, kakek tidak akan pernah kembali." Ini adalah kalimat pertama yang diucapkan Latiao semenjak mereka menemukan petaka tadi.      

Gaya bicaranya sangat tenang, dengan nada bicara yang paling tenang pula. Ia mengingatkan kenyataan kejam hanya dengan satu kalimat sederhana!     

Latiao terlalu tenang, tidak terlihat seperti anak kecil!     

Entah benar-benar tidak punya perasaan, atau... dirinya terlalu sedih hingga tidak bisa menangis lagi!     

Lan Dongzhi bersuara pelan, "Bibi akan menceritakan padamu sebuah kisah. Dahulu kala, ada seorang gadis kecil yang usianya dua tahun lebih tua darimu. Saat Malam Tahun Baru Imlek saat berusia 6 tahun, tiba-tiba banyak orang yang masuk ke rumahnya. Ibunya langsung menyembunyikan gadis itu di lemari baju yang gelap.     

Ia menyaksikan semua anggota keluarganya seperti mama, papa, dan adik laki-lakinya dibunuh tanpa menyisakan siapapun. Ia pun tidak berani menangis ataupun berteriak, karena begitu mengeluarkan suara, dirinya akan mati juga! "     

"Lalu?...."     

Lan Dongzhi tersenyum dan melanjutkan, "Lalu, gadis kecil itu akhirnya selamat. Bahkan jika dia menjadi satu-satunya orang yang tersisa di keluarga itu, dirinya tetap menjalani hidup!"     

Hanya saja, tidak ada lagi warna di dunia ini untuknya!     

Lan Dongzhi menepuk punggung Latiao dengan ringan, "Latiao, kamu masih punya ibu, ayah, dan nenek…."     

Kemudian suara lembut anak itu terdengar di telinganya, "Juga Bibi Dongzhi!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.