Pamanku Kesalahanku

Laki-laki Pertama yang Memberiku Bunga



Laki-laki Pertama yang Memberiku Bunga

0Mobil berhenti di pintu restoran Mo Yangyang. Xie Xize kemudian melirik mawar di pelukan Latiao, lalu berkata, "Aku saja yang membawa bunga itu, kamu terlalu kecil untuk membawanya."     
0

Latiao menatapnya dengan jijik, seolah berkata, 'Jangan pikir aku tidak tahu yang ingin kamu lakukan.'     

Latiao pun berkata dengan tegas, "Tidak perlu, terima kasih!"     

Kemudian dirinya tertawa, "Padahal sudah ada di depan pintu toko bunga, tetapi masih tidak tahu cara untuk turun dan membeli seikat bunga untuk mamaku. Lelaki kaku sepertimu memang pantas untuk tidak mendapatkan istri!"     

Mendengar ledekan anak kecil ini, Xie Xize merasa hatinya tertusuk!     

Latiao memeluk mawar itu erat-erat, menatap Xie Xize sambil memutar bola matanya, "Jika mamaku tidak buta saat itu, kamu masih akan menjadi orang dewasa yang kesepian sekarang!"     

Serangkaian tusukan pisau pun bertambah, membuat Xie Xize kehilangan kesabaran.     

Ia ingin memberi pelajaran, tetapi yang dikatakan anaknya kedengarannya... sangat masuk akal dan sama sekali tidak ada cara untuk menyangkalnya.     

Waktu itu, jika Mo Yangyang tidak mabuk berat, bahkan jika penglihatannya tidak memburam, sekarang tidak mungkin ada Latiao.      

Xie Xize mendenguskan napas panjang. Sudahlah, sudahlah…. ini anakmu sendiri, jadi kamu harus terus merawatnya walau susah!     

Ketika mereka memasuki restoran, mereka kebetulan bertemu dengan Zhou Mingye, wakil kapten tim polisi tindak kriminal yang sedang makan di restoran.     

Zhou Mingye datang ke sini untuk memberi tahu Mo Yangyang tentang kasus Mo Shixuan, tetapi dirinya tidak bisa menahan lapar dan memesan semangkuk mie.     

Setelah menghabiskan semangkuk mie, ia meletakkan sumpit dan berkata, "Nyonya Han, tidakkah kamu berpikir untuk pergi menemui Mo Shixuan?"     

Mo Yangyang menggelengkan kepala, "Aku percaya bahwa polisi tidak akan menghukum orang baik ataupun membebaskan orang jahat. Aku tidak perlu melihatnya dan tidak ada yang ingin kukatakan padanya!"     

Latiao masuk sambil memeluk seikat mawar, "Mama!"     

Melihat Latiao, Mo Yangyang langsung tersenyum.      

Latiao mengangkat tangannya untuk memberikan seikat mawar itu, "Mama, ini untukmu!"     

Setelah mengatakan itu, Latiao melirik Xie Xize, "Aku tidak seperti orang yang sempat berhenti di toko bunga tetapi tidak kepikiran membeli bunga untuk kekasihnya, lalu akhirnya melajang seumur hidup!"     

Xie Xize merasa tersindir…     

Latiao memberikan seikat bunga mawar itu untuk Mo Yangyang     

Mo Yangyang mengambil mawar dengan ekspresi gembira, lalu berkata dengan senang, "Ini adalah mawar terindah yang pernah diterima mama! Sayang, kamu adalah... laki-laki pertama yang memberikan mawar kepada mama!"     

Xie Xize menggosok hidungnya. Ia mengingat-ingat bahwa dirinya juga pernah memberinya bunga.      

Latiao mengangkat kepalanya dan berkata, "Jangan khawatir, Ma. Kamu akan memiliki apapun yang tidak dimiliki orang lain, begitu juga aku!"     

Mo Yangyang merasa bahwa dirinya sedikit melayang. Dimanjakan oleh putranya, menimbulkan perasaan yang benar-benar luar biasa!     

"Nyonya Han, aku punya beberapa pertanyaan untuk putra Anda, bolehkah saya mengintrogasinya?"     

Belum juga Mo Yangyang menjawab, Latiao sudah menanggapinya duluan, "Boleh, aku juga punya pertanyaan untuk paman. Paman Ji Qing adalah orang baik. Jika bukan karena dia, aku sudah mati sekarang, jadi Paman Ji Qing jangan ditangkap, ya?"     

Zhou Mingye mengangguk, "Kami mengerti, kami hanya memintanya untuk bekerja sama dalam penyelidikan dan menjalani prosedur. Dia telah memberikan kontribusi besar dalam kasus ini dan harusnya diberi hukuman yang lebih ringan."     

Ia kemudian membungkuk dan bertanya, "Latiao, bagaimana... bagaimana caramu menemukan ide untuk mengaku jadi Anak Suci untuk membujuk Ji Qing?"     

Mereka semua tercengang ketika mengetahui dari Ji Qing bahwa Latiao adalah Anak Suci yang datang untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang sesat.     

Latiao menjawab dengan polos, "Dari menonton televisi. Aku sedang menonton televisi di rumah dengan nenekku sehari sebelum aku diculik. Di televisi itu dikatakan bahwa banyak orang percaya pada suatu jenis agama, dan kupikir itu mudah untuk menipu orang…,"      

"Yah… Awalnya aku tidak tahu cara ini bisa menipu paman itu atau tidak, tetapi aku iseng mencoba saja. Lalu ternyata, aku tidak menyangka cara itu bisa berhasil!" Tambahnya.     

Ketika Zhou Mingye bertemu dengan mata jernih dan bersih anak itu, ia tidak bisa menahan perasaan takut.     

Anak ini… sungguh cerdas dan menakutkan!     

Entah anak ini adalah malaikat penyelamat, atau mungkin iblis penghancur dunia!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.