Pamanku Kesalahanku

Aku Yang Menyeretmu Ke Neraka



Aku Yang Menyeretmu Ke Neraka

0Latiao tampak bersikap serius, sambil duduk bersila di kursi penumpang dekat sopir.     
0

Melihat sikapnya itu, penculik berwajah garang hanya merasa bahwa wajah anak kecil itu memiliki ekspresi serius dan khidmat yang kuat, yang membuatnya tidak tahan untuk berlutut di hadapannya.      

Perasaan ini seperti hati seorang beriman yang taat, lalu melihat para dewa dan Buddha diabadikan di kuil!     

Mau tak mau, membuat dirinya ingin menyembah.     

Dengan kata lain, inilah yang dinamakan 'saringan penggemar'! Apapun yang dilakukan idola, maka akan dianggap benar dan bagus oleh penggemarnya. Sehingga apapun yang dilakukan Latiao, akan dianggap benar oleh penculik itu!     

Sebenarnya, isi pikiran Latiao saat bersikap serius seperti itu adalah 'Kurang ajar, beraninya mau membunuhku. Aku akan datang untuk menyeretmu ke neraka!'     

Latiao bukan orang yang gampang panik. Selain itu, dirinya mungkin tahu dalang dibalik kejadian ini.     

Kesempatan ini sangat langka. Dalang di balik kejadian ini harus ditemukan.     

Kalau tidak, orang yang akan dicelakai berikutnya adalah ibunya!     

Jadi di ruang bawah tanah pada waktu itu, setelah penculik berwajah garang membunuh rekannya sendiri, pembunuh itu menangis tersedu-sedu dan memohon maaf kepada Latiao.     

Latiao juga mendengarkan dan mendapat informasi yang lebih baik dari penculik berwajah garang itu!     

Penculik berwajah garang itu bernama Ji Qing. Arti dari namanya adalah keberuntungan, tetapi hidupnya malah mengalami kesialan secara berturut-turut. Bahkan dirinya selalu ditipu oleh orang-orang yang paling dipercaya olehnya!     

Sudah satu bulan ini dirinya bebas dari penjara. Setelah keluar dari penjara, ia tidak punya sandaran hidup dan tidak punya uang. Ia ingin mencari pekerjaan, tetapi karena punya catatan kriminal, jadi hanya sedikit orang yang berani menerimanya bekerja.      

Selain itu, Ji Qing juga masih ingin membalas dendam pada teman dan kekasih yang telah mengkhianatinya.     

Tepat ketika dirinya putus asa, seorang laki-laki tiba-tiba muncul. Lelaki itu berjanji untuk memberinya uang dan membantunya mencari tahu keberadaan teman dan kekasih yang telah mengkhianatinya itu.      

Namun syaratnya, ia harus membunuh seseorang!     

Orang yang harus dibunuh itu adalah Latiao!     

Pikiran Ji Qing saat itu penuh dengan balas dendam dan kepribadiannya sudah hampir seperti pelaku kejahatan. Jadi, ia setuju tanpa banyak berpikir. Apalagi uang jutaan yang dijanjikannya juga sangat menggiurkan.      

Ia pun mencari beberapa orang yang dulu pernah bekerjasama dengannya dan bersama-sama menyusun rencana menculik Latiao.      

Siapa yang mengira bahwa mereka akan menemukan Latiao yang sangat luar biasa ini!     

Pada awalnya, Latiao tidak berniat untuk bermain trik. Tetapi melihat tali merah dan lonceng yang mereka pasang, Latiao pun mulai berpikir, 'Karena kalian semua sudah melakukan ini, maka aku juga akan menggunakannya sebagai panggung untuk tampil.'     

Apalagi, penyekapan Latiao terasa sangat misterius dan aneh, seperti berkaitan dengan dewa.      

Selain itu semakin muda usia anak kecil, semakin bisa membuat orang dewasa percaya dengan kata-katanya!     

Karena anak-anak adalah makhluk yang polos, murni, dan masih suci. Alhasil saat mereka mengatakan kata-kata yang tidak biasa dikatakan oleh anak kecil, ditambah lagi Latiao secara akurat menafsirkan masa lalu Ji Qing, maka ucapan Latiao lebih mudah dipercaya!     

Latiao memilih Ji Qing daripada penculik yang satunya karena sebelumnya dirinya sudah mengetahui bahwa hati nurani Ji Qing masih ada!     

Sebenarnya, Latiao merasa bahwa Ji Qing mudah dikendalikan dari pada sekedar harga saham!     

Hei, Latiao menggelengkan kepala, tidak… tidak, Ji Qing tidak bisa benar-benar memperlakukan dirinya sendiri sebagai dewa!     

Karena yang Latiao lakukan ini berdasarkan ilmu pengetahuan. Ya, penerapan ilmu psikologi dan bukan keajaiban!     

Latiao berkata, "Telepon dia sekarang, lalu bilang bahwa aku sudah mati dan sekarang kamu sedang menuju ke sana membawa kepalaku. Jika mereka ingin memastikan kematianku nyata, suruh mereka membawa uangnya dalam bentuk tunai!"     

"Ji Qing, kamu adalah satu-satunya orang yang aku percayai di dunia fana ini, dan satu-satunya orang yang mengetahui identitasku...."     

Ji Qing segera berkata, "Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu!"     

Ia pun mengeluarkan ponselnya dan berkata dengan kejam, "Dia sudah mati, tetapi aku tidak akan mengirimi Anda videonya. Aku ingin bayaranku ditambah. Beri aku 3 juta lagi, aku ingin uang tunai. Sekarang aku membawa kepalanya. Kalau mau memastikan dia mati atau belum, bawa uang tunai itu dan kuberi batas waktu."     

Setelah mengatakan itu, Ji Qing langsung mematikan telepon.      

Latiao mengulurkan tangannya, lalu Ji Qing segera membungkuk dan dengan hati-hati meletakkan kepalanya di bawah telapak tangan Latiao yang kecil!     

Latiao berkata perlahan, "Kamu anak yang baik, Tuhan, akan menjagamu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.