Pamanku Kesalahanku

Anaknya, Mirip Dengannya



Anaknya, Mirip Dengannya

0Mo Yangyang memelototi Xie Xize. Di tengah dirinya yang sedang ketakutan setengah mati, bisa-bisanya Xie Xize bicara seperti itu!     
0

Namun sebaliknya, hati Xie Xize justru benar-benar lega saat ini.     

Pada saat yang sama, ada semacam kebanggaan sebagai ayah di hatinya!     

Ya, anaknya itu benar benar hebat!     

Sekumpulan tali merah yang terlihat berantakan itu, sebenarnya adalah sekumpulan sandi morse yang disusun dengan cerdik oleh Latiao. Tanda khusus yang disediakan anak itu untuk Xie Xize.     

Selain Xie Xize, mungkin orang lain benar-benar tidak bisa menyadarinya!     

Xie Xize tidak bisa menahan diri untuk tidak menaikkan sudut bibirnya. Anaknya ini sangat mirip dengannya.     

Warisan darah orang tua dan anak semacam ini benar-benar luar biasa!     

Pakar kriminal dari pihak kepolisian pun berkata, "Dokter Xie benar-benar hebat. Situasi yang terjadi kemungkinan seperti yang Anda katakan. Meskipun anak itu belum ditemukan, tetapi kita bisa yakin bahwa dia dalam kondisi yang aman sekarang. Petunjuk ini hanya sedikit, tetapi bisa mengubah pikiran kita!"     

Xie Xize tidak langsung menanggapinya, karena dirinya sudah tahu setelah melihat pemandangan ini.     

Pakar kriminal melepas sarung tangannya, lalu menunjuk ke tali merah dan lonceng tembaga di tanah sembari berkata, "Dari tata letak barang di tempat kejadian, ini lebih seperti metode pengorbanan!"     

Xie Xize setuju dengan pernyataan ini. Ia telah melihat mayat itu dan berdasarkan kekakuannya, dapat disimpulkan bahwa waktu kematian mayat itu sekitar jam 12 malam      

Pukul 12 malam adalah waktu yang paling sering digunakan seseorang untuk melaksanakan ritual pengorbanan.      

Pakar kriminal melanjutkan, "Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa tujuan penculik menculik anak itu bukan untuk membalas dendam kepada orang tuanya, melainkan... untuk membunuh anak itu sendiri. Karena usia anak-anak dianggap masih suci dan lebih cocok untuk dikorbankan!"     

Mo Yangyang bertanya dengan gemetar, "Apa kamu bilang?"     

Pakar kriminal segera menjelaskan, "Aku bilang, mereka ingin membunuh anak itu, tetapi untungnya, anak itu baik-baik saja sekarang."     

Mo Yangyang sangat tegang. Baru saja menghela nafas lega, tetapi pada saat ini hatinya kembali khawatir lagi!     

"Jika itu tujuan mereka menculik Latiao, maka Latiao juga pasti belum lepas dari bahaya, kan?"     

Pakar kriminal menjawab, "Nyonya, jangan khawatir. Kami mengamati jejak kaki di tempat kejadian. Selain anak itu, ada dua orang dewasa. Salah satunya adalah mayat itu. Pisau di lehernya tertancap sangat dalam, dan orang itu mati hanya dengan sekali tusukan. Maka bisa diduga bahwa pelakunya adalah orang dewasa, dan pasti pelakunya adalah penculik yang satunya."     

Mo Yangyang bertanya lagi, "Berarti orang yang membunuh rekannya ini, sekarang membawa Latiao pergi?"     

Pakar kriminal mengangguk, "Ya, penculik membunuh rekannya sendiri, namun rekannya tidak melakukan perlawanan saat dibunuh. Hal ini berarti bahwa si rekan bertindak tanpa pembelaan. Bisa dibilang, tidak ada perlawanan karena pembagian rampasan yang tidak merata, tidak ada ada pertengkaran, dan tidak ada perkelahian!"     

"Kalau begitu, ada kemungkinan besar penculik itu tidak bermaksud menyakiti anakmu, jadi menurutku, kemungkinan bahwa anakmu dalam kondisi yang aman itu sangat tinggi!"     

"Jadi tentu saja Anda bisa tenang. Kami akan menemukan anak itu sesegera mungkin dan menangkap penculiknya…"     

Xie Xize meyakinkan Mo Yangyang, "Latiao baik-baik saja. Coba pikirkan, dia punya waktu untuk mengutak-atik tali menjadi kode Morse ini untukku, yang berarti bahwa dia sangat bebas untuk bergerak. Jika penculik ingin menyakitinya, bagaimana mungkin dia diberi kebebasan untuk bergerak?"     

Mo Yangyang pun mulai berpikir jernih, 'Iya juga!'     

Latiao pasti bisa bergerak bebas!     

Xie Xize menambahkan, "Melalui kode morse itu, dia bilang bahwa dia masih mau mengurus sesuatu, mungkin dia bisa segera pulang sendiri!"     

Mo Yangyang menggigit bibirnya, "Jika tidak bisa melihatnya sebentar saja, maka aku juga tidak bisa tenang!"     

"Secepatnya kita akan bertemu dengannya!"     

*******     

Pada saat ini, di tempat lain, penculik berwajah garang berkata dengan cemas, "Anak Suci, orang itu tidak bisa diremehkan, keselamatanmu adalah yang terpenting!"     

Latiao mengangkat tangan kecilnya untuk menghentikan ucapannya, lalu menjawab dengan tenang, "Aku tidak menyalahkan mereka atas ketidaktahuan mereka. Hari ini, biarkan aku datang kepadanya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.