Pamanku Kesalahanku

Terjebak dalam Penderitaan Selamanya!



Terjebak dalam Penderitaan Selamanya!

0Sebelum menunggu Nenek Xie itu menjawab, Xie Xize menutup telepon!     
0

Nenek Xie memegang telepon sambil tercengang di tempat!     

Ia tidak berani percaya dengan kalimat terakhir yang didengarnya tadi!     

Melihat istrinya mematung dan tidak bicara dalam waktu lama, Kakek Xie bertanya, "Ada apa?"     

Nenek Xie menolehkan tubuhnya yang kaku. Wajahnya terlihat pucat, ekspresi terkejut terpancar dari dasar matanya, "Itu… kenapa rencana yang sudah kususun baik-baik, malah berakhir jadi penculikan?"     

Kakek Xie langsung bertanya, "Siapa yang diculik?"     

Nenek Xie bergegas menjawab, "Anak Xie Xize. Aku… aku hanya menyuruh pengawal membawanya ke sini untuk diperiksa, tapi tadi barusan… Xie Xize bilang, anak itu diculik di tengah jalan. Aku hanya bertanya, kenapa sampai sekarang belum kembali…"     

Kakek Xie bergegas memotong, "Menurutmu, dengan sikapmu yang seperti ini, apakah tidak sama dengan sikapmu saat masih muda? Kamu ceroboh saat melakukan sesuatu. Aku sudah bilang padamu, jangan sembarangan bertindak. Apakah kamu terlalu menganggur sampai harus melakukan ini?"     

Mengingat kalimat terakhir Xie Xize, Nenek Xie semakin panik. Karena itu adalah putranya, jadi dirinya tahu bahwa ucapan putranya itu bukan candaan!     

"Aku juga tidak mau ini terjadi. Aku hanya ingin membawanya ke sini untuk melakukan tes DNA. Jika dia benar-benar anak si kelima, aku akan memperlakukannya dengan baik, tapi jika tidak…"     

Kakek Xie menepuk dahi, "Kamu... aduh! Kapan Xize butuh kita untuk sekedar mengkhawatirkannya? Kamu itu… apakah usiamu sudah terlalu tua sampai otakmu jadi kacau? Dengan melakukan tes DNA, apakah kamu ingin dia jadi tidak patuh padamu?"     

Nenek Xie tidak berani bicara, karena Xie Xize sudah bersiap tidak patuh padanya jika putranya kenapa-kenapa.      

Melihat ekspresi istrinya yang bingung dan menyesal, Kakek Xie menghela napas dan membujuk, "Tapi, jangan terlalu takut. Para penculik kemungkinan besar menginginkan uang. Mereka pasti ingin mengancam orang tuanya dengan cara menculik anaknya. Tunggu saja sampai penculik menghubungi mereka!"     

Nenek Xie itu membuka mulutnya dan berkata, "Kamu ini sudah tua, bagaimana kamu bisa mengatakan itu dengan mudah? Jika dia adalah anak dari Keluarga Xie, berarti dia adalah cucumu!"     

"Aku…"     

Nenek Xie memegang telepon, lalu menekan nomor telepon.      

"Sulung, segeralah kemari, ada sesuatu yang terjadi…."     

"Kedua…."     

"Keempat…."     

******     

Xie Xize menutup telepon nenek Xie, lalu menoleh ke asistennya dan berkata, "Beri tahu walikota di dua kota itu, siapapun yang bisa membantuku menemukan anakku atau memberi tahu keberadaannya dengan sangat spesifik, maka aku akan memberi mereka produk penelitian yang paling mereka inginkan secara gratis!"     

Asisten mengangguk, "Baik!"     

Xie Xize mendatangi Mo Yangyang, lalu Mo Yangyang bertanya, "Ke mana kita akan pergi sekarang?"     

Xie Xize melepas jaket, lalu memakaikannya ke tubuh Mo yangyang. "Kembali dulu ke Jinchuan. Penculiknya berasal dari Jinchuan dan seharusnya sudah mengawasi Latiao sejak lama…"      

"Ya, tidak peduli apapun tujuannya, pasti targetnya adalah aku. Selain itu… ehmmm mungkin juga kamu. Jadi, kurasa kemungkinan terbesarnya adalah mereka kembali ke Jinchuan."     

Mo Yangyang mengangguk, "Ya, menculik Latiao seharusnya bukan tujuan akhir mereka. Mereka sendiri yang mencari gara-gara. Ayo kembali!"     

Mo Yangyang sudah mulai tenang, tetapi saat ini, hanya menangis rasanya adalah hal yang percuma.     

Selanjutnya, masih ada banyak yang harus dilakukannya.      

******     

Namun hal yang tidak mereka ketahui adalah, dugaan mereka salah.      

Tujuan penculikan Latiao kali ini bukan untuk salah satu dari mereka, melainkan untuk Latiao sendiri!     

Penculik tidak memiliki tujuan lain. Mereka hanya menginginkan nyawa Latiao!     

Di ruang bawah tanah yang gelap dan lembab, tubuh kecil Latiao diikat erat oleh banyak tali merah.     

Tali merah tersebar seperti jaring laba-laba. Pusat tali itu terikat pada tubuh Latiao, sedangkan ujung-ujung tali diikat di suatu tempat di ruang bawah tanah.     

Ada lonceng tembaga yang tergantung di tengah setiap tali. Tiap Latiao bergerak, lonceng itu akan otomatis berdenting.      

Suasana yang aneh dan menakutkan menyelimuti seluruh ruang bawah tanah.     

Latiao sangat tenang. Inilah yang disebut metode memenjarakan jiwa.     

Penculik tidak hanya ingin anak ini mati, tetapi juga menginginkan seolah-olah jiwa Latiao terpenjara di sini selamanya.     

Membiarkannya terjebak dalam penderitaan selamanya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.