Pamanku Kesalahanku

Tuan Kelima Mendominasi!



Tuan Kelima Mendominasi!

0Wei Mingzhe tertegun sejenak, sebentar... apakah ini hanya ilusinya?     
0

Kenapa dia punya ilusi semacam pameran kemesraan seperti ini?     

Wei Mingzhe menoleh dan melirik Mo Yangyang. Perempuan itu muncul sambil membawa dua piring. Ia mengenakan celemek masak dan masker. Pakaiannya itu tidak memperlihatkan bentuk badannya.      

Ketika tersenyum, matanya melengkung seperti bulan sabit, seolah-olah di detik berikutnya akan ada cahaya bintang yang memancar.      

Bahkan jika penampilan tubuhnya tidak terlihat, tetapi dirinya tetap bisa membuat orang yang melihatnya akan terus-menerus memperhatikan setiap gerak-geriknya!     

Wei Mingzhe menatap Xie Xize lagi. Kelembutan di mata Xie Xize tidak bisa disembunyikan.     

Menurut intuisi tajam seorang sutradara, ia merasa ada medan magnet di antara Xie Xize dan Mo Yangyang, tetapi dirinya tidak berani mengatakannya!     

Api gosip di hati Wei Mingzhe pun berkobar.     

Walau demikian, ia tidak berani menunjukkannya dan tidak berani bertanya. Bagaimanapun, itu adalah Doktor Xie!     

Ya, pria itu adalah lelaki yang sangat terkenal, yang kehebatannya layak dimasukkan ke dalam buku pelajaran siswa sekolahan!     

Wei Mingzhe pun menyusun pertanyaan yang tidak akan menyinggung perasaan namun tetap bisa memuaskan rasa penasarannya. Ia pun bertanya, "Berarti ketika Anda pulang ke Kota Xia setelah bekerja nanti, Anda tidak akan bisa makan hidangan yang dibuat oleh Bos, lalu apa yang akan Anda lakukan?"     

Xie Xize tersenyum, "Apa yang akan kulakukan? Kalau aku sudah susah payah mendapatkannya, maka aku tidak akan melepaskannya!"     

Wei Mingzhe berkata dalam hati, 'Gila… gila, aku merasakan sikapnya yang mendominasi, seolah-olah aku melihat gelembung merah muda melompat-lompat!'     

Mo Yangyang tidak ingin berbicara dengan Xie Xize, tetapi Lan Dongzhi datang dan menusuk-nusuk tubuhnya dengan jari.      

"Pergilah untuk menyapa. Kalau tidak, malah terlihat lebih aneh!"     

Mo Yangyang tidak punya cara lain. Ia hanya bisa berjalan menghampiri Xie Xize, lalu bertanya dengan jutek, "Apa ada yang ingin kamu pesan?"     

Xie Xize menjawab "Apapun yang kamu buat, aku akan menyukainya!"     

Mo Yangyang menggertakkan gigi, "Tunggulah kalau begitu!"     

Wei Mingzhe membatin, 'Jika ini tidak rumit, dia bisa menarik kepalanya seperti menarik adonan!'     

Mo Yangyang langsung membuat beberapa hidangan untuk Xie Xize dan membuatkan mie.      

Sutradara tentu sudah makan siang, tetapi melihat semangkuk mie yang dihidangkan untuk Xie Xize, air liurnya kembali menetes. Aromanya mie itu sangat harum, ia benar-benar ingin memasukkan kepalanya ke dalam mangkuk itu!     

Saat sutradara menyaksikan Xie Xize dengan elegan dan menyelesaikan makanannya, air liurnya sudah mengalir seperti sungai.      

Setelah meletakkan sumpit secara sejajar, Xie Xize berdiri.      

Kemudian, ia berkata kepada Mo Yangyang, "Aku pergi dulu. Nanti malam aku ingin makan wonton!"     

Mo Yangyang memunggunginya dan tidak melihatnya.      

Melihat Xie Xize pergi, Wei Mingzhe bertanya dengan suara rendah, "Doktor Xie, Anda, belum… belum membayarnya?"     

Xie Xize merapikan lengan bajunya, "Hey, saat seseorang makan di rumah sendiri, kenapa dirinya harus bayar?"     

Wei Mingzhe kaget, "Hah?"     

******     

Pukul 4 sore di taman kanak-kanak, Latiao menggunakan komputer di kantor kepala sekolah untuk mengambil 2 juta yuan hasil dari uang yang diinvestasikannya. Setelah itu, ia mentransfer 1 juta yuan pada botak bersaudara Chen.      

Kemudian, sisa uang itu dimasukkan lagi ke pasar saham!     

Setelah melakukan ini, ia menghapus jejak pencarian di komputer tersebut.     

Ia melompat dari kursinya dan berkata kepada kepala sekolah, "Terima kasih kepala sekolah!"     

Kepala sekolah dengan cepat berkata, "Sama-sama. Ini kantormu dan hak untuk menggunakan komputer ini selanjutnya adalah milikmu!"     

Taman kanak-kanak ini adalah milik Latiao. Semua orang yang ada di sini bekerja untuk anak ini.     

Ketika Latiao kembali ke kelas, gurunya berkata, "Weilan, ada dua paman mencarimu. Mereka bilang mereka disuruh ayahmu menjemputmu, apakah kamu mengenalnya?"     

Latiao pun melihat kedua orang itu. Mereka mengenakan jas hitam dan wajah mereka tidak dikenal Latiao!     

Mereka berdua membungkuk, "Halo, Tuan Muda, Tuan Kelima menyuruh kami menjemputmu!"     

Latiao melirik lencana Keluarga Xie di lengan baju mereka. Di matanya langsung muncul kilatan cahaya. Kemungkinan ia kenal orang yang menyuruh kedua orang ini.      

Latiao pun menjawab setuju "Oke!"     

*****     

Pada jam 5 sore, Mo Yangyang datang untuk menjemput Latiao sendiri. Hari ini hari Jum'at, dirinya ingin mengajak Latiao ke restoran.      

Guru berdiri di gerbang sekolah untuk mengawasi anak-anak pulang. Melihat Mo Yangyang datang, ia terkejut dan bertanya, "Mama Weilan, ada apa Anda ke sini?"     

Mo Yangyang menjawab, "Mau menjemput Latiao!"     

Wajah guru itu langsung memucat, "Sore tadi… bukankah kalian menyuruh orang untuk menjemputnya pulang?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.