Pamanku Kesalahanku

Dia Sendiri yang Mengantarkannya



Dia Sendiri yang Mengantarkannya

0Di restoran, Mo Yangyang sedang menceritakan kelakuan bejat Mo Shixuan dan Xie Fengmian kepada Lan Dongzhi.     
0

"Mo Shixuan benar-benar perempuan jalang pertama yang pernah kulihat. Kamu tidak tahu hal yang dikatakannya sebelum aku menerobos masuk ke kamar mereka?"     

"Apa yang dikatakannya?"     

"Dia bilang: Mo Yangyang, pangeran tampan yang kamu sukai selama bertahun-tahun sudah kutiduri. Tadi malam Xie Fengmian telah bercinta dengannya dan berguling-guling dengannya sepanjang malam. Sial, itu benar-benar membuatku jijik setengah mati. Untung saja kamu tidak menyukai Xie Fengmian si murahan itu!"     

Lan Dongzhi mengambil pisau pemotong daging dan tulang "Dia dilindungi dengan baik oleh keluarga Xie. Dia terlihat seperti pemuda yang terampil dan kuat, tetapi sebenarnya dia tidak pernah mengalami kesulitan karena dirinya adalah putra tertua dari keluarga Xie dan Kota Xia menjadi rumah yang melindunginya!"     

Ponsel Mo Yangyang tiba-tiba berdering. Fei Nanluo menelepon, Mo Yangyang pun menerima panggilan itu dan menekan tombol speaker.      

"Kak Yangyang, temanku yang membuat film dokumenter makanan ingin mencicipi ikan kering yang kubawa darimu. Kami harus pergi ke tempatmu untuk syuting. Jangan khawatir, itu tidak akan mempengaruhi bisnis restoranmu. Bisakah kami melakukannya lusa?"     

Mo Yangyang menjawab, "Bagaimana kalau tidak usah, aku sekarang…."     

Lan Dongzhi langsung mendorong Mo Yangyang minggir, lalu bicara di ponsel "Oke, silakan datang!"     

Setelah mengatakan itu, tangannya segera menekan tombol menutup panggilan!     

Lan Dongzhi berkata, "Kenapa kamu tidak mengizinkan mereka datang ke sini? Kamu tidak perlu mengkhawatirkanku, aku bisa mengenakan masker mulut saat di restoran. Lagi pula, itu bisa menunjukkan bahwa restoran ini profesional dalam hal kebersihan."     

Mo Yangyang menggelengkan kepala, "Jangan lah!"     

"Kamu harus mempercayai Tuan Xie Kelima. Dia berjanji untuk membantuku, jadi aku akan baik-baik saja!"     

"Apanya yang Tuan Kelimaku? Jangan asal bicara!"     

"Yang jelas dia bukan milikku!"     

******     

Lusa, tim syuting itu telah tiba pagi-pagi sekali.      

Di jalanan depan pintu, ada banyak sekali mesin yang diletakkan, dan juga ada banyak sekali staff.      

Seutas jalan kecil ini mendadak jadi ramai.      

Mo Yangyang datang ke restoran sekitar jam 9 seperti biasa. Melihat ada begitu banyak staf, langsung saja dirinya bertanya mereka sudah sarapan atau belum. Ternyata, kebanyakan dari mereka menggelengkan kepala.     

Mo Yangyang pun berbalik badan dan pergi ke dapur belakang. Setengah jam kemudian, ia keluar sambil membawa bakpao daging yang baru saja dikukus.      

"Karena waktunya mepet, jadi mungkin rasanya biasa saja. Semuanya, silakan berkumpul, ganjal dulu perut kalian!"     

Sutradara Wei Mingzhe bergegas lebih dulu. Ia tidak takut memakannya panas-panas dan langsung meraih empat bakpao itu dengan kedua tangannya.     

"Terima kasih, bos. Jangan khawatir dengan kami, kami akan melakukan yang harus dilakukan!"     

Sutradara sangat percaya pada keahlian memasak Mo Yangyang. Ia tidak sabar untuk melahap bakpao itu. Kulit di rahang atasnya memang merasakan panas yang terbakar, tetapi dirinya tidak mau meludahkan bakpao yang sudah digigit itu.      

Tidak ada cara lagi selain mengunyah bakpao itu. Setelah ditelan, rasanya terlalu lezat. Gurih dan lezatnya daging, tertinggal di tangannya. Dengan kulit bakpao yang tipis tapi isiannya banyak, aromanya langsung menusuk hidung.     

Ini seperti suapan pertama makanan pendamping selain ASI yang dimakannya sewaktu masih kecil. Rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, tetapi waktu itu dirinya baru mengenal dunia kuliner!     

Semua staf tahu bahwa sutradara mereka adalah seorang penggila makanan dengan standar tinggi. Selama mengatakan makanan itu enak, makanan itu pasti sungguh enak.     

Namun demikian, jarang mereka melihat sutradara mereka tampak begitu menggilai makanan, seolah-olah orang itu akan naik ke dunia keabadian sedetik berikutnya!     

Semua orang pun tidak tahan untuk mengambil bakpao juga.     

Setelah beberapa saat, Mo Yangyang tiba-tiba mendengar suara di antara para staf, "Ibu!"     

Setelah pukul 10:30, restoran mulai kedatangan pelanggan berturut-turut. Mo Yangyang menjadi sangat sibuk sehingga lupa dengan proses syuting.      

Lalu, pukul 2 sore, Xie Xize datang.      

Wei Mingzhe secara alami mengenali Dokter Xie yang sangat terkenal ini. Ia langsung terburu-buru meminta juru kamera untuk merekam Dokter Xie dengan kualitas yang tajam, dengan fitur khusus.      

Wei Mingzhe sangat bersemangat sampai jantungnya mau copot. Keberuntungan yang didapatnya hari ini terlalu besar hingga menembus langit! Ia seolah-olah telah merasakan efek bom dari film dokumenter ini setelah disiarkan nanti!     

Ia dengan bersemangat bertanya, "Doktor Xie, apakah Anda juga menyukai restoran ini!?"     

Xie Xize duduk, "Suka!"     

"Bagaimana Anda bisa menemukan restoran ini!"     

Xie Xize memandang Mo Yangyang dan tersenyum, "Dia sendiri yang mengirimkannya ke depan pintu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.