Pamanku Kesalahanku

Jangan Sampai Tergoda Oleh Monster (Tambahan Bab)



Jangan Sampai Tergoda Oleh Monster (Tambahan Bab)

0Mo Yangyang memarahi Xie Fengmian di kamar hotel tadi. Sedangkan Nenek Xie adalah wanita tua yang suka melindungi keluarganya sendiri, sehingga dirinya tidak akan memberi ruang bagi orang lain untuk memarahi cucunya. Jika percakapan ini tidak berlangsung dalam panggilan telepon ini, orang tua itu akan memberi Mo Yangyang pelajaran.      
0

Nenek Xie sudah memiliki kesan yang sangat buruk tentang Mo Yangyang. Setelah sekarang Mo Shixuan dengan sengaja melaporkan kekejaman Mo Yangyang, orang tua itu semakin membenci Mo Yangyang.     

"Apakah cinta adalah sesuatu yang harus dilemparkan ke sana dan kemari? Apakah dia harus mendapatkan orang yang disukainya? Memangnya siapa dia sampai berani menganggap dirinya seperti itu? Apakah dia menganggap dirinya adalah pusat gravitasi, sehingga semua orang harus berada di sekelilingnya!"     

"Nenek, jangan bilang begitu. Dia itu cantik, sejak kecil sudah banyak orang yang menyukainya. Waktu masih sekolah, bahkan jika dia tidak melakukan apa-apa, banyak anak laki-laki yang menyukainya...."     

Mo Shixuan mendengus, lalu menangis dan tertawa, "Bahkan Tuan Kelima juga menyukainya. Dia juga punya seorang putra dengan Tuan Kelima. Aku telah bertemu dengan anak itu. Dia sangat imut dan pintar, tetapi dia tidak mirip Tuan Kelima dan malah lebih mirip Yangyang. Sebenarnya, aku bisa mengerti keadaannya. Lagi pula, kondisiku masih baik-baik saja, selain itu, dia itu adikku…."     

Nenek Xie berteriak kaget, "Apa kamu bilang? Mo Yangyang punya anak dengan Xie Xize?"     

"Ah?" Mo Shixuan kemudian menutup mulutnya karena terkejut, "Aku… aku… jahat sekali… tidak, tidak, aku hanya berbicara omong kosong. Aku tidak bilang apa-apa, aku hanya terlalu sedih, pikiranku suka kacau kalau sedang menangis!"     

"Jangan dengarkan omong kosongku, nenek. Aku akan menutup telepon dulu, istirahatlah dengan baik. Jangan marah, dan jangan salahkan Kak Fengmian untukku. Aku tidak ingin memengaruhi hubungan antara nenek dan cucu kalian!"     

"Kamu ini bodoh, kamu masih saja membela bocah badung itu!" Hardik nenek Xie.      

Mo Shixuan berkata dengan patuh, "Nenek, aku akan menutup telepon dulu. Jika aku punya kesempatan di lain waktu, aku akan mengunjungimu. Sampai jumpa!"     

Setelah menutup telepon, wajahnya langsung berubah.      

Ia pun berkata dengan kesal, "Mo Yangyang, kamu sudah jahat padaku berkali-kali, dan aku tidak akan pernah membuatmu merasa lebih baik dari sekarang!"     

******     

Di Kota Xia, tepatnya di rumah Keluarga Xie!     

Nenek Xie meletakkan telepon, lalu berbalik badan dengan cemas, "Tidak… tidak, aku harus menelepon si kelima!"     

Kakek Xie sedang membaca koran menggunakan kacamata bacanya, "Ada apa?"     

"Fengmian baru saja memberi tahu kita bahwa si kelima menunjukkan bibi kelima kepadanya, dan si kelima juga sudah punya anak. Meski demikian, Fengmian tidak bilang bahwa bibi kelima itu adalah Mo Yangyang!"     

"Ada apa dengan Mo Yangyang?"     

Nenek Xie berjalan ke suaminya lalu merebut korannya, "Perempuan itu tidak akan cocok dengan keluarga kita. Si kelima tidak pernah tertarik pada perempuan lain sebelumnya, tetapi kenapa dia tiba-tiba tergoda olehnya? Aku berpikir itu tidak normal. Oh iya… anak itu, mungkin saja bukan anaknya si kelima."     

Kakek Xie berpikir bahwa istrinya terlalu banyak berpikir, "Ayolah, jangan berpikir yang tidak realistis. Memangnya ada yang bisa menipu Xie Xize? Jika ada, maka orang itu terlalu jahat."     

Nenek Xie menjawab, "Mungkin saja dia monster, oh tidak, aku tidak bisa membiarkan anakku tergoda oleh monster seperti itu. Aku juga tidak bisa membiarkan si kelima membesarkan anak murahan perempuan itu!"      

"Kamu ini benar-benar... Hei! Saat si kelima tidak punya pacar, kamu khawatir sampai tidak bisa tidur di malam hari. Sekarang dia punya pacar dan seorang anak, kamu malah khawatir lagi. Jadi apa yang sebenarnya kamu ingin?"     

"Aku…."     

Nenek Xie mengerutkan kening. Ia terlalu cemas hingga benar-benar lupa yang harus dilakukannya!     

Ia pun berpikir sebentar, "Oh iya, kata Mo Shixuan, anak itu tidak terlalu mirip dengan si kelima. Kita harus mencari tahu anak itu benar-benar putra si kelima atau bukan!"     

"Lalu, bagaimana kamu ingin menyelidikinya? Kuingatkan kamu terlebih dahulu, jangan sembarangan bertindak. Kamu tahu sendiri temperamen si Xize itu!"     

Nenek Xie menenangkan, "Kamu jangan khawatir, tentu saja aku punya caranya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.