Pamanku Kesalahanku

Aku Terlalu Menyukai Kak Fengmian



Aku Terlalu Menyukai Kak Fengmian

Tangan Xie Fengmian menggosok rambut di kepalanya dengan kacau. Sekarang, dirinya tidak hanya merasakan sakit kepala yang membelah, tetapi juga merasa bahwa seluruh organ dalamnya sudah dicampuradukkan.     

Terlebih lagi, ia merasa seperti tidak sengaja menelan lalat saat makan.      

Itu menjijikan, juga sangat tidak nyaman!     

Xie Fengmian sangat menyesal dan hanya ingin mengiris telinganya sendiri.      

"Kakak Fengmian... kamu, kamu…" Mo Shixuan menggigit bibirnya. Air mata mengalir di pipinya, wajahnya agak kusam. Pada saat ini, penampilannya selembut bunga pir yang tertetesi air hujan!     

Xie Fengmian menggertakkan giginya. Mendengarkan tangisan Mo Shixuan, ia hanya merasa semakin kesal!     

Sambil menggertakkan gigi, ia berkata, "Pakai bajumu dulu, lalu keluarlah!"     

Mo Shixuan tertegun sejenak. Ia tidak menyangka Xie Fengmian menyuruhnya pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun. Ini membuatnya menyimpan amarah dalam hati. Meski demikian, ekspresi wajahnya lebih menyedihkan, "Kak Fengmian, apakah aku membuatmu marah? Kita sudah… sudah… Kak Fengmian, kamu....!"     

Xie Fengmian sangat marah hingga menendang lemari di samping tempat tidurnya. Namun akhirnya, ia meringis kesakitan akibat kakinya terbentur keras.     

Sial, bukankah Mo Shixuan ingin pria itu bertanggung jawab atas dirinya?     

Mo Shixuan sepertinya menahan keluhannya dengan terisak pelan. Ia tidak berani menangis dengan keras, ia hanya berkata, "Kak Fengmian, jangan marah, salahkan saja aku... ini salahku!"     

Xie Fengmian menggosok wajahnya dengan keras.     

'Itu karena kamu tidak baik!'     

Mo Shixuan mengangkat tangan dan menyeka air mata di wajah sekuat tenaga, "Aku... aku akan pergi sekarang. Jangan marah... masalah ini, anggap saja… anggap saja tidak pernah terjadi!"     

Mendengar ucapan itu, Xie Fengmian tiba-tiba menghela napas lega. Akan tetapi, dirinya merasakan sedikit rasa bersalah di hatinya!     

Mo Shixuan bangkit perlahan, lalu bergerak sangat lambat. Dari sudut matanya, ia melihat ponsel di samping tempat tidurnya!     

Melihat ada panggilan video dari neneknya, Xie Fengmian langsung menutup panggilan itu.      

Sedetik selanjutnya, neneknya memanggil lagi, dan Xie Fengmian menutupnya lagi.      

Setelah beberapa kali memanggil tetapi tidak dijawab, akhirnya nenek tidak memanggil lagi.      

Namun sebelum Xie Fengmian bisa bernapas lega, dering panggilan video terdengar lagi, tetapi kali ini bukan di ponselnya, melainkan ponsel Mo Shixuan!     

Mo Shixuan belum berpakaian, jadi dirinya hanya memeluk seprai. Ia memandang Xie Fengmian dan setelah ragu-ragu, ia mengusap ponselnya untuk menerima panggilan itu.      

Pipi Mo Shixuan merah merona, matanya juga menatap malu-malu, dan ada tanda mencolok di bahunya yang terbuka. Kondisinya ini membuat orang yang melihatnya dalam sekejap tahu hal yang telah terjadi.      

Mo Shixuan berteriak dengan suara serak, "Nenek Xie…"     

Xie Fengmian mengumpat dalam hati, 'Sial!'     

Lalu berseru pada Mo Shixuan, "Kamu gila apa? Cepat tutup!"     

Nenek Xie tahu bahwa Mo Shixuan dan Xie Fengmian menghabiskan waktu bersama tadi malam, jadi saat ini dirinya membuat panggilan video untuk melihat mereka berdua benar-benar telah mencapai langkah itu atau belum.      

Tanpa diduga, Mo Shixuan benar-benar membiarkan nenek Xie melihatnya, hal yang seharusnya tidak boleh dilihat oleh orang tua itu!     

Nenek Xie mendengar suara Xie Fengmian tadi, lalu dirinya berkata, "Fengmian ... kamu, oh, kalian berdua ini benar-benar, ya!!!!…. Bahkan tidak melihat waktu. Kalau ingin mengacau, harus lihat waktu juga!"     

"Setelah kalian pulang, ayo kita selesaikan dengan pernikahan!"     

Xie Fengmian terkejut hingga berseru, "Menikah?"     

"Kamu laki-laki, kamu harus bertanggung jawab pada perempuan…"     

Xie Fengmian meraung, "Tanggung jawab apa? Nenek, aku sendiri masih bingung!"     

Mo Shixuan meraih seprai. Tatapan matanya terlihat lelah, dan wajahnya penuh dengan keluhan. Ia pun menjawab, "Nenek, jangan salahkan Kak Fengmian. Jika nenek ingin menyalahkan, salahkan saja aku."      

"Nenek, semua ini salahku. Tadi malam, harusnya aku mencari seseorang untuk membawanya pulang, bukan malah aku sendiri yang membawanya pulang. Aku juga… terlalu menyukai Kak Fengmian, aku… aku…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.