Pamanku Kesalahanku

Jangan-jangan Kamu Hamil?



Jangan-jangan Kamu Hamil?

0Ucapan Lan Dongzhi itu seakan menggambar dirinya sedang datang sambil membawa pisau beracun. Kata-kata kejamnya itu bagaikan pisau yang menusuk jantung Xie Fengmian.      
0

Xie Fengmian sampai tidak tahu dirinya ini cenderung sakit hati atau cenderung marah. Ia hanya menggertakkan gigi dan matanya terlihat memerah, "Lan Dongzhi, kenapa kamu begitu murahan?!"     

Lan Dongzhi tersenyum, hingga membungkuk. Air matanya keluar, namun dirinya mengeluarkan asap untuk menutupinya.     

"Tuan Muda Xie, kenapa kamu begitu naif? Kalau aku tidak punya harga semurah itu, apakah aku bisa berkeliaran di ladang cinta?"     

Telapak tangan Xie Fengmian mengepal, mata merahnya dipenuhi dengan kebencian dan kemarahan.     

Lan Dongzhi membuang setengah dari rokok ke tanah, lalu menginjaknya hingga hancur, "Jangan buang waktumu untukku. Apakah kamu mengira saat sudah tidak bisa terbiasa dengan Mo Shixuan, si jalang itu, aku akan memperhatikanmu?"     

Xie Fengmian mengulurkan tangan untuk menghentikan Lan Dongzhi. Ada cahaya di matanya, lalu dirinya menggertakkan gigi dan berkata, "Lan Dongzhi... aku bisa berpura-pura tidak terjadi apa-apa. Pulanglah bersamaku!"     

Lan Dongzhi mendengus, "Apa yang kamu lakukan kalau aku pulang denganmu? Bisakah kamu menikah denganku, atau menjadikanmu selingkuhanmu? Xie Fengmian, apakah kamu dari keluarga Xie? Apakah pamanmu belum memberitahumu bahwa kamu benar-benar bodoh dan naif?"     

"Lan Dongzhi, seperti yang kamu lihat, aku mencemaskanmu hingga hanya bisa memikirkanmu. Tidakkah hatimu merasa tersentuh sedikit pun?"     

Lan Dongzhi berkata dengan senyum sarkasme, "Karena aku tidak peduli. Melihat lelaki sepertimu yang sedih untukku, aku merasa seperti telah mendapatkan prestasi besar. Lelaki adalah barang murah. Semakin diperlakukan dengan baik, lelaki semakin tidak berharga…"     

"Plak!!!"     

Lan Dongzhi ditampar hingga tubuhnya terguncang dan kakinya terhuyung-huyung, hampir jatuh.      

Tangan Xie Fengmian gemetar. Otot-otot pengunyah di pipinya bergetar dan ada penyesalan di matanya.     

Lan Dongzhi perlahan mengangkat kepala, "Lihat, kamu tidak begitu mencintaiku!"     

Ia pun mengangkat tangannya untuk menyeka darah dari sudut bibirnya, lalu mencibir, "Tuan Muda Xie, jangan bertingkah seolah kamu tidak bisa hidup tanpaku, itu benar-benar menjijikkan!"     

"Tidak masalah jika kamu buta di masa lalu, tetapi kamu bisa lebih berhati-hati di masa depan. Untuk perempuan sepertiku, kamu benar-benar tidak mampu bermain denganku. Kembalilah ke Kota Xia dan jadilah putra tertua di Keluarga Xie!"     

Lan Dongzhi berbalik badan untuk pergi. Dari punggungnya bisa terlihat bahwa dirinya dalam keadaan yang suram. Senyum di wajahnya yang sombong itu menyiratkan kekosongan!     

*****     

Melangkah ke pintu restoran, Lan Dongzhi melihat Xie Xize duduk sendirian di restoran. Mo Yangyang pergi ke dapur belakang untuk melakukan kesibukannya.      

Ia berkata, "Pergilah menghibur keponakanmu, tapi jangan membuat hal yang keras ini membuatnya bunuh diri!"     

Xie Xize langsung menjawab, "Ini sangat berat baginya, jadi hidup pun tidak berarti baginya."     

"Benar-benar tidak peduli…."     

Xie Xize mengeluarkan sebuah laporan lalu menyerahkannya ke depan Lan Dongzhi, "Ini hasil laporanmu!"     

Lan Dongzhi membukanya lalu membacanya. Tatapan matanya menjadi lebih dingin, Ia perlahan meremas kertas itu menjadi bola dan memasukkannya ke dalam sakunya!     

"Tolong Tuan Kelima jangan memberitahukan ini kepada Mo Yangyang!"     

Xie Xize mengabulkan dengan ringan, "Tentu saja!"     

Ketika Mo Yangyang keluar, mereka berdua diam-diam berbalik badan, seolah-olah percakapan barusan tidak pernah terjadi!     

"Dongzhi… Dongzhi..! Cepat kemari, cicipilah ikan croaker kuning kecil gorengku, kata Xiao Chu enak sekali!"     

"Omong kosong, bagaimana bisa si bisu kecil itu mengatakannya?"     

"Paman Kelima mau mencicipinya juga?" Mo Yangyang menyodorkan piring ke depan Xie Xize.     

Xie Xize tersenyum, gadis kecilnya itu akhirnya memikirkannya.     

Tetapi sedetik berikutnya, Mo Yangyang tiba-tiba menarik kembali piringnya, "Paman Kelima pasti tidak akan memakannya, gorengan semacam ini termasuk makanan yang tidak sehat!"     

Tangan Xie Xize yang sudah terulur mematung di udara. Sikapnya itu membuatnya merasa canggung dan menyedihkan!     

Lan Dongzhi menahan senyum, lalu menggigit ikan croaker kuning kecil yang panas itu.     

"Bagaimana? Enak, kan?"     

Namun, Lan Dongzhi tiba-tiba berlari ke tempat sampah dan muntah!     

Mo Yangyang mengenali kejadian itu, sehingga wajahnya menjadi pucat, "Dong… zhi, jangan-jangan kamu hamil?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.